POTRET MODERASI BERAGAMA DI SMAN 4 WAJO DALAM BINGKAI KEARIFAN LOKAL BUDAYA (Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge)

  • hasnawati wati amda Peserta
  • Cibuanti Cibuanti SMAN 4 Wajo
Keywords: Moderasi, Sipakatau/Sipakalebbi/Sipakainge, Toleransi

Abstract

SMAN 4 Wajo berada di tengah-tengah masyarakat Maningpajo, yang penduduk aslinya terdiri dari dua keyakinan yang sangat berpengaruh yaitu ummat Islam dan ummat Pallautang, hal ini dapat memicu terjadinya pemahaman yang ekstri dan sikap intoleransi, seperti perkelahian antar pelajar yang akhirnya melibatkan pergerakan massa dari dua keyakinan yaitu umat Islam dan ummat Pallautan. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah yang pertama untuk mengetahui langkah-langkah penerapan moderasi beragama di SMAN 4 Wajo, yang kedua untuk mengetahui cara-cara melestarikan nilai-nilai kearifan lokal budaya sipakatau, sipakalebbi  dan sipakaingge di SMAN 4 Wajo, yang ketiga untuk mengetahui apakah kearifan lokal budaya sipakatau sipakalebbi dan sipakaingge dapat membina moderasi beragama di SMAN 4 wajo. Penelitian ini menggunakan desain  kualitatif fenomenologi yang data-datanya diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.Data ditemukan melalui data tulisan, lisan dan informan serta observasi dari perilaku-perilaku yang diamati. Hasil penelitian menunjjukkan bahwa   moderasi beragama di SMAN 4 Wajo dapat terjalin dengan baik  dengan menanamkan nilai-nilai agama dan budaya sejak dini kepada peseta didik sehingga  tertanam dalam kepribadian . Penerapkan kearifan lokal budaya sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge diterapkan di SMAN 4 Wajo melalui kegiatan pembiasaan beragama dan pembelajaran mata pelajaran Mulok Bahasa Daerah . Budaya sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge dapat menciptakan kerukunan antar ummat beragama di SMAN 4 Wajo dibuktikan dengan meningkatnya toleransi antar ummat beragama, berkurangnya gesekan-gesekan sosial yang mengakibatkan tauran pelajar antar ummat beragama, dan tingginya kepekaan sosial sehingga bisa saling memahami perbedaan

References

Abdul Rahman, A. M. (2021). Potret Moderasi Pengarusutamaan Moderasi Beragama DGorontalo. Jurnal Moderasi Beragama, 42.

Abdul rahman, M. (2021). Potret pengarusutamaan Moderasi beragama di Gorontalo.

Jurnal moderasi beragama, 41-60.

Andi Halima, dkk.,( 2021), Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge sebuah Nilai budaya untuk

upaya Pencegahan Bullying dengan memaksimalkan Peran Bystander, Indonesia

Psihological Resarch, h. 82-90

Arif.M. (2015). Islam, Kearifan Lokal,dan Kontekstualisasi Pendidikan, kelenturan,

Signifikansi, dan Implikasi Edukatifnya. At-Tahrir Jurnal pemikiran Islam, 67-90.

Aulia Kamal,(2022), Politik Moderasi Beragama di Indonesia di Era Disrupsi: Menuju

Dialog Spiritual Humanis, Jurnal Politik Pemikiran Islam, Vol I no.1 2022.

Besse Ayu Wulandari, d. (2023). Modul Mulok Bahasa Daerah SMAN 4 Wajo. Anabanua:SMAN 4 Wajo.

Cibuanti, 2023, "Sejarah Masuknya aliran To Lautang di Kec. Maniangpajo" hasil

wawancara, Anabanua, 25 Desember 2023

Desky, A. F. (2022). Implementasi Moderasi Beragama Hindu Bali Berbasis kearifan lokal

di Kampung Bali Kab. Langkat. JISA: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, 1-20.

dkk, R. F. (2021). Penguatan Moderasi beragama berbasis Kearifan Lokal dalam Upaya

Membentuk Sikap Moderat Siswa Madrasah. Al- Wijdan: Jurnal of Islami

Education Studies., 1-14.

Hanafi Pelu, N. N. (November 2022). Penerapan Moderasi Beragama dalam

Pembelajaran Bahasa Inggris di Madrasah. Jurnal Ilmiah Pendidikan Educandum242-254.

Hasnawati, (November 2022), Peningkatan Kreativitas Siswa melalui Pembelajaran

Berdiferensiasi pada pembelajaran PAI di SMAN 4 Wajo, Jurnal Pendidikan

Educandum, 229-241.

Herlin, dkk, (2020) Eksplorasi Nilai-Nilai Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge Bugis

Makassar dalam upaya Pencegahan Sikap Intoleransi, Alauddin Developmen

Jurnal , h.82-90

Husnul Fahima Ilyas, (2011), Lontaraq Suqkuna Wajo (Telaah Ulang Awal Islamisasi di

wajo), Tangeran selatan:LSIP, September 2011.

Jati, W. (2013). Kearifan Lokal sebagai ResolusiKonflik Keagamaan. Jurnal penelitian

Sosial Keagamaan, 393-416.

Khaeruddin, dkk, (2022) Falsafah nilai budaya 3S(sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge)

pada masyarakat bugis, Prosiding,

http://repository.lppm.unila.ac.id/46241/1/Prosiding%20Semnas%20Rinaldo_F

alsafah%203S.pdf, h.110-120

Mustagfirah, H. (2014). Kearifan Lokal dalam pembelajaran PAI. Jurnal Penelitian

pendidikan Islam, 147-62.

Muhammad Fattah dkk, (2023), Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Muna

yang Berfungsi Sebagai Upaya Pencegahan Intoleransi, Pusaka Jurnal Khazanah

keagamaan Vol.11, no.1, Juni 2023, h.1-13

Saragih, E. S. (2022). Moderasi beragama Berbasis kearifan Lokal Suku Pakpak Aceh

Singkil. Jurnal Teologi Berita Hidup, 309-323.

Suharto, B. (2019). Moderasi Beragama dari Indonesia untuk Dunia. Yogyakarta: Lkis

Pelangi Aksara.

Suparji, S. (2019). Eksistensi Hukum Islam dan Kearifan Lokal. Jurnal Al-Azhar Indonesia

Seri Humaniora, 5.

Published
2024-11-12