PERSPEKTIF TOKOH MASYARAKAT TENTANG PENDIDIKAN MODERASI BERAGAMA DI KABUPATEN TAKALAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

  • Mujizatullah Mujizatullah Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
Keywords: Perspektif, Tokoh, Masyarakat, Pendidikan, Moderasi, Beragama, Takalar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gagasan dan perspektif tokoh masyarakat tentang substansi materi , pendekatan, dan kebijakan pemberlakuan sistem pembelajaran pendidikan moderasi beragama di Kabupaten Takalar , dengan metode kualitatif, melalui wawancara dan observasi. Penelitian menemukan bahwa gagasan dan perspektif tokoh masyarakat tentang Pendidikan Moderasi Beragama pendidikan yang  mengajarkan pada peserta didik  untuk  bersikap  netral,  tidak  ekstrem  berdasarkan  nilai-nilai  agama  , budaya dan kearifan lokal, pancasila. Substansi materi agama : aqidah, akhlak,landasan pancasila dan kearifan lokal. Materi bernuansa tradisi dan budaya lokal  Appakasulapa dan  Maudhu  Lompoa.  Berdasarkan ketiga  hal tersebut pendekatan sistem pembelajaran pendidikan  moderasi  beragama,  kurikulum dilaksanakan pada pembelajaran intrakurikuler dengan  integrasi pada setiap mata  pelajaran  secara  monolitik  pada  kegiatan  ekstrakurikuler  dan  muatan lokal waktu 2 jam. Pendidikan non formal dan penerapannya mengenai nilai Appaka sulapa diaplikasikan dengan metode ceramah dan demonstrasi melalui outbond. Strategi pembelajaran mengimplementasikan materi agama, dan kearifan  lokal.  Pendidik  sukarelawan anggota Forum Pemerhati Galesong  . kebijakan penerapan Pendidikan Moderasi Beragama ; kebijakan penyediaan satuan      pendidikan      Sekolah      Adat      Karaeng      Galesong      pelopor Prof.Dr.H.Aminuddin Salle, SH, MH, beliau tokoh Guru Besar Unhas, Tokoh Adat dan   Pendidikan.   Dalam   hal   ini   masih   berusaha   untuk   mengambil kebijakan memasukkan ke Draf Peraturan Daerah Kabupaten Takalar, Tahun 2020-2025, menampilkan  even budaya Maudu Lompoa  ke kalender nasional. Sumber  belajar  ,alat  pembelajaran,  menulis  dan  menerbitkan  buku  khusus budaya yang terkait dengan budaya lokal di Kabupaten Takalar. Penerapan pendidikan moderasi beragama dapat diterapkan dengan mengajak para siswa ke acara budaya lokal.

References

Abd. Majid. (2018). Analisis Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Samudra Biru.
Alberty, H. B. (1965). Reorganizing the High School Curriculum. New York: The Macmillan Company.
Arif Rahman. (2009). Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama.
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Moderasi Beragama, Cetakan I, Jakarta; 2019.
Charon, Joel M. Symbolic Interactionism: An Introduction, An Interpretation, An Intergration, 6th Edition. USA: Prentice Hall Inc., 1998.
Dedy Mulyana, Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: 2013 PT Remaja Rosdakarya.
Hamalik, H.Oemar, Dasar-dasar pengembangan Kurikulum, Cetakan ke 5 Bandung, Remaja Rosdakarya, 2013.
Hamid, A. (2015). Implementasi Peraturan Bupati Panajam Utara No. 18Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. E-Joernal Ilmu Pemerintahan, Vol. 3(No. 2),623–635.
Hasan, H. (1988). Evaluasi Kurikulum.Jakarta: P2LPTK.
Hasbullah,H.M. Kebijakan Pendidikan (Dalam Perspektif Teori, Aplikasi, dan Kondisi Objektif Pendidikan di Indonesia), Jakarta Rajawali Pers, 2015 hlm. 63
Hernawan, A. H., & Andriyani, D. (n.d.).
Hakikat Kurikulum dan Pembelajaran. Retrieved from https://www.coursehero.com/file/45406023/PKOP4303-M1pdf/
Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. 2007
Kusnadi, E., & Iskandar, D. (2017).Peranan Tokoh Masyarakat dalam Membangun Partisipasi Kewargaan Pemuda Karang Taruna. In Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III (pp. 358–363).
Martono, Nanang. Metode PenelitianKuantitatif, Jakarta, Rajawali Pers,2010.
Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2010), hlm. 41.
Reksoatmodjo, Tedjo Narsoyo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, Teknologi dan Kejuruan, Cetakan I, Bandung, Refika Aditama, 2010.
Solichin, M. (2015). Implementasi kebijakan pendidikan dan peran birokrasi. Religi: Jurnal Studi Islam, Vol. 6(No. 2), 148–178.
Syaiful Syagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta,2008), hlm.99.
Sudjana, N. (1988). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Bandung: Sinar Baru.
Surbakti. (1992). Memahami ilmu politik, PT. Grasindo, Jakarta.
Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers. 2011) hal 9.
Tilaar, H., & Nugroho. (2016). Kebijakan Pendidikan Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik. Yogyakata: Pustaka Pelajar.
Undang-Undang Nomor 20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan penjelasannya, Yogyakarta, Media Wacana, 2003.
Winarmo Surahmad, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum (Jakarta, Proyek pengadaan buku sekolah pendidikan guru, 1997) hal.5.
Zais, R. S. (1976). Curriculum, Principles and Foundations. New Yor: Harper and Row Publisher.{Bibliography}
Published
2020-11-17