PEMAHAMAN KEBHINEKAAN PESERTA DIDIK DI MADRASAH ALIYAH (STUDI KASUS MAN 1 MAKASSAR DAN MAN 2 BULUKUMBA)
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang sifatnya studi kasus dengan menggunakan metode kualitatif, dengan menelusuri berbagai dimensi SARA, yaitu: Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan, yang dilaksanakan pada dua Madrasah Aliyah di Provinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui secara mendalam mengenai nilai-nilai kebhinekaan yang dipahami dan dipraktekkan serta harapan peserta didik di MA.
Hasil penelitian adalah pemahaman peserta didik dalam menyikapi kebhinekaan (keberagaman) lebih dominan didapatkan lewat lingkungan keluarga dan masyarakat, media sosialdibanding madrasah terutama pada aspek Suku dan Agama. Motivasi dan kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam memberikan penguatan pemahaman kebhinekaan terhadap peserta didik, paling tidak metode harus relevansi dengan materi pembelajaran serta memberikan informasi yang terkait dengan issu-issu terkini. Oleh karena itu madrasah dalam hal ini guru dituntut secara professional dapat mengimplementasikan kebhinekaan (keberagaman) dalam berbagai kesempatan yang ada dalam setiap mata pelajaran. Pada hakikatnya memahami dan menyikapi keberagamandi lingkungan internal dan eksternal madrasah, diperlukan adanya saling menghormati dan menghargai satu sama lain, serta menjaga toleransi terhadap SARA.
References
Alex, Dungkal dkk. 2018. Pemikiran, Pergulatan Dr. Jan Riberu: Pendidikan, Relasi Agama- Negara dan Pancasila. Yayasan Flores Abdi Bangsa. Jakarta.
Anas, Sudijono, 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Anwar, Choirul. 2018. Islam Dan Kebhinekaan Di Indonesia: Peran Agama Dalam Merawat Perbedaan, Jurnal Pemikiran Islam „Zawiyah‟ Volume 4 No. 2 Desember 2018. Hal. 1-18.
Asmani, Jamal Ma‟mur, 2012. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Indonesia, Jogjakarta: Diva Press.
Bloom Benyamin. 1956Taxonomy of Educational Objectives, New York: David Mc.Kay.
Burhanuddin Salam, 2002. Etika Sosial “Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia”. (Etika Dalam Pergaulan Hidup). Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Chaney, David. 1996. Lifestyle: Sebuah Pengantar Konprehensif. Bandung. Jalasutra.
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa.
Elly M, Effendi Ridwan, 2006. Ilmu Sosial Budaya Dasar (manusia, Keragaman, dan Kesederajatan), Jakarta. Kencana Persada Media Group. Edisi Pertama Cet. Ke-1.
Hartono, Agung. 2010. Menggugah Kesadaran nasional Mempengaruhi Kebhinekaan Indonesia , Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vo. 1 No. 2 Oktober 2010. Hal. 132-147.
Lestari, Gina. 2015. Bhinnekha Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia Di Tengah Kehidupan SaraJurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 1, Pebruari 2015, Hal. 31-37.
Muslich, Masnur, 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multi dimensional, Jakarta: Bumi Aksara.
Pi‟i (2017), Penanaman Nilai-Nilai Kebhinekaan Melalui Pembelajaran Sejarah Sma.JurnalSEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kesebelas, Nomor 2, Desember 2017 hal.180-191.
Shofa, Abd Mu‟id Aris Shofa,2016.Memaknai Kembali Multikulturalisme Indonesia Dalam Bingkai Pancasila, Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 1, Juli 2016 ISSN 2527-7057 hal. 34-40.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Suparlan, Parsudi. 2003. Bhinneka Tunggal Ika: Keanekaragaman Sukubangsa atau Kebudayaan. Jurnal Antropologi Indonesia 72 tahun 2003. Hal. 24 – 37.
Syafri, Ulil Amri. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Voltiere, 2004. Traktak Toleransi. LkiS.Yogjakarta.
Yusuf Anas, 2009 Managemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan. Yogyakarta: Ircisod.
Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan; Teori dan Aplikasi. Jakarta PT Bumi Aksara.