Perspektif Tokoh Masyarakat Tentang Pendidikan Moderasi Beragama Di Kabupaten Sidrap

  • La Mansi Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
Keywords: Perspektif, Tokoh, Masyarakat, Pendidikan, ModerasiBeragama, Sidrap

Abstract

Penelitian   ini   bermaksud   untuk   memahami   gagasan   persfektif   tokoh masyarakat tentang materi dan kebijakan pelaksanaan sistem pembelajaran pendidikan  Moderasi  Beragama di  Kabupaten Sidrap  dengan  menggunakan metode Kualitatif lewat wawancara, Observasi Tokoh agama, adat, Pendidikan dan Tokoh Pemerintahan. Penelitian ini   menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan verstehen peneliti berupaya memposisikan diri diluar konteks sosial informan, yang berupaya untuk menggali gagasan tokoh masyarakat tentang pendidikan moderasi beragama. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun praktis memperkaya fenomena ilmu kependidikan secara umum, dan ilmu pendidikan agama secara khusus.

Hasil penelitian, Perspektif   Tokoh Masyarakat tentang Pendidikan Moderasi

Beragama diajarkan pada peserta didik untuk bersikap tidak terlalu kekanan dan tidak terlalu kekiri tapi berada di posisi tengah berdasarkan  nilai agama, kearifan lokal dan budaya.  Materi agama; Aqidah Akhlaq, Qur’an Hadis, SKI, Fiqh, dan Bahasa Arab sebagai dasar yang sama dipahami, dapat dijadikan bahan  dalam  menyusun  kebijakan,  sistem  pembelajaran  yang  kompatibel.Materi  yang  bernuansa  tradisi  dan  budaya  lokal:  Tradisi  Mappadendang  ,Maulid Nabi Saw, Isra’ Mi’raj, Buka puasa bubur 10  Muharram ke empat budaya  dan  Tradisi  tersebut  menjadi  dasar   dalam  sistem  pembelajaran Moderasi Beragama.  Kurikulum sebagai  pedoman dalam sistem pembelajaran intrakurikuler untuk mengintegrasi setiap mata pelajaran pada ekstrakurikuler dan muatan lokal, penerapan pendidikan   nonformal diaplikasikan dengan metode ceramah.  Materi  agama sebagai  strategi  sistem  pembelajaran  untuk mengimplementasikan kearifan Lokal.


References

Abd. Majid. (2018). Analisis Kebijakan Pendidikan. Samudra Biru.
Akilah Mahmud. (2017). Akhlaq Terhadap Allah dan Rasullullah saw.
Arif, D. B.(2013).Membingkai keberagamaan Indonesia,Perspektif Pendidikan Kewarga Negaraan Program Kurikuler.
Fachrudin. (2011). Peranan Pendidikan Agama dalam keluarga terhadap pembentukan Keperibadian Anak- anak.
Hakim, L. S. (2019). Kementerian Agama RI, Moderasi Beragama, Ct. I, No. ISBN 978-979-797-386-5, Pn. Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Gedung Kementerian Agama RI Jl.MH. Thamrin No.6 Lt. 2 Jakarta Pusat.
Haryanto. (2012). Pengertian pendidikan menurut para akhli, Pendidkan Moderasi Beragama/Kajian Pustaka. Artikel.
Imam Nur Mahmudi. (2018). Child Abuse Kekerasan pada anak dalam perpektif Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Raden Intan Lampung.
Kasmira, P. P. M. R. (2020). Memahami makna Budaya yang dituturkan.
Kebudayaan, D. P. dan. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kebudayaan, D. P. dan. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia (ct. Ke 10). Pn. Balai Pustaka.
Keputusan Menteri Agama No. 183. (2019). Kurikulumm PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah.
KMA RI. No. 165. (2014). Kurikulum 2013 Pelajaran Pendidikan Agamma Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah. Artikel.
Kusnadi, E., & Iskandar, D. (2017).Peranan Tokoh Masyarakat dalam Membangun Partisipasi Kewargaan Pemuda Karang Taruna. Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III, 358–363.
Lubis, A. (2019). menumbuhkan Budaya Moderasi Beragam.
Menag. (2020). Moderasi beragama banyak dilakukan melalui dunia pendidikan.
Muh. Yasin. (2020). tokoh masyarakat Amparita Kab. Sidrap. makna yang dituturkan paling kuat ditengah masyarakat.
Muhamad, S. N. (2004). Budaya Penyayang dalam kehidupan Masyarakat Islam antara Teori dan Praktis.
Muhtadi, A. (2013). Pendidikan dan Pembelajaran di sekolah Rumah, suatu tinjauan Teoritis dan Praktis.
Munirah. (n.d.). Sistem Pendidikan di Indonesia antara keinginan dan Realita.
Pujianto Singgih Prayitno. (2014).
Pancasila dan Perubahan Sosial Perspektif Individu dan Struktur Dalam Dinamika Interaksi Sosial.
Rochmad. (2012). Menjadikan Nilai Budaya Gotong-Royong Sebagai Common Identity dalam Kehidupan .
Published
2021-08-19