MENAKAR KAPASITAS PESANTREN DI KABUPATEN GOWA

  • Triana Karyawati Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
Keywords: capacity, Islamic boarding school, Gowa Regency

Abstract

The research on mapping of pesantren capacity in Gowa Regency using qualitative
method, there are three things that want to be inside the mapping, First, about the
accessibility of pesantren geographically, Second, capacity of pesantren as
mandated in Ministry of Religion regulation ie: (a) Kiyai or similar mentions; (b)
santri; (3) Boarding school (pesantren); (4) Mosque; (5) The Study of Old
Manuscript of Islam or Islamic Studies with muallimin pattern, while the third
capacity is the ability of pesantren in doing empowerment for both santri and
pesantren in institutional. The results of this mapping illustrate in general the
accessibility of pesantren in Gowa Regency, the average is far from the capital of
regency, while the fulfillment of the condition of the establishment of pesantren in
general has not been fulfilled, empowerment in pesantren focused on agriculture and
livestock is largely gone.

References

Anwar, Kasful, US. Kepemimpinan Kiyai
Pesantren: Studi Terhadap pondok
Pesantren di Kota Jambi. Jurnal
Kontekstualitas, Volume 25 nomor 2
tahun 2010, hal. 225-254.
Arif, Mahmud, 2008. Pendidikan Islam
Transformatif, Yogjakarta: LKis
Azhari, 2014. Eksistensi Sistem Pesantren
Salafi dalam menghadapi era
Modern. Islamic Studies Journal
Volume 2 Nomor 1 Januari-Juni
2014. Hal. 51-65.
Azrah, Azyumardi, 1999. Pendidikan Islam
Tradisi dan Modernisasi Menuju
Millenium Baru. Jakarta. Logis
Wacana Ilmu.
Badan Litbang dan Diklat Kemenag, 2012.
Dinamika Pendidikan Pesantren di
Indonesia. Jakarta Puslitbang
Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Badan Litbang dan Diklat Kemenag, 2012.
Pergeseran Orientasi Pendidikan
Pesantren di Indonesia. Jakarta.
Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan.
Bakhtiar, W. 1990. Laporan Penelitian
Perkembangan Pesantren di Jawa
Barat. Bandung: Balai Penelitian
IAIN Sunan Gunung Jati.
Buchory, Umar. 2011. Status Pesantren
Mu’adalah antara Pembebasan dan
pengebirian Jatidiri Pendidikan
Pesantren. Jurnal Karsa Volume IXI
nomor 1 April 2011. Hal. 48-61.
Bungin, Burhan, 2003. Analisis Data
Penelitian Kualitatif. Jakarta. Raja
Grafindo Persada.
Dhofier, Zamakhsari. 1994 Tradisi
Pesantren: Studi tentang Pandangan
Hidup Kyai. Jakarta:LP3ES.
Hakim, L. 2003. Pola Pembelajaran di
Pesantren. Jakarta: Departemen
Agama Ditpekanpontren Ditjen
Kelembagaan Agama Islam.
Halim A., et al. 2005. Manajemen
Pesantren. Yogyakarta: Pustaka
Pesantren.
Haliq, Fathol. 2009. Pendidikan Pesantren
di tengah tantangan politisasi dan
globalisasi: Pesantren madura
setelah Ore baru. Jurnal Karsa,
Volume XV nomor 1 April 2009,
hal. 60-72.
Kartika, Ikka.2008. Kemampuan Pesantren
dalam mengembangkan pendidikan
keaksaraan. Jurnal Literat Nomor
2007 tahun 2008.
Kholil, Muhammad. 2011. Menggagas
Pesantren sebagai Pusat Peradaban
Muslim di Indonesia. Jurnal Media
Akademika, Volume 26 Nomor 3.
Juli 2011. Hal.297-334.
Madjid, Nurucholis, 1998. Bilik-bilik
Pesantren, Jakarta Paramadina.
Malik, Jamaluddin (ed) 2005.
Pemberdayaan Pesantren, Menuju
kemandirian dan Profesionalisme
santri dengan metode Daurah
Kebudayaan. Yogjakarta: Putaka
Pesantren.
Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem
Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.
Murniati, 2008. Manajemen Stratejik, Peran
Kepala Sekolah dalam
Pemberdayaan. Bandung:
Citapustaka Media Perintis.
Nadj, E.S. 1985. Perspektif Kepemimpinan
dan Manajemen Pesantren,
Pergulatan Dunia Pesantren:
Triana Karyawati
214
Membangun dari bawah. (Rahardjo,
ed). Jakarta:P3M.
Nafi', M.D. 2007. Praktis Pembelajaran
Pesantren. Yogyakarta: Instite For
Training and Development Amherst,
MA Forum Pesantren dan Yayasan
Selasih.
Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan. 2007. Edukasi, Jurnal
Pendidikan Agama dan Keagamaan
Volume 5, Nomor 4. Oktober –
Desember 2007.
Qomar, Mujamil. 2008, Pesantren dari
Transformasi Metodologi Menuju
Demokratisasi Institusi. Jakarta:
Erlangga
Rizal, Ahmad Syamsu. 2011. Transformasi
Corak edukasi dalam sistem
pendidikan Pesantren, dari pola
tradisi ke pola modern. Jurnal
Pendidikan Agama islam – Ta’lim.
Volume 9 nomor 2 tahun 2011. Hal.
95-112.
Sayono, Joko. 2005. Perkembangan
Pesantren di Jawa Timur (1900-
1942). Jurnal Bahasa dan seni, tahun
33, Nomor 1 Februari 2005. Hal.54-
65.
Shodiq, M. 2011. Pesantren dan Perubahan
Sosial. Jurnal Falasifa, Volume 2
Nomor 2 tahun 20011, hal. 107-118
Siswanto, dkk. 2013. Entreprenurial
Motivation in Pondok Pesantren.
International Journal of Business and
Behavioral Scince Volume 3 Nomor
2 Februari 2013.
Soewarman, Engking. 2001. Landasan
Filosofis Pegembangan Pendidikan
terpadu Pesantren (refleksi hasil
studi pendidikan terpadu pesantren
di Jawa Barat), Jurnal Mimbar
Pendidikan, Nomor 4 Volume XX
tahun 2001.
Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian
Kualitatif, Bandung, Alfabeta.
Sumardi, Kamin. 2012. Potret Pendidikan
Karakter di Pondok pesantren
Salafiyah. Jurnal Pendidikan
Karakter, Tahun II, Nomor 3,
Oktober 2012. Hal. 280-292.
Susanto, edi. 2007. Krisis Kepemimpinan
Kiyai: Studi Atas Kharisma kiyai
dalam masyarakat. Jurnal
IslamicaVolume 1 nomor 2 tahun
2007, hal 111-120
Wrihatnolo, Randy. R dan Riant Nugroho
D. 2007, Manajemen Pemberdayaan,
sebuah pengantar dan panduan
untuk pemberdayaan masyarakat.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Yuliani, Nupa Fitri. 2013. Hubungan antar
Lingkungan Sosial dengan Motivasi
belajar santri di Pesantren
Madinatul Ilmi Islamiyah. Jurnal
Spektrum PLS, Volume 1 Nomor 2
Juli 2013. Hal.. 48-62.
Zakariah, Gamal Abdul Nasir. 2010. Pondok
Pesantren: Change and its Future.
Jounal of Islamic and Arabic
Education. Volume 2 Nomor 2 tahun
2010. Hal 45-52.
Ziemek, M. 1986. Pesantren dalam
Perubahan Sosial, diterjemahkan
oleh Butche B. Soendjojo. Jakarta:
P3M.
Published
2018-11-26