POTENSI LABORATORIUM ALAM SAMARINDA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MADRASAH TSANAWIYAH

  • Moh. Syafiuddin Madrasah Tasanawiyah Negeri Samarinda
Keywords: Laboratorium Alam, Sumber Belajar, dan Mata Pelajaran IPS

Abstract

Pembelajaran outdoor study dapat meningkatkan motivasi dan rasa cinta terhadap lingkungannya. Kegiatan belajar yang dilakukan di luar kelas dengan objek sesuai dengan kondisi nyata dapat menyalurkan karakter siswa yang kreatif dan kritis. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui potensi laboratorium alam Samarinda sebagai sumber belajar mata pelajaran IPS Madrasah Tsanawiyah, dan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan laboratorium alam di Samarinda. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder sebagai data utama. Pengumpulan data dilakukan secara observasi dan studi literatur. Terdapat empat objek potensi laboratorium alam samarinda yang biasa dimanfaatkan untuk kegiatan pembejaran di luar kelas yaitu; 1) Museum Samarinda; 2) Desa Budaya pampang; 3) Sungai Mahakam; 4) Kampung Tenun Samarinda. Pengembangan laboratorium alam penting dilakukan karena menunjang pembelajaran K13. Siswa menjadi mudah melakukan kegiatan pembelajaran, seperti; mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Laboratorium alam juga menunjang penerapan model pembelajaran inovatif, model pembelajaran tersebut diantaranya: Problem Based Learning dan Project Based Learning. Pengembangan laboratorium alam dapat dilakukan dengan tahap sebagai berikut: Pertama, melakukan analisis kurikulum. Kedua, identifikasi potensi fisik dan budaya. Ketiga, melakukan pemetaan sebaran objek potensi labotarorium alam. Keempat, membuat panduan kegiatan pembelajaran setiap objek.

References

Abdurrahman. 1995. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabet.

Astina, dkk. 1989. Pedoman Laboratorium Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Malang. Malang: IKIP Malang, Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi

Badar, Trianto Ibnu. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.Jakarta:Prenadamedia Group.

Baidowi, Arif. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Geografi Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Geografi 20(1): 48-58.

Harini dkk. 2012. Pengaruh Pembelajaran Tugas Kelompok Berdasarkan Survei Lapangan (Outdoor Study) terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan Lemlit-UM 22(1): 12-21.

Karwono dan Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Ciputat: Cerdas Jaya.

Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan menyenangkan (Cetakan ke-7). Jogjakarta: Diva Press.

Saukah, Ali, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM.

Sumarmi. 2012. Model-model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media Publishing.

Syafiudin, dkk. 2016. Pengembangan Modul Geografi Pariwisata dengan Project Based Learning untuk Materi Ekowisata Pesisir dan Laut di Program Studi S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Jurnal Pendidikan 1(3): 347-353.

, dkk. 2016. Sumber Belajar Dengan Memanfaatkan Kawasan Ekowisata Untuk Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan. Prosiding Seminar nasional FIS-UM: 298-307.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Published
2022-08-02