PENERAPAN MODERASI BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI MADRASAH

  • Hanafi Pelu Balai Diklat Keagamaan Makassar
  • Nurwafia Nur Balai Diklat Keagamaan Makassar
Keywords: Pembelajaran, Bahasa Inggris,, Madrasah, Moderasi

Abstract

Indonesia merupakan Negara besar dan luas yang terdiri atas 37 Provinsi dan memiliki 17.500 pulau dan memiliki lebih-kurang 1000 bahasa yang sangat beragam. Seiring dengan munculnya fenomena paham keagamaan radikal, wacana moderasi beragama di Indonesia kembali muncul. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan penerapan Moderasi Beragama dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Makassar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian metode penelitian kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan oleh penenlti pada tulisan ini adalah jenis deskriptif. Dimana jenis deskritif menitikberatkan pada proses mendiskripsikan tentang fenoma, gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada lingkungan masyarakat.Hasil penelitian ini menujukkan bahwa; Perapan Moderasi Beragama dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing, dengan demikian penerapan Moderasi Beragama dalam pembelajaran bahasa Inggris, guru bahasa Inggris telah melakuakannya dengan prinsip; toleransi, keterbukaan, keseimbangan, memberikan ruang kepada siswa untuk saling menghargai keperberbedaan pendapat, dan berfikir yang tidak mengabsolutkan kebenaran pribadi. Peran guru dalam menanamkan moderasi beragama dalam pembelajaran bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Ini menunjukkan bahwa peran guru dalam mendorong siswanya, terutama peserta didik muslim, untuk berpegang teguh terhadap nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran bahasa Inggris, sehingga siswa mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari sebagai upaya pencegahan tindakan radikalisme dan esktrisme. Dengan demikian, penelitian ini bisa menjadi referensi bagi guru bahasa Inggris untuk menanamkan nilai-nilai moderasi Islam yang pembelajaran bahasa Inggris

Pembelajaran

Bahasa Inggris,

Madrasah, Moderasi

References

A. Baidawi, W. S. Alim, R. Rabi’ah. (2020). Integrating islamic moderation values in teaching speaking through group activity. PANYONARA: Journal of English Education, 2(2), 137-148.

A. Hasyim&S. Suhono, . (2017). Restoring moslem identity by integrating Islamic values in English speaking class. ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education, no. 2, no.1, 1-27.

A. J. Fuad. (2018). Pembelajaran toleransi: upaya guru pendidikan agama Islam dalam menangkal paham radikal di sekolah. Annual Conference for Muslim Scholars vol. 2, 561-571.

A. S. Borissova, Z. V. Kurguzenkova, V. D. Nikishin. (2017). Translation of religious and extremist texts: forensic-linguistic expert examination. Russian Journal of Linguistics,vol. 22, no.2, 448-473.

Badan Akreditasi Nasional RI. (2010). BAN PT Naskah Akademik. Jakarta: Badan Akreditasi Nasional Republik Indonesia .

Braun, V. Clarke. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2, 77– 101.

D. Pratt. (2015). Reactive co-radicalization: religious extremism as mutual discontent. Journal Acad. Study Relig, vol.28, no.1, 3-23.

Dawing. (2017). Mengusung Moderasi Islam di Tengah Masyarakat Multikultural. Rausyan Fikr: Jurnal Studi Ilmu Ushuluddin dan Filsafat, 13(2), 225–255.

Fauzi. (2018). Moderasi Islam untuk Peradaban dan Kemanusiaan. Jurnal Islam Nusantara, 2(2), 232.

Hanafi Pelu&Muh. Zainal. (2022). Komunikasi Interaktif Melalui Metode Cas-Cis-Cus. Jurnal Ilmiah Nizamia Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Volume 04, No. 2, April, 171-177.

Hanapi. (2014). The wasatiyyah (moderation) concept in Islamic epistemology: a case study of its implementation in Malaysia. International Journal of Humanities and Social Science, vol. 4, no.9, 51- 62.

Huda. (2010). Epistemologi gerakan liberalis, fundamentalis, dan moderat Islam di era modern. Journal de Jure, vol. 2, no.2, 178- 194.

John Creswell. (2016). Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Metode Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

John Leksi Moleong. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

K. Kaldybay, T. Abdrassilov, M. Bapayeva, A. Chaklikova, Z. Nurmatov, Formation of religious consciousness as an antidote against extremism and radicalism in society and individuals (Religious￾philosophical analysis). (433). Astra Salvensis., vol.11, no.5, 2019.

Kamal. (2017). Internalization of moderate Islamic values in education. Islamic Studies Journal for Social Transformation, vol.1, no.1, 67-80.

Khaerun Nisa&Muhlis. (2022). Pendidikan Moderasi Beragama di Sulawesi Tengah. Jurnal Educandum Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar: Volume 8 Nomor 1 Juni, 13.

M. Irveanty. (2013). Integrasi nilai-nilai karakter islami dalam pembelajaran bahasa inggris di SMAN Banjarbaru. Banjarbaru: Unpublished Thesis, IAIN Antasari.

Marcellino. (2016). English language teaching in Indonesia: a continuous challenge in education and cultural diversity. TEFLIN J, vol.17, no.1, 57-69.

Martinez. (2002). Authentic materials: an overview. free resources for teachers and students of English. Karen’s Linguistics Issues, 1-7.

N. Faiqah, T. Pransiska. (2018). Radikalisme islam vs moderasi islam: upaya membangun wajah Islam Indonesia yang damai. Al￾Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, vol. 17, no. 1, 33-60.

N. Syam. (2014). Islam Moderat. Semarang: Fatwa Publishing. Ninlawan. (2019). Factors which affect teachers’ professional development in teaching innovation and educational technology in the 21st century. Malang: TEFLIN.

Nirwana, W.S. Darmadali. (2021). Instilling religious moderation value in elt through cross-cultural understanding course. Elsya : Journal of English Language Studies, vol. 3, no. 2, 117- 125.

Hanafi Pelu, Nurwafia Nur 254 Ongardwanich, S. Kanjanawasee, C. Tuipae. (2015). Development of 21st century skill scales as perceived by students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol. 191, 737–741.

Pandian. (2002). English language teaching in Malaysia today. Asia Pacific J. Educ, vol. 22, no.2, 35-52.

Ridwan dan Hanafi Pelu. (2021). Kreativitas Pembelajaran Pada Masa Covid-19 Di Madrasah. Sidoarjo, Surabaya-Jawa Timur: Nizamia Learning Center.

Rizal Islamic. (2021). Moderation Values within ELT in a Higher Education Context. ICON-ISHIC 2020, October 14, Semarang, Indonesia, 8.

S. Hadijah. (2017). The integration of Islamic values in English teaching and learning process at MAN Model Palangka Raya. In Proceedings of the 1st. INACELT (International Conference on English Language Teaching), 209.

Siti Almaratus Sholikah. (2020). Evaluasi Penerapan Moderasi Beragama terhadap Sikap Beragama Peserta Didik di SMP PGRI Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro Evaluasi. Jurnal manajemen Pendidikan Islam, 863.

Sunarto. (2014). The integration of Islamic values in English teaching and learning at SDTI Al-Mumtaz. Yogyakarta State University, : A Thesis. Yogya: Graduate School.

Sutrisno. (2019). Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Jurnal Bimas Islam, 12(2), 323– 348.

Sutrisno Hadi. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

U. Husna, M. Thohir. (2020). Religious moderation as a new approach to learning Islamic religious education in Schools. Nadwa, vol.14, no.1, 199- 222.

U. Sumbulah. (2019). Preventing radicalism by family and civil society organizations in Indonesia. Pertanika Journal of Social Science and Humanities, vol.27, no.1, 391- 403.

Umar Al Faruq. (2022). Karakterisasi Moderasi Beragama dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah Berasrama (Studi Fenomenologi di SMA Selamat Pagi Indonesia Batu). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Y. C. Mee. (2002). English language teaching in Singapore. Asia Pacific J. Educ, vol. 22, no.2, 65-80.
Published
2022-11-25