KRITIK ORIENTALIS TENTANG HADIS: PERSPEKTIF ATAS OTENTISITAS DAN ASAL USULNYA

  • Mauliana Maghfiroh Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Keywords: hadis, orientalis, otensitas hadis

Abstract

Sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an, hadis telah menjadi fokus kajian mendalam oleh para pemikir berbagai kalangan, termasuk kaum orientalis. Perbedaan perspektif antara keduanya muncul karena tradisi keilmuan, kepercayaan, dan sudut pandang yang berbeda. Artikel ini mengkaji hadis dari perspektif orientalis dengan pendekatan metodologi kualitatif. Penelitian ini menjelaskan beberapa aspek penting, termasuk definisi orientalisme, sejarah kajian hadis di kalangan orientalis, serta pandangan mereka mengenai sunnah dan hadis. Kajian ini juga mencakup aspek penulisan, pembukuan, dan pemalsuan hadis menurut pandangan orientalis, serta bagaimana orientalis menilai otentisitas hadis. Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa orientalis beranggapan bahwa hadis merupakan hasil kreasi kelompok Muslim generasi awal, bukan sebagai ucapan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW. Menurut pandangan mereka, hadis dianggap sebagai ucapan orang-orang biasa yang kemudian ditransmisikan dan dikaitkan dengan Nabi, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan terhadap keaslian dan otentisitasnya. Artikel ini memberikan wawasan mendalam mengenai pandangan orientalis terhadap hadis dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi persepsi mereka terhadap ajaran Islam.

References

Afidah, L. N. (2008). Otentisitas Hadis Perspektif Nabia Abbott. Uin Suka.

Ahmad, A. (2005). Prof. Dr. Muhammad Syuhudi Ismail: Paradigma Baru Memahami Hadis Nabi. Insan Cemerlang & Intimedia.

Anam, M. (2022). Eksplanasi Sebab-Sebab Putus Asa Menurut Al-Qur’an. Al-I’jaz : Jurnal Studi Al-Qur’an, Falsafah Dan Keislaman, 4(1). https://doi.org/https://doi.org/10.53563/ai.v4i1.76

Anwar, L. (2020). Penulisan Hadis Pada Masa Rasulullah SAW. Al-Bayan: Jurnal Ilmu Al Qur’an Dan Hadist, 3(2). https://doi.org/https://doi.org/10.35132/albayan.v4i2.88

Assamurai, Q. et al. (1966). Bukti-bukti Kebohongan Orientalis, alih Bahasa Syuhud Islam. Gema Insani Press.

Athiroh, Z., Budhi, S., Claryzha, N., & Nabila, S. (2023). Model Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Kaum Orientalis Dalam Sudut Pandang Universitas Oxford. Ta’bir Al-’Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan Ilmu Kebahasaaraban, 1(1).

Darmalaksana, W. (2004). Hadis Di Mata Orientalis. Benang merah Press.

Hafidh, N. F. (2023). Otentisitas Hadis dan Bantahan Harald Motzki atas Skeptisisme Orientalis terhadap Hadis. Tahdis; Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis, 14(1). https://doi.org/https://doi.org/10.24252/tahdis.v14i1.24801

Idri. (2011). Prespektif Orientalis Tentang Hadis Nabi: Telaah Kritis dan Implikasinya terhadap Eksistensi dan Kehujjahannya. Al-Tahrir, 11(1). https://doi.org/https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v11i1.32

Idri. (2020). Problematika Autentitas Hadis Nabi Dari Klasik Hingga Kontemporer. Prenada Media.

Karim, A. (2013). Pemikiran Orientalis Terhadap Kajian Tafsir Hadis. ADDIN:Media Dialektika Ilmu Islam, 7(2). https://doi.org/10.21043/addin.v7i2.581

Lutfia, N. N., Sari, S. I., Hidayah, T. A., Heriani, Y., & Haq, M. Z. (2022). Pemikiran Orientalis Ignaz Goldziher Terhadap Hadis Dan Sunnah. Alhamra: Jurnal Studi Islam, 3(2). https://doi.org/10.30595/ajsi.v3i2.13839

Muhajir, M. (2017). Hadis Di Mata Orientalis. Jurnal Tarjih, 17(1). https://jurnal.tarjih.or.id/index.php/tarjih/article/view/14.102

Pahrudin, A. (2021). Pengaruh Orientalis Goldziher dalam Studi Hadis Kontemporer di Indonesia. Refleksi: Jurnal Kajian Agama Dan Filsafat, 20(1). https://doi.org/10.15408/ref.v20i1.20180

Rahim, A. (2010). Sejarah Perkembangan Orientalisme. Jurnal Hunafa, 7(2). https://doi.org/https://doi.org/10.24239/jsi.v7i2.100.179-192

Rahman, F. (1987). Islam, terj. Senoaji Saleh. PT Bumi Aksara.

Said, N. M. (2012). Islam Rasional dan Masa Depan Umat. Jurnal Kajian Islam, 4(1), 37–52. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/id/eprint/15075

Supian, A. (2016). Studi Hadis Di Kalangan Orientalisme. Nuansa, 9(1). https://doi.org/10.29300/nuansa.v9i1.370

Tangngareng, T. (2020). Orisinalitas Hadis Nabi Saw. Perspektif Islamolog. TAHDIS, 11(1). https://doi.org/https://doi.org/10.24252/tahdis.v11i1.15005

Teng, M. B. A. (2016). Orientalis Dan Orientalisme Dalam Perspektif Sejarah. Jurnal Ilmu Budaya, 4(1). https://doi.org/https://doi.org/10.34050/jib.v4i1.2324

Ya’qub, A. M. (2004). Kritik Hadis. Pustaka Firdaus.

Ya’qub, I. (1970). Orientalisme dan Orientalisten. CV Faizan.

Yatim, B. (1996). Ensiklopedi Mini: Sejarah dan Kebudayaan Islam. Logos Wacana Ilmu.

Zaimah. (2021). Orientalis Versus Ulama: Studi Kritik Terhadap Hadis Nabi. Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam, 2(1). https://doi.org/: https://doi.org/10.35961/rsd.v2i1.229

Zulfikri. (2013). Orientalisme Hadis (Peta Kajian Hadis Orientalis). Tajdid: Majalah Ilmu Pengetahuan Dan Pemikiran Keagamaan, 16(2). https://doi.org/10.15548/tajdid.v16i2.102
Published
2024-11-25