https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/issue/feedPUSAKA2024-06-12T05:44:47+00:00A. Hijaz Mukhtarijaztmukhtar@gmail.comOpen Journal Systems<p>“Pusaka” Jurnal Khazanah Keagamaan terbit dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember. Redaksi menerima tulisan mengenai Khazanah Keagamaan, meliputi: naskah klasik, naskah kontemporer, sejarah sosial keagamaan, arkeologi religi, tradisi dan budaya keagamaan, baik berupa artikel hasil penelitian, kajian non penelitian, dan tinjauan buku.</p>https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1463Menyuarakan Teologi Makan dalam Fenomena Limbah Makanan2024-06-12T05:38:34+00:00Jefri Andri Saputrajefrijefri293@gmail.com<p>Artikel ini adalah respons penulis terhadap fenomena limbah makanan. Beberapa peneliti sebelumnya menyebut limbah makanan menjadi masalah ekologis, ekonomis, dan sosial. Penulis menunjukkan bahwa limbah makanan juga termasuk dalam masalah teologis. Masalah lingkungan, pemborosan sumber daya, dan sifat rakus yang identik dengan limbah makanan juga merupakan pergumulan teologis. Penulis menganalisis fenomena limbah makan, penyebab dan dampaknya menggunakan perspektif teologi makan. Pengembangan teologi makan dalam tulisan ini, menggunakan tema penciptaan, tema pengorbanan dan kematian, serta tema ekaristi atau perjamuan kudus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi pustaka. Penulis mengumpulkan data melalui analisis terhadap data biblis maupun data dari buku dan penelitian terkait teologi makan dan limbah makanan. Penulis menemukan bahwa teologi makan dalam tema penciptaan memperlihatkan pentingnya konsumsi makanan yang berkualitas, baik dari segi penyajian maupun dari segi kesehatan. Teologi makan dalam tema pengorbanan menegaskan urgensi tanggung jawab, wawasan dan keterampilan mengelola bahan makanan serta pola konsumsi yang menghormati jerih payah petani dan gembala yang mengolah bahan makanan. Teologi makan dalam tema ekaristi menekankan pencegahan terhadap perilaku konsumsi berlebihan, dan mengimplementasikan persekutuan yang berbagi melalui lembaga diakonia gereja. Implikasi penelitian ini adalah sebagai landasan teologis-etis bagi perilaku makanan, sekaligus perspektif alternatif untuk mencegah limbah makanan.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1465Perjumpaan Agama dan Budaya dalam Komunikasi Ritual Aruwaha di Kota Ternate2024-06-12T05:39:08+00:00Rakhmat Rakhmatrakhmat@iain-ternate.ac.idAsnianti Asniantiasnianti75@gmail.comBadruddin Kaddasbadruddin.dty@uim-makassar.ac.id<p>Aruwaha merupakan ritual kematian yang diadakan oleh masyarakat Islam di Kota Ternate. Pelaksanaan ritual kematian aruwaha tidak hanya didasarkan pada norma budaya, tetapi juga harus sesuai dengan ajaran Islam. Aruwaha menjadi contoh yang menunjukkan hubungan yang harmonis antara agama dan budaya, di saat banyak pandangan yang meragukan kemungkinan menyatukan agama dan budaya. Penelitian ini membahas pelaksanaan ritual aruwaha yang menjadi ruang perjumpaan antara agama dan budaya. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi peristiwa komunikasi dalam ritual aruwaha serta nilai-nilai yang terkonstruksi di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati secara langsung subyek penelitian, melakukan wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menjelaskan bahwa aruwaha adalah komunikasi ritual kematian yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan agama dan budaya. Proses ritual kematian aruwaha dilakukan dengan melibatkan aspek komunikasi vertikal antara manusia dengan Allah Swt serta aspek horizontal yakni kerja sama yang dilakukan dalam masyarakat. Melalui aruwaha masyarakat Islam di Kota Ternate dapat mengungkapkan rasa duka cita, meningkatkan keyakinan agama, memberikan penghormatan kepada orang yang meninggal, dan memperkuat ikatan sosial di antara keluarga dan masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang aruwaha sebagai sebuah proses komunikasi ritual kematian yang masih dipraktikkan oleh masyarakat Islam di Kota Ternate. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi cerminan tentang adanya hubungan yang harmoni antara agama dan budaya dalam kehidupan masyarakat.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1466Konsep Kearifan Ekologis Ritual Erpangir Ku Lau Pada Kepercayaan Pemena di Desa Jandi, Kabupaten Karo2024-06-12T05:39:24+00:00Eikel Karunia Gintingeikelginting63@gmail.com<p>Konsep religius memiliki keterkaitan dengan kearifan ekologis, hal tersebut yang dimiliki oleh kepercayaan lokal pemena di Desa Jandi, Kabupaten Karo, praktik religius tersebut ialah erpangir ku lau. Permasalahan terletak pada pergeseran paradigma erpangir ku lau karena pengaruh kolonial. Erpangir ku lau dianggap praktik sinkretisme karena menyembah objek material (air, pohon, tanah), padahal ritual tersebut dimaknai sebagai hubungan antara manusia-alam- Yang Ilahi. Tulisan ini berfokus pada penggalian makna kearifan ekologis dalam erpangir ku lau sehingga praktik ini dimaknai sebagai praktik sinkretisme. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap informan untuk mendapatkan data. Penelitian dilakukan di Desa Jandi, wawancara dilakukan kepada beberapa tokoh penganut kepercayaan pemena yang melakukan praktik erpangir ku lau. Penulis juga melakukan penelitian kepustakaan untuk mencari sumber-sumber yang relevan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa erpangir ku lau mendorong kesadaran para penganut kepercayaan pemena memaknai interdependensi manusia dengan alam. Implementasi kearifan ekologis yang muncul yaitu menjaga mata air, sumber daya alam (hutan dan tanah), dan juga sistem pertanian berbasis local wisdom. Pemaknaan terhadap ritual erpangir ku lau menjadikan hubungan manusia dan alam timbal balik dan saling mempengaruhi. Pemahaman tersebut berimplikasi pada nilai dan karakter kepercayaan pemena yang mengelola alam dengan perasaan hormat dan mawas diri. Erpangir ku lau sebagai kearifan lokal seharusnya terus dilestarikan dan dikelola. </p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1468Struktur Ajaran dan Fungsi Pendidikan Agama Hindu Dalam Lontar Cempaka Wilis2024-06-12T05:39:41+00:00I Kadek Wahyu Dyatmikakadek.wahyu37@gmail.comI Ketut Sudarsanaiketutsudarsana@uhnsugriwa.ac.id<p>Pendidikan Agama Hindu memiliki peranan vital dan krusial dalam perkembangan moral, spiritual dan intelektualitas siswa ditengah gempuran dampak negatif dari era globalisasi. Pendidikan Agama Hindu bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki pengetahuan tentang teknologi, kebudayaan, pengendalian diri, kecerdasan mental, akhlak mulia dan peningkatan spiritual keagamaan. Pendidikan Agama Hindu tidak hanya terbatas dalam proses pembelajaran di kelas atau lembaga pendidikan formal lainnya, tetapi dapat dipelajari dengan membaca dan memahami karya sastra Hindu yang kental akan nilai moral dan tattwa. Karya sastra Hindu tersebut sangat dihormati dan dijunjung tinggi keberadaannya khususnya bagi masyarakat Bali. Bali menyimpan ribuan karya sastra Hindu yang terekam dan diawetkan pada daun lontar. Sehingga lontar dapat difungsikan sebagai perekam pengetahuan. Salah satu bentuk karya sastra Bali purwa yang mengandung banyak ajaran Pendidikan Agama Hindu adalah Lontar Cempaka Wilis. Lontar ini banyak membahas mengenai kepercayaan terhadap Tuhan, kekuatan magis dan konsep Rwa Bhineda. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mempergunakan metode pengumpulan data dokumentasi, wawancara dan studi kepustakaan, kemudian data dianalisis dengan metode analisis data hermeneutika, diakhiri dengan penyajian hasil analisis data dengan teknik penyajian hasil analisis data deduktif induktif. Penelitian ini memperoleh hasil berupa struktur ajaran Pendidikan Agama Hindu dalam Lontar Cempaka Wilis (ajaran Panca Sradha, Rwa Bhineda, Panca Maha Bhuta dan Tri Hita Karana) dan fungsi Pendidikan Agama Hindu dalam Lontar Cempaka Wilis (fungsi nyomya unsur bhuta kala). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membedah secara mendalam struktur ajaran dan fungsi Pendidikan Agama Hindu dalam Lontar Cempaka Wilis sebagai refleksi diri dalam mengarahkan pikiran dan tindakan. Kata Kunci: struktur ajaran, fungsi, pendidikan agama hindu</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1469Baku Gara: Perekat Hubungan Antarpribadi Masyarakat Kaili2024-06-12T05:40:00+00:00Muhammad Najmuddinmuhammadnajmuddin@iainpalu.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran Baku Gara sebagai perekat hubungan antarpribadi dengan fokus pada fenomena penggunaannya dan konsekuensinya dalam interaksi sosial dan psikologis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memahami dampaknya pada hubungan interpersonal, dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Baku Gara adalah sebuah tradisi penting yang berfungsi sebagai perekat hubungan antarpribadi dalam masyarakat Kaili. Artikel ini mengeksplorasi peran signifikan Baku Gara dalam membentuk dan mempertahankan ikatan sosial di tengah masyarakat Kaili. Tinjauan pustaka melibatkan penelaahan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baku Gara dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hubungan antarpribadi, menciptakan ketegangan dan konflik. Baku Gara tidak sekadar serangkaian kata-kata ejekan, tetapi juga mencerminkan kedekatan dan perekat hubungan antarpribadi. Baku Gara dianggap sebagai bentuk interaksi sosial yang menciptakan dan memelihara ikatan keakraban antara individu. Dengan melibatkan unsur humor dan keakraban, Baku Gara dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan perhatian, kasih sayang, dan keakraban antaranggota masyarakat. Pengembangan pedoman etika terkait dengan penggunaan Baku Gara dalam bentuk kompetensi komunikasi juga diperlukan untuk memastikan respons yang bertanggung jawab dan sensitivitas sosial dalam interaksi antarpribadi. Artikel ini menyimpulkan bahwa Baku Gara adalah elemen kunci dalam menjaga kohesi sosial dan identitas budaya masyarakat Kaili, serta memberikan rekomendasi untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisi ini di masa depan.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1470Integrasi Nilai Kearifan Lokal Tradisi Mappere’ dalam Pembelajaran Sejarah di MAN Pangkep2024-06-12T05:40:21+00:00Mohammad IkramIkramsejarah@gmail.comRisna Risnarisnamanpangkep@gmail.com<p>Kebudayaan yang terkandung dalam masyarakat akan menghasilkan sebuah tradisi turun temurun yang dikenal dengan kearifan lokal, tentunya memiliki nilai kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan di dunia. Nilai-nilai tersebut selalu ditemukan di berbagai macam tradisi adat masyarakat, begitu pula dengan acara adat Mappere’ yang dilaksanakan di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Mappere’ adalah sebuah acara adat yang dilakukan oleh suku asli Desa Kanaungan ketika melangsungkan pernikahan. Penelitian ini akan membahas nilai-nilai kearifan lokal yang ditemui dalam acara Mappere’ pengantin. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah. Metodologi yang dipilih adalah pendekatan kualitatif dengan desain historis yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi, dan sejarah. Proses penelitian diawali dengan tahap deskripsi atau orientasi, dilanjutkan dengan tahap reduksi dan tahap seleksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai yang melekat dalam tradisi adat Mappere’, antara lain nilai keutamaan persahabatan, nilai kemasyarakatan, nilai keagamaan, serta nilai kerukunan dan solidaritas. Penggabungan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam pendidikan sejarah dilakukan melalui serangkaian tiga kali pertemuan. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan muatan sejarah dengan lingkungan sekitar siswa sehingga siswa dapat menggali nilai-nilai kearifan lokal yang mempunyai pengaruh menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi adat Mappere’ memberikan dampak yang sangat menguntungkan bagi siswa. Menumbuhkan rasa kebersamaan, kerjasama, persatuan, dan keharmonisan dalam interaksi sosial dengan masyarakat lain. Selain itu juga menanamkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1471Promiscuity and Adolescent Morality in Rural: A Study of Teenagers in Mendolo Village2024-06-12T05:40:42+00:00Umul Latifahumul.latifah@uingusdur.ac.idM. Sugeng Sholehuddinm.sugeng.sholehuddin@uingusdur.ac.idHendri Hermawan Adinugrahahendri.hermawan@uingusdur.ac.id<p>Promiscuity and the degradation of adolescent morality have become a current problem in rural and urban areas. This research describes promiscuity’s influence on teenage morality in Dukuh Mendolo Wetan, Mendolo Village, Lebakbarang District, and Pekalongan Regency. The approach used in this research is quantitative. This approach is used to produce data obtained from teenagers, which is then presented, and conclusions will be made in the form of numbers. This research was conducted in the Dukuh Mendolo Wetan environment, Mendolo Village, Lebakbarang District, Pekalongan Regency. The population in this research were teenagers in Dukuh Mendolo Wetan, Mendolo Village, Lebakbarang District, Pekalongan Regency, aged 12 to 18 years, totaling 30 children. The sampling technique used was saturated sampling, in which the researcher took the entire population as the research sample. The data collection technique used in this research is the questionnaire method. The steps for this research data analysis technique are scoring technique, validity test and reliability test analysis, data analysis prerequisite test, and hypothesis test analysis. This research concludes that the variable of promiscuity has a significant effect on the variable of adolescent morality in Dukuh Mendolo Wetan, Mendolo Village, Lebakbarang District, Pekalongan Regency. The magnitude of the influence of promiscuity on adolescent morality is 98.7%, while other factors influence 1.3%. The findings of this research show that if parents and society can control promiscuity, then automatically, the morality of teenagers in Mendolo Village will also improve and vice versa.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1472Akulturasi Islam dan Budaya Lokal dalam Adat Pernikahan Masyarakat Bugis di Sinjai2024-06-12T05:41:06+00:00Ahmad Yaniahmadyani01@iainpare.ac.idM. Dahlan Mdahlanmuhammad1954@gmail.comSumarlin Rengko HRsumarlinrengko@unhas.ac.idAhmad Habib Akramullahahmadhabibakramullah08@gmail.com<p>Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses akulturasi antara Islam dan budaya lokal terjadi dalam upacara pernikahan masyarakat Bugis di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam fenomena kompleks ini dengan fokus pada peran sistem pangadereng (adat) dan unsur sara’ (syariat) dalam upacara pernikahan. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan historis dan antropologi agama. Pendekatan ini dipilih untuk memungkinkan pemahaman yang holistik tentang dinamika budaya dan agama dalam konteks pernikahan Bugis di Sinjai. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan pemangku adat, tokoh agama, dan pihak pemerintah setempat, serta dokumentasi lapangan. Selain itu, data dari literatur-literatur yang relevan juga dijadikan sebagai sumber informasi tambahan untuk mendukung temuan penelitian. Temuan kajian ini menunjukkan karakteristik unik dari adat pernikahan dalam masyarakat Bugis Sinjai, yang tercermin dalam serangkaian tahapan seperti mammanu’manu’, madduta, mappettu ada, mappacci, tudang botting, dan marola.Proses ini secara nyata mencerminkan adanya akulturasi budaya lokal pernikahan Bugis dengan ajaran Islam di Sinjai, menciptakan suatu bentuk akulturasi kulturalspiritual yang khas. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam terhadap adat perkawinan masyarakat Islam Sinjai, terutama dalam konteks konsep pernikahan dan proses yang melibatkan upacara tersebut. Sebagai rekomendasi, disarankan agar masyarakat dan pemerintah setempat mengambil langkah-langkah strategis untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutan adat istiadat perkawinan yang masih eksis, sambil tetap memilah unsur-unsur budaya eksternal yang dapat diterima dan sesuai dengan ajaran Islam.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1473Wacana Moralitas dalam Serat Wulang Sunu dan Refleksinya Terhadap Pendidikan Karekter2024-06-12T05:44:47+00:00Hanif Fitri Yantarihaniffitriyantari@gmail.comDanur Putut Permadipututpermadidanur@gmail.com<p>Persoalan moralitas generasi muda menjadi masalah utama bangsa kita saat ini. Anak-anak muda semakin mengalami degradasi kesopanan dalam berperilaku. Untuk itulah diperlukan satu upaya pendidikan karakter bagi generasi muda. Tetapi berbagai upaya pendidikan karakter yang selama ini dilakukan, tidak memberikan dampak yang signifikan. Oleh karena itulah dibutuhkan metode lain dalam proses pendidikan karakter, salah satunya adalah dengan mengkaji kebudayaan lokal. Salah satu karya sastra Jawa klasik yang mengusung tema pendidikan karakter adalah Serat Wulang Sunu yang disusun oleh Sunan Pakubuwana IV. Hal inilah yang menjadikan penelitian ini menarik untuk dikaji dengan melihat bagaimana sebuah kebudayaan klasik dapat memberikan nuansa baru dalam proses pendidikan karakter apabila ditinjau melalui konsep etika Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pendidikan karakter yang terkandung dalam Serat Wulang Sunu serta merefleksikan pendidikan karakter masa kini. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan mengkaji secara mendalam sumber tertulis yang masih relevan mengenai naskah Serat Wulang Sunu. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan karakter setidaknya harus mengandung dua prinsip tata nilai yaitu prinsip hormat dan prinsip kerukunan. Prinsip hormat dalam pendidikan karakter yang terkandung di Serat Wulang Sunu ditunjukkan dengan nasehat untuk selalu berbakti dan larangan melawan kepada orang yang lebih tua. Prinsip kerukunan dalam pendidikan karakter yang terkandung di Serat Wulang Sunu diperlihatkan dengan adanya petuah untuk tetap menjaga hubungan baik dengan saudara kita. Melalui implementasi dua prinsip ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pendidikan karakter yang efektif untuk mengatasi masalah moralitas anak muda.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1474Teo-Ekologi: Analisis Perilaku Sedekah di Bak Sampah pada Masyarakat Cantel Baru Yogyakarta2024-06-12T05:41:32+00:00Muhammad Aminpakamin1985@gmail.comRamadhanita Mustika Sarirama.danita34@gmail.com<p>Tulisan ini mengkaji perilaku sedekah di bak sampah pada Masyarakat Cantel Yogyakarta. Hal ini menarik dikaji karena perilaku ini berbeda dengan kebiasaan masyakat kontemporer. Masyarkat kontemporer dalam menyalurkan sedekah pada umumnya telah menggunakan lembaga sedekah dan bahkan menggunakan aplikasi sedekah. Dari permasalahan tersebut muncul beberapa pertanyaan dan menjadi tujuan penelitian ini. Tujuan penelitian tersebut: pertama, menelusuri lebih jauh apa alasan masyarakat Cantel Yogyakarta bersedekah di bak sampah. Kedua, bagaimana pandangan masyarakat Cantel terhadap bak sampah dan lingkungan hidup ? Ketiga, Bagaimana implementasi nilai ikhlas dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dalam bersedekah bagi masyarakat Cantel Yogyakarta ? Studi ini merupakan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi partisipan dan wawancara tak terstruktur. Teori yang digunakan untuk menganalisa permasalahan penelitian, yakni teori pertukaran perilaku, karya Peter Blau. Teori ini memiliki tiga unsur, yaitu ganjaran, pengorbanan dan keuntungan. Ketiga unsur tersebut saling mempengaruhi. Teori ini digunakan untuk menganalisa apa alasan masyarakat Cantel Yogyakarta bersedekah di bak sampah. Selain itu juga untuk mengkaji pandangan masyarakat Cantel terhadap bak sampah dan lingkungan hidup, serta implementasi nilai ikhlas dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dalam bersedekah bagi masyarakat Cantel Yogyakarta. Temuan penelitian ini, yakni: pertama, masyarakat Cantel Kota Yogyakarta melakukan sedekah di bak sampah dengan tujuan ketepatan sasaran dalam penyaluran sedekah. Kedua, Pandangan masyarakat Cantel Kota Yogyakarta terhadap bak sampah yakni, bak sampah merupakan sumber mata pencarian pemulung dan petugas kebersihan. Selajutnya masyarakat menganggap penting lingkungan hidup, sehingga mereka terapkan perilaku membuang sampah di bak sampah dan juga mereka bersedekah di bak sampah. Ketiga, Nilai ikhlas yang dipraktekkan masyarakat mengambil filosofi seperti membuang sampah, tidak memikirkan siapa yang menerimanya, juga tidak mengharapkan balasan dari orang yang menerimanya dan tidak mengharapkan pujian dari penerima sedekah mereka. </p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1475Nilai Falsafah Sipakatau Bugis dalam Solidaritas Kemanusiaan atas Konflik Israel-Palestina2024-06-12T05:42:00+00:00A. Rio Makkulau Wahyua.riomakkulau@iainpare.ac.idWirani Aisiyah Anwarwiraniaisiyahanwar@iainpare.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendalami dan memahami lebih lanjut bentuk solidaritas kemanusiaan masyarakat Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, khususnya melalui gerakan-gerakan kemanusiaan yang mengaitkannya dengan nilai-nilai Falsafah Sipakatau Bugis, yang mencerminkan semangat solidaritas, kepedulian terhadap sesama, dan nilai-nilai moral sebagai dasar hidup masyarakat Bugis. Gerakan ini diarahkan untuk menentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian dengan pendekatan desk research yang mengintegrasikan pengumpulan data melalui analisis artikel ilmiah, media digital, mencakup berita, media sosial, dan tinjauan pustaka dalam memperoleh data sebagai bahan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk solidaritas kemanusiaan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk misalnya saja melalui bantuan dan program kemanusiaan, kampanye kesadaran serta advokasi hak asasi manusia. Masyarakat Indonesia menyampaikan dukungan pada hakhak rakyat Palestina dan mengecam kebijakan Israel. Gerakan ini menjadi saluran ekspresi keprihatinan dan perjuangan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai respons terhadap konflik, gerakan kemanusiaan dengan dasar Falsafah Sipakatau Bugis mengaktualisasikan solidaritas, keadilan, dan gotong royong. Bagi masyarakat Bugis, perjuangan rakyat Palestina menjadi panggilan moral seiring dengan prinsip-prinsip Falsafah Sipakatau, seperti gotong royong, kesetiaan, solidaritas, keadilan dan keseimbangan. Gerakan ini mencerminkan upaya mereka untuk berkontribusi positif melalui dukungan kemanusiaan, membentuk keterikatan emosional dan moral dengan perjuangan rakyat Palestina, serta menjaga nilai-nilai adat dan tradisi dalam menanggapi isu-isu global.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1476Peran Komunikasi Islam Dalam Tradisi Erau Sebagai Media Harmonisasi Budaya di Kutai Kartanegara2024-06-12T05:42:19+00:00Khonsaullabibah Maisun Nur Rifdahkhonsalabiba2003@gmail.comRini Eka Lestaririniekalestarii003@gmail.com<p>Komunikasi Islami memiliki peran vital dalam menjaga kearifan lokal untuk menciptakan harmoni budaya pada tradisi Erau Kutai Kartanegara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi Islami dalam menjaga kearifan lokal dan menciptakan harmoni budaya pada tradisi Erau Kutai Kartanegara di era modern. Erau merupakan tradisi dan budaya yang berakar pada masyarakat Kutai di Kalimantan Timur, Indonesia, namun peran Islam turut mempengaruhi aspekaspek tradisi. Metode penelitian diterapkan menggunakan pendekatan kualitatif studi literatur atau studi pustaka, dari buku dan artikel jurnal untuk menggali pandangan dan pengalaman masyarakat Erau terkait peran komunikasi Islami dalam menghadirkan harmoni budaya dalam konteks masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi Islami memiliki posisi penting dalam memperkuat kearifan lokal dalam tradisi Erau. Penyampaian nilai-nilai Islami yang diintegrasikan dengan budaya lokal membantu menjaga identitas dan tatanan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi Islami juga memberikan kontribusi dalam memperkuat identitas budaya lokal. Melalui pendekatan holistik yang mencakup integrasi nilainilai Islami, kerjasama dengan lembaga kemasyarakatan, pemanfaatan media sosial positif, dialog antar budaya dan agama, serta pemberdayaan masyarakat, tradisi Erau dapat terus hidup dan relevan dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Kata Kunci: era modern, harmoni budaya, komunikasi islami, tradisi erau.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1477Strategi Perpustakaan dalam Memaksimalkan Program Literasi Informasi di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo2024-06-12T05:43:43+00:00Nasrullah Nasrullahnasrullah.nasir@uin-alauddin.ac.idMuh. Zulichsan Nuriccankswg@gmail.comA. Hijaz Mukhtarijaztmukhtar@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki strategi yang digunakan oleh Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo dalam memaksimalkan program literasi informasi mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara mendalam dengan pustakawan yang bertanggung jawab atas program literasi informasi, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari dokumen internal perpustakaan dan artikel terkait literasi informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan IAIN Palopo menggunakan berbagai strategi untuk memaksimalkan literasi informasi mahasiswa. Salah satunya adalah melalui program pendidikan pemustaka yang diselenggarakan bersama acara Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK), di mana mahasiswa baru diperkenalkan dengan sistem layanan informasi perpustakaan. Selain itu, perpustakaan juga mengadakan kelas literasi informasi, baik dasar maupun lanjutan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mencari, menemukan, menggunakan, dan mengevaluasi informasi secara kritis. Melalui kelas literasi informasi, mahasiswa diberikan pemahaman tentang berbagai sumber informasi elektronik, seperti website perpustakaan, digital library, OPAC, e-journal, dan repository. Mereka juga dilatih dalam manajemen referensi dan pencegahan plagiarisme. Program-program ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengoptimalkan penggunaan sumber informasi selama masa studi mereka di IAIN Palopo. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa perpustakaan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan literasi informasi mahasiswa. Dengan strategi yang tepat, perpustakaan dapat menjadi pusat informasi yang efektif dan membantu mahasiswa dalam mencapai kesuksesan akademik dan profesional. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang bagaimana program literasi informasi dapat diperkuat di lingkungan perguruan tinggi.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1478Pandangan Al-Qur’an Terhadap Bullying Verbal dan Hate Speech2024-06-12T05:43:57+00:00Muhammad Alwi Nasiralwiibnunasir@gmail.comMuhammad Asri Nasirasriibnunasir@gmail.com<p>Artikel ini bertujuan untuk membahas pandangan Al-Qur‘an terkait perilaku bullying verbal dan hate speech sebagai fenomena yang akhir-akhir ini sering terjadi, khususnya di kalangan pelajar. Kedua perilaku tersebut ternyata banyak memberikan dampak yang negatif terhadap korban, baik itu mencakup skala kecil seperti kehilangan kepercayaan diri hingga skala yang besar yakni keinginan untuk bunuh diri dan terciptanya konflik. Melihat dampak-dampak yang diberikan pada seseorang, maka perlu untuk memberikan solusi untuk mengatasi perilaku buruk tersebut, salah satunya adalah dengan melalui pemahaman agama. Agama Islam yang menjunjung tinggi sikap saling menghormati antarkelompok maupun antarindividu turut andil dalam peran tersebut melalui Al-Qur’an. Tulisan ini menggunakan penelitian pustaka atau library research dengan menggali informasi yang bersumber dari kitab, jurnal dan artikel-artikel yang berkaitan dengan pembahasan bullying verbal dan hate speech. Metode yang digunakan adalah metode maudhu’i yakni mengumpulkan dan menganalisa ayat- ayat Al-Qur’an yang membahas masalah topik tertentu kemudian mengelaborasinya dari segala aspek. Adapun hasil temuan dalam penelitian yakni sebagai berikut: Pertama, QS. al-Hujurat [49]: 11 berisikan larangan terkait perilaku bullying verbal dan hate speech. Kedua, solusi yang ditawarkan Al-Qur‘an, yaitu dengan bertakwa kepada Allah; berkata baik; dan memanggil dengan panggilan yang baik. Ketiga, sikap yang dicontohkan Al- Qur’an ketika berhadapan dengan perilaku tersebut, yaitu berpaling dari mereka, dan memberikan nasehat kepada pelaku tersebut. Kata Kunci: bullying verbal, hate speech, Al-Qur’an</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://blamakassar.e-journal.id/pusaka/article/view/1479Penerimaan Konsumen terhadap Produk Pangan Halal di Pasar Indonesia2024-06-12T05:44:19+00:00Fitri Fitrifitrihamzah@outlook.comRismawaty Rustamrismawatyr86@gmail.com<p>Pangan halal telah menjadi fokus utama di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Melalui tinjauan literatur yang mendalam, artikel ini menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk pangan halal di pasar Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah review literatur kualitatif dari berbagai sumber akademis dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Artikel ini membahas konsep penerimaan konsumen dengan mengulas definisi dan kriteria produk pangan halal menurut ajaran Islam serta peran pemerintah dalam menjamin kehalalan produk. Selanjutnya, artikel menguraikan faktor-faktor religius, budaya, dan praktis yang memainkan peran dalam keputusan pembelian konsumen terkait produk halal. Faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk pangan halal termasuk agama dan keyakinan, kualitas dan keamanan produk, ketersediaan informasi, harga dan ketersediaan, serta reputasi merek. Artikel juga mencatat perkembangan industri pangan halal di Indonesia yang didorong oleh peningkatan permintaan pasar dan dukungan pemerintah. Meskipun demikian, tantangan seperti peningkatan kompetisi dan peningkatan kesadaran konsumen tetap menjadi fokus untuk memastikan pertumbuhan industri halal yang berkelanjutan. Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk pangan halal penting untuk keberhasilan industri halal di Indonesia. Artikel ini memberikan panduan praktis bagi produsen, pemasar, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penerimaan konsumen terhadap produk pangan halal di pasar Indonesia, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk halal baik di pasar domestik maupun internasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.</p>2024-06-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##