MENGINTIP NAHDLATUL ULAMA (NU) DARI TIMUR: KHITTAH NU DALAM PANDANGAN DAN PENGALAMAN NAHDLIYIN DI SULAWESI SELATAN

  • Syamsurijal Syamsurijal Peneliti Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban BRIN
Keywords: Khittah, kembali ke khittah, politik NU, nahdliyin Sulsel

Abstract

Sejak Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan dirinya kembali ke Khittah 1926 pada muktamar ke 27 di Situbondo 1984, perdebatan tentang hal itu terus muncul.  Berbagai diskusi dan tulisan mempersoalkan Khittah NU; apa makna khittah itu bagi nahdliyin; dan yang paling keras adalah perdebatan soal kembali ke khittah itu apakah berarti NU tidak boleh terlibat lagi dalam politik ‘praktis’ atau masih boleh. Peneliti luar negeri, dalam negeri maupun dari kalangan nahdliyin sendiri terlibat dalam penulisan mengenai perdebatan tersebut. Dalam peringatan seabad NU, perdebatan ‘Kembali ke Khittah’ menghangat lagi. Hal ini dipicu posisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan NU. Apakah dengan adanya PKB, itu berarti NU diharuskan berpolitik dengan menjadikan PKB sebagai kendaraannya, atau tetap berposisi non partisan sebagai wujud dari konsistensi ‘Kembali ke Khittah’. Sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengambil jarak dengan PKB dianggap sebagai pernyataan yang terang benderang, bahwa NU tidak berpolitik. Sikap ini tentu juga dikritik oleh kalangan nahdliyin yang menginginkan NU tetap terlibat dalam politik. Di tengah perdebatan itu, hampir tidak ada yang memotret bagaimana pandangan kaum nahdliyin sendiri, khususnya yang berasal dari luar Jawa. Apakah pandangan mereka tentang kembali ke khittah sama dengan yang muncul dalam perdebatan di kalangan elite PBNU-PKB dan intelektual? Bagaimana nahdliyin luar Jawa ini  memahami khittah NU, apa yang dimaksud kembali ke khittah oleh mereka dan bagaimana mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari? Artikel yang berbasis pengalaman penulis sebagai salah satu nahdliyyin di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menguraikan hal tersebut.  Fokus tulisan pada pandangan dan pengalaman nahdliyin di Sulsel dengan menguraikan dinamika dan pergumulan komunitas NU dalam berbagai isu yang diusung oleh organisasi ini, terutama menyangkut ‘kembali ke khittah’.

References

“9 Pedoman Politik Warga NU | NU Cilacap Online.” 2012. February 12, 2012. https://pcnucilacap.com/9-pedoman-politik-warga-nu/.
Abdurrahman. 2020. “Dari Akademi Dakwah Sampai Ke Universitas Islam Makassar.” In Dinamika NU. Makassar: Lakpesdam Sulsel.
Anam, Choirul. 1985. Pertumbuhan Dan Perkembangan Nahdlatul Ulama. Salatiga: Jatayu.
———. 2019. NU Jadi Tumbal Politik Kekuasaan Siapa Yang Bertanggung Jawab? Surabaya: Duta Aksara.
Aziz, Abdul. 2011. Chiefdom Madinah: Salah Paham Negara Islam. Jakarta Timur: Pustaka Alvabet.
Barton, Greg, and Greg Fealy. 1997. Tradisionalisme Radikal: Persinggungan Nahdlatul Ulama-Negara. Yogyakarta: LKiS.
Baso, Ahmad. 2021. Historiografi Khittah Dan Politik Nahdlatul Ulama: Sebuah Kontribusi Untuk Politik Indonesia Dan Studi Keislaman Nusantara. Jakarta: Yayasan Garuda Bumandhala.
Bruinessen, Martin van. 1994. NU: Tradisi, Relasi-Relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru. Yogyakarta: LKiS.
“Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.” 2020. Https://Id.Wikipedia.Org/. 2020.
Fadli, Muhammad Rijal. 2020. “Pergumulan Partai Politik Islam Pada Masa Demokrasi Terpimpin: Masyumi Tumbang, NU Melenggang, PSII Bimbang.” JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam) 4 (1): 34. https://doi.org/10.30829/juspi.v4i1.7927.
Fealy, Greg. 2009. Ijtihad Politik Ulama: Sejarah NU 1952-1967. IV. Yogyakarta: LKiS.
Feillard, Andree. 1999. NU Vis a Vis Negara: Pencarian Isi, Bentuk Dan Makna . Yogyakarta: LKiS.
Geertz, Clifford. 1960. “The Javanese Kijaji: The Changing Role of a Cultural Broker”.” Comparative Studies in Society and History 2 (2).
Hamzah, Muchtob, and et al. 2017. Pengantar Studi Aswaja Al-Nahdliyah. Yogyakarta: LKiS.
Haris, Abdul. 2003. “Pergeseran Perilaku Politik Kultural Nahdlatul Ulama (NU) Di Era Multi Partai Pasca Orde Baru.” Istiqro 2 (01).
Horikoshi, Hiroko. 1987. Kyai Dan Perubahan Sosial . Jakarta: P3M.
Hurd, Elizabeth Shakman. 2015. Beyond Religious Freedom: The New Global Politics of Religion. Princeton and Oxford: Princeton University Press.
Idrus, Mubarak. 2020. “NU; Perkembangan Dan Dinamikanya Di Sulawesi Selatan.” In Dinamika NU. Makassar: Lakpesdam.
Jamil, Robit Nurul, Hermanu Joebagjo, and Djono. 2018. “Psychohistory Dalam Kajian Self-Esteem Teks Deklarasi NU 1983 Tentang Hubungan Pancasila Dan Islam.” Jurnal Theologia 29 (2): 271–94.
Jufri, Muhammad. 2019. “Kajian Hadis-Hadis Tentang Dakwah Kultural Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah Di Sulawesi Selatan (Analisis Pendekatan Hadis Tarbawiy).” Al-Ishlah: Jurnal Studi Pendidikan 14.
“Khittah NU.” 2012. NU Online. September 14, 2012. https://www.nu.or.id/nasional/khittah-nu-44rmP.
Mansyur, Fakhruddin. 2019. “Bunga Bank Di Sulawesi Selatan (Muhammadiyah Dan NU).” JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH 1 (2). https://doi.org/10.26618/j-hes.v1i2.2293.
Marle, A van. 1956. “The First Indonesian Parliamentary Elections.” Indonesia 9.
Maskumambang, K.H. Muhammad Faqih. 2015. Menolak Wahabi: Membongkar Penyimpangan Sekte Wahabi; Dari Ibnu Taimiyah Hingga Abdul Qadir At Tilmisani. Depok: Sahifah.
Menchik, Jeremy. 2016. Islam and Democracy in Indonesia: Tolerance without Liberalism. Cambridge: Cambridge University Press. https://doi.org/10.1353/ind.2017.0015.
Muhammad, K.H. Husein. 2018. Gus Dur Dalam Obrolan Gus Mus. Jakarta Selatan: Noura Books.
Muzadi, KH.Abdul Muchith. 2006. NU Dalam Perspektif Sejarah Dan Ajaran (Refleksi 65 Tahun Ikut NU). Surabaya: Khalista.
Nakamura, Mitsuo. 1982. Agama Dan Perubahan Politik. Surakarta: Hapsara.
Nugraha, Farhan, Muhammad Fakhruddin, and Humaidi. 2021. “Mahbub Djunaidi, Seniman Politik Nahdlatul Ulama (1960-1987).” Pendidikan Sejarah 10 (2): 159–74.
Peacock, James.L. 2016. Gerakan Muhammadiyah Memurnikan Ajaran Islam Di Indonesia. Suara Muhammadiyah.
“Pedoman Berpolitik Warga NU.” 2018. NU Online. August 8, 2018. https://www.nu.or.id/fragmen/pedoman-berpolitik-warga-nu-3MqAg.
Raharjo Jati, Wasisto. 2012. “Ulama Dan Pesantren Dalam Dinamika Politik Dan Kultur Nahdlatul Ulama.” Ulul Albab 13 (1): 95–111.
Rakhman, S. 2021. “Dinamika Perkembangan Politik Nahdatul Ulama Pasca Khittah Tahun 1984-1999.” HEURISTIK: Jurnal Pendidikan Sejarah 1 (1).
Ramly, Muawiyah, and et al. 2006. Demi Ayat Tuhan: Upaya KPPSI Menegakkan Syariat Islam. Edited by A. Muawwiyah Ramli. Jakarta: OPSI.
Ridwan, Nur Khalik. 2020a. Ensiklopedia Khittah NU; Dinamika Jam’iyah. Vol. 2. Yogyakarta: DIVA Press.
———. 2020b. Ensiklopedia Khittah NU; NU, Politik & Kebangsaan (1914-2019). Vol. 3. Yogyakarta: DIVA Press.
———. 2020c. Ensiklopedia Khittah NU; Sejarah Pemikiran Khittah NU. I. Yogyakarta: Diva Press.
———. 2020d. Ensiklopedia Khittah NU; Sejarah Pemikiran Khittah NU. Vol. 1. Yogyakarta: DIVA Press.
Sahar, Syahriani. 2019. “Strategi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Dalam Penanggulangan Kenakalan Remaja Di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.” Jurnal Kajian Manajemen Dakwah 1 (1).
Saprillah, and et al. 2020. Dinamika NU. Makassar: Lakpesdam Sulsel.
Setiawan, Edi Eka. 2018. Mahbub Djunaidi Dan Khittah Plus NU. Tuban: Karya Litera Indonesia.
Shidiq, KH. Achmad. 1980. Khittah Nahdliyah. Surabaya: Balai Buku.
Sitompul, Einar Martahan. 1989. NU Dan Pancasila. Jakarta: Muliasari.
Sukamto, Sukamto. 2012. “Kilas Balik Khitah NU Dalam Konteks Politik Lokal Di Jombang.” Al-Daulah: Jurnal Hukum Dan Perundangan Islam 2 (1). https://doi.org/10.15642/ad.2012.2.1.22-45.
Syamsurijal. 2020. “Nahdlatul Ulama Di Sulawesi Selatan; Masikah Menjadi Alliringna Langi’E.” In Dinamika NU. Makassar: Lakpesdam Sulsel.
Watt, W. Montgomery. 1968. Islamic Political Thought: The Basic Concepts. Edinburgh: Edinburgh University Press.
Published
2023-06-16