PENAFSIRAN KESETARAAN GENDER PERSPEKTIF TOKOH NAHDLATUL ULAMA: ABDUL SOMAD, BAHAUDDIN NURSALIM DAN IDRUS RAMLI DALAM TAFSIR VERBAL DI MEDIA SOSIAL

  • Wendi Parwanto Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak
Keywords: Kesetaraan Gender, Pemikiran Islam, Tokoh Nahdlatul Ulama, Media Sosial

Abstract

Isu kesetaraan gender dalam Islam telah memantik diskusi yang mendalam di kalangan para pemikir muslim. Studi ini berusaha untuk mengkaji pandangan beberapa ulama terkemuka  berlatar belakang Nahdlatul Ulama mengenai kesetaraan gender dalam Islam.  Nama-nama para ulama yang pandangannya menjadi objek kajian ini adalah Abdul Somad, Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha’), dan Idrus Ramli.  Alasan utama yang mendasari pemilihan ketiga tokoh tersebut adalah disebabkan karena mereka termasuk di antara penceramah (da’i) yang sangat populer di kalangan masyarakat muslim Indonesia melalui media sosial. Terlepas dari kenyataan itu, ketiganya memiliki perbedaan dari sisi latar belakang budaya dan pendidikan. Abdul Somad adalah seorang akademisi, sedang Gus Baha’ dan Idrus Ramli bukan akademisi tetapi memiliki pandangan yang banyak diminati oleh masyarakat. Meskipun ketiganya memiliki kesamaan afiliasi sebagai ulama NU, namun masing-masing memilikiokohnarik masih cukup menarik dilakukan, apalagi jika dieksplorasi dari pemikiran tokoh. Kajian ini, memilih Abdul Somad, Bahauddin Nursalim dan Idrus Ramli sebagai sumber utama kajian, karena ketiga tokoh tersebut merupakan da’i yang cukup dikenal di media sosial Indonesia. Di sisi lain, secara kultur keilmuan ketiga relatif berbeda, Abdul Somad adalah seorang akademisi, sementara Gus Baha’ dan Idrus Ramli bukan akademisi, namun pemikiran keduanya banyak diminati oleh masyarakat. Meskipun mereka sama-sama tokoh-tokoh NU, namun berbeda dari kiprah dan loyalitasnya terhadap NU. Atas dasar perbedaan-perbedaan tersebut maka studi ini berusaha mengeksplorasi pemikiran mereka mengenai isu kesetaraan gender. Fokus kajian ini adalah menjelaskan konsep kesetaraan gender pada aspek kepemimpinan perempuan dan pembagian harta waris. Jenis kajian ini adalah studi kepustakaan dengan metode deskriptif-analisis. Sumber data utama kajian ini dikumpulkan dari media Youtube ketiga tokoh di atas. Kesimpulan artikel ini menjelaskan bahwa secara substansi penafsiran yang dilakukan oleh Abdul Somad, Gus Baha’ dan Idrus Ramli relatif sama, baik pada tema kepemimpinan perempuan maupun tentang pembagian waris. Dilihat dari segi metode penafsiran, masing-masing memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Abdul Somad lebih fleksibel dan kontekstual dengan menjelasakan historisitas teks dan kebolehan-kebolehan yang logis dengan tetap pada ketentuan syariat. Sedangkan Gus Baha’ dan Idrus Ramli cenderung bersifat tegas  baik dalam menjelaskan tentang kepemimpinan perempuan maupun pembagian harta waris.

References

Abdul Somad. (2009). 33 Tanya Jawab Seputar Qurban. Tafaqquh Media.
Abdul Somad. (2014). 37 Masalah Pupuler. Tafaqquh Media.
Ahmad Hanif. (2017). Learning Society Arab Pra Islam (Analisa Historis dan Demografis). Kuttab, 1(1), 1576–1580.
Arum Wahyuni Purbohastuti. (2017). Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi. Ekonomika, 12(2), 212–231.
Asrizal. (2017). Menelaah Hukum Waris Pra-Islam Dan Awal Islam Serta Peletakan Dasar-Dasar Hukum Kewarisan Islam. Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 9(1), 125.
Bakri, S. (2021). Women’s Leadership in Islam: a Historical Perspective of a Hadith. Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society, 5(2), 219–234.
Belajar Mandiri Chanel. (2020). Trans Gender Menurut K.H. Idrus Ramli. https://www.youtube.com/watch?v=XJzIATooFU8&t=151s
CHANEL, M. A. (2020). Profil dan Biodata K.H. Muhammad Idrus Ramli. https://www.youtube.com/watch?v=NNdd0skIy9Y
Danial. (2020). Kepemimpinan Wanita Dalam Perspektif Hadis Women’s Leadership in Hadith Persfective. Liwaul Dakwah, 10(2), 20.
Djalaluddin., M. M. (2017). Nilai-Nilai Keadilan dalam Harta Warisan Islam. Shaut Al-’Arabiyah, 5(1), 149–200.
Efyanti, Y., Efyanti, Y., Witro, D., & Yulisa, I. (2021). Women Leadership in Islamic Political and Legal Perspectives. Raheema, 7(2), 17–29.
Fathurrosyid. (2013). Ratu Balqis dalam Narasi Semiotika Al-Qur`an. Palastren, 6(2), 245–276.
Hamdan, & Mahmuddin. (2021). Youtube Sebagai Media Dakwah. Journal of Social Religion Research, 6(1), 2527–3752.
Harisah, M. (2019). Tawakkal, Dakwah Bilqolam Ustad Abdul Somad Tentang Bacaan Al-Qur’an Untuk Mayat (Analisis Wacana Teun A Van Dijk). UIN Sunan Ampel.
Himam, A. (2021). Makna Logika Nubuwwah Dalam Dakwah K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim: Analisis Trilogi Epistemologi Arab-Islam Dan Analisis Resepsi Encoding/Decoding. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 7(1), 137.
Ibnu Mandzur. (2005). Lisanul ’Arab dalam Maktabah Syamilah.
Ikrar. (2022). Kritik Wacana Tafsir Atas Teologi Kesetaraan Gender Riffat Hassan. Aqlam ; Journal of Islam and Plurality, 7(1), 53–76.
Ilda Hayati. (2016). Women’s Leadership in Islamic Perspective. AJIS: Academic Journal of Islamic Studies, 1(2), 1–34.
Ingrid Mattson. (2013). The Story of The Qur`an (Terj). Mizan.
Istiani, N., & Islamy, A. (2020). Fikih Media Sosial Di Indonesia. Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu Syari’Ah Dan Perbankan Islam, 5(2), 202–225.
Junawan, H., & Laugu, N. (2020). Eksistensi Media Sosial,Youtube, Instagram dan Whatsapp Ditengah Pandemi Covid-19 Dikalangan Masyarakat Virtual Indonesia. Baitul ’Ulum: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 4(1), 41–57.
Luthfan Rifenta & Tonny Ilham. (2022). Konsep Adil Dalam Perspektif Hukum Waris Islam. Justicia Journal, 11(1), 61–72.
M. Irfan Syuhudi. (2022). Berbagi Kuasa: Kesetaraan Peran Suami Istri Dalam Rumah Tangga. MIMIKRI Jurnal Agama Dan Kebudayaan, 8(1).
M. Quraish Shihab. (2011). Memabaca Sirah Nabi Saw. Dalam Sorotan Al-Qur`an Dan Hadis Shahih. Lentera Hati.
M. Yusuf, dkk. (2020). The Quranic Hermeneutics Approach To Gender Equality In Amina Wadud Muhsin’s View. Adabiyah, 20(2), 1–9.
Magdalena, R. (2017). Kedudukan Perempuan dalam Perjalanan Sejarah (Studi tentang Kedudukan Perempuan dalam Masyarakat Islam). Harkat An-Nisa: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 2(1), h. 22 26-27.
Munfarida, E. (2015). Perkawinan Menurut Masyarakat Arab Pra Islam. Historis, 10(2), 212–232.
Munif, M., & Asmani, J. M. (2022). Pemikiran Tasawuf Sosial K.H. Bahauddin Nursalim (Gus Baha’). Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman, 11(1), 95–108.
Murtadlo, M. A. (2018). Keadilan Gender dalam Hukum Pembagian Waris Islam Perspektif The Theory Of Limit Muhammad Syahrur. Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman, 6(1), 76–89.
Mustaqim, A. (2016). Ilmu Ma’anil Hadis (2nd ed.). Idea Press.
Musthofa, Q. (2022). Profil K.H. Bahaudin Nur Salim (Gus Baha) dan Pengaruhnya pada Generasi Milenial. Musala : Jurnal Pesantren Dan Kebudayaan Islam Nusantara, 1(1), 79–90.
Nanang Martono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Rajawali.
Nasrul, S. (2022). Hermeneutika Feminis Terhadap Wacana Kesetaraan Gender: Sebuah Studi Literatur. Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender Dan Anak, 4(2), 115–126.
Parwanto, W. (2013). Reinterpretasi Kesaksian Perempuan Dalam Qs. Al-Baqarah [2] : 282 (Menelisik Antara Pemahaman Normatif-Tekstualis dan Historis-Kontekstualis). Raheema, 282, 87–105.
Parwanto, W. (2022). Penafsiran Ulang Konsep “ Kontekstualisasi ” dalam Hadis : Kajian atas Hadis Tentang Kepemimpinan Perempuan. 1(2).
Poerwadaminta dan Wojowasito. (1978). Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia – Inggris. Hasta.
Purbajati, H. I. (2021). Telaah Dakwah Virtual Sebagai Perkembangan Metode Dakwah Islam Di Era Modern. Modeling: Jurnal Program Studi PGMI, 8(2), 202–214.
Rouzi, K. S., Purnomo, H., Mustakim, M., & Bin Husen Ismail, F. (2022). Transformational Leadership on Women’s Leadership in Islam. Journal of Feminism and Gender Studies, 2(1), 13.
Sabyan Media Kultum UAS Chanel. (2019). Hukum Pemimpin Wanita dalam Islam. https://www.youtube.com/watch?v=ybWj1Vmg7O0&t=231s
Saepulah, Marlina, L., & Fauzi, U. (2020). The Dynamics of the Role of the Nahdlatul Ulama Social Movement in Responding to Social Change. International Journal of Islamic K.Hazanah, 10(1), 17–33.
Saifunnuha, M. (2021). Pembahasan Gender Dalam Tafsir Di Indonesia (Penelitian Berbasis Systematic Literature Review). Musawa, 20(2), 147–159.
Saladin, T. (2022). Menyoal Kepemimpinan Wanita Dalam Hadits Nabi Saw. Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam, 7(1), 99.
Santri Gayeng Chanel. (2021). Gus Baha: Pemimpin Perempuan, Bolehkah? https://www.youtube.com/watch?v=R15vvFX1HFI
Santri Gayeng Chanel. (2022). Gus Baha: Salah Kaprah Tentang Ilmu Waris. https://www.youtube.com/watch?v=BxsJRw0JX7g
Sikumbang, A. T., & Siahaan, R. F. U. (2020). Youtube As a Da’Wah Media. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian Dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 26(2), 304–322.
Siti Masykuroh. (2018). Diskursus Kajian Gender Dalam Kitab Suci al-Qur’an. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 13(1), 23–42.
Syamsurijal. (2022). Menuju Feminisme Nusantara: Menata Ulang Gerakan Perempuan Di Indonesi. Mimikri Jurnal Agama Dan Kebudayaan, 8(1), 10–45.
Syifa Hayati Islami. (2018). Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Ustadz Abdul Somad Melalui Media Sosial Youtube. Tesis, UIN Syarif Hidayatullah.
Tanwir, T. (2018). Kajian Tentang Eksistensi Gender Dalam Perspektif Islam. Al-MAIYYAH : Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 10(2), 234–262.
Tanya Jawab UAS Chanel. (2019). Bolehkah Membagi Harta Waris Sama Rata Antara Laki-laki dan Perempuan? https://www.youtube.com/watch?v=a0SWRQbLvUs
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pusat Bahasa.
Ustadz Menjawab Chanel. (2021). Apakah Perempuan Boleh Jadi Pemimpin? https://www.youtube.com/watch?v=WfV8mzFhzBE&t=142s
Yahya, M., & Farhan. (2019). Dakwah ‘Virtual’ Masyarakat Bermedia Online. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 4(2), 249–259.
Yahya, Q., & Iswahyudi. (2022). Efektivitas Dakwah Gus Baha’ Terhadap Pemahaman Fiqih Ibadah Shalat MAHASISWA. Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era, 2, 305–314.
Yanuar, D., & Nst, N. A. (2019). Gaya Retorika Dakwah Ustadz Abdul Somad Pada Ceramah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1440 H di Mesjid Raya Baiturahman Banda Aceh. Jurnal Al-Bayan, 25(2), 357–358.
Zanniro. (2019). Agama Dan Virtualitas (Menelisik Aktivitas K.Halayak Dalam Fenomena Sosial Dan Ritual Keagamaan Di Dunia Virtual ). Jurnal Komodifikasi, 7(1), 138–157.
Published
2023-06-16