ANGELAR ADIL PRATAMA: PRAKSIS KEADILAN DALAM MODERASI BERAGAMA JEJARING WALI SONGO

  • Syamsurijal Syamsurijal Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Nasrun Karami Alboneh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
Keywords: Moderasi Beragama, Jejaring Pengetahuan, Wali Songo, keadilan

Abstract

Moderasi Beragama sejatinya bukanlah hal yang baru. Semua agama memiliki prinsip-prinsip moderat dalam ajarannya. Islam sendiri secara spesifik memiliki istilah yang terkait erat dengan Moderasi Beragama, yaitu wasatiah atau tawasuth. Hanya saja istilah ini baru dikenal secara luas di publik setelah menjadi program utama dari Pemerintahan Jokowi. Melalui Kementerian Agama, program ini disebar ke berbagai segmen masyarakat di Indonesia. Di tengah gelegar diskursus Moderasi Beragama ini, penelusuran Moderasi Beragama dalam sejarah Islam Nusantara kurang banyak dilakukan oleh kalangan intelektual. Padahal Moderasi Beragama sejatinya telah menancap jauh dalam praksis (konsep maupun praktik) Pengembang Islam awal di nusantara. Hal tersebut dapat ditemukan dalam berbagai naskah yang menceritakan tentang proses islamisasi yang dilakukan oleh Wali Songo dan jejaringnya. Penelusuran Moderasi Beragama dalam sejarah Islam Nusantara penting untuk menunjukkan bahwa praksis ini telah berakar kuat di Indonesia. Ia bukanlah barang impor dari Barat. Tulisan ini bertujuan untuk mengulik praksis Moderasi Beragama yang dikembangkan oleh Wali Songo.  Penekanannya pada satu aspek Moderasi Beragama yang kurang digaungkan saat ini, yaitu keadilan. Keadilan dalam konsep Wali Songo disebut dengan angelar adil pratama. Tulisan ini didasarkan pada penelusuran data kepustakaan, yakni dengan menginterpretasikan beberapa naskah jejaring Wali Songo dan tulisan-tulisan lainnya. Tulisan ini menyimpulkan bahwa Moderasi Beragama telah tertanam jauh dalam sejarah islamisasi di nusantara dikembangkan melalui jejaring pengetahuan Wali Songo dengan penguatan utama pada keadilan.

References

Abror, M. 2020. “Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi.” Rusydiah 1 (2): 137–48.
Almakki, Arsyad. 2017. “Filologi (Sebuah Pendekatan Mengkaji Kitab Keagamaan).” Al-Qalam 11 (23): 87–111.
Arifinsyah, Safria Andy, and Agusman Damanik. 2020. “The Urgency of Religious Moderation in Preventing Radicalism in Indonesia.” ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 21 (1): 92–107.
“Babad Cirebon.” n.d. Br 75/PNRI.
“Babad Sasak.” n.d. Bali: K.15/P Pusat Dokumentasi Dinas Kebudayaan Bali.
“Babak Demak.” n.d. Koleksi Perpustakaan Mangkunegaraan No. B. 31.
Baso, Ahmad. 2015. Islam Nusantara: Ijtihad Jenius & Ijma’ Ulama Indonesia. Tangerang Selatan: Pustaka Afid.
———. 2018. Islamisasi Nusantara. Jakarta: Pustaka Afid.
Batubara, Bosman. 2020. Teman Rebahan: Kapitalisme Dan Covid-19. Yogyakarta: Gading.
Bruinessen, Martin van. 2013. Contemporary Development in Indonesian Islam, Explaining the “Conservative Turn.” Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.
Fanani, Ahmad Fuad. 2013. “Fenomena Radikalisme Di Kalangan Kaum Muda.” Jurnal Maarif VIII (01).
Fatimi, S.Q. 1963. “Two Letters from Maharaja to the Khilafah.” Jurnal Islamic Studies 2 (1): 121–29.
Fuadi, M.A., and et al. 2021. “Strengthening Religious Moderation.” Al-Tahir 21 (2): 261–84.
Halim, and Et Al. 2021. Mazhab Dakwah Washatiyah Sunan Ampel. Surabaya: UINSA.
Hannan, Abd, Fithriyah Rahmawati, and Ahmad Imam Khairi. 2020. “The Moderatism and Religious Conservatism Problems in the Middle of Covid-19 Pandemic Era.” KURIOSITAS Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan 13 (2): 167–97.
Hernawan, Wawan, Irma Riyani, and Busro Busro. 2021. “Religious Moderation in Naskah Wawacan Babad Walangsungsang: A Sundanese Religious Diversity Wisdom.” HTS Theological Studies 77 (4).
“Kakawin Negara Kertagama.” n.d. Dokumentasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali: Lempir 6.A, pupuh 12.
Lubis, Nabilah. 1996. Naskah, Teks Dan Metode Penelitian Filologi. Jakarta: Forum Kajian Bahasa dan Sastra Arab Fak. Adab IAIN Syarif hidayatullah.
Mahrus, E, Z.H Prasojo, and B Busro. 2020. “Messages Og Religious Moderation Educations in Sambas Islamic Manuscripts.” Madia Journal Of Islamic Studies 24 (1): 39–48.
Mamdani, Mahmood. 2002. “Good Muslim, Bad Muslim: A Political Persvective on Culture and Terorism.” American Anthoropologist 4 (3): 766–75.
———. 2004. Good Muslim, Bad Muslim: America, the Cold War and the Roots of Terror. New York: Doubleday.
Manehguna, Ernpu. 1985. “Serat Rangsang Tuban.” Jakarta: Penerbit Buku Sastra Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mattulada. 1977. Beberapa Aspek Struktur Kerajaan Bugis Makassar Di Sulawesi Selatan Abad XVI. Jakarta: Bingkisan.
Maula, M. Jadul. 2019. Islam Berkebudayaan: Akar Kearifan Tradisi, Ketatanegaraan, Dan Kebangsaan. Yogyakarta: Kaliopak.
Minha, Trinh T. 1997. “Mother’s Talk.” In The Politics of (M)Othering; Wommanhood, Identitity, and Resistance in Africa Literature, edited by Obioma Nnaemeka. London & New York: Routladge.
Noorduyn, Jacobus. 1956. Islamisasi Makassar. Makassar: B.K.I; Jilid 112.
Onghokham. 1993. Pluralisme Agama Dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Dian Interfidei.
Qahhar, H. Abd. n.d. “Serat Babad Cirebon.” PNRI/BR. 75 A.
Ricklefs, M.C. 2012. Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi Di Jawa Dan Penentangnya Dari 1930 Sampai Sekarang. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ridwan, Nur Khalik. 2021. Islam Di Jawa Abad XIII-XVI: Para Wali, Pribumisasi Islam, Dan Pergulatan Jati Diri Manusia Jawa. Yogyakarta: Buku Langgar.
Ridwan, Nur Khalik, and et al. 2015. Gerakan Kultural Islam Nusantara. Yogyakarta: JNM.
“Serat Sejarah Demak.” n.d. Kodes BL Add 12313.
Sunyoto, Agus. 2017. Atlas Wali Songo. Jakarta: Pustaka Iiman & PB LESBUMI NU.
Syamsurijal. 2023. “Membaca Ulang Islam Ugi: Jejak Sejarah Islamisasi Di Bugis.” In Nyame Braya, Nyame Slam: Tradisi Islam Nusantara. Jakarta: Buku Republika.
Syamsurijal, Wasisto Raharjo Jati, and Halimatusa’diah. 2022. “Moderasi Beragama Dalam Islam Nusantara: Menimba Dari Wali Songo.” Masyarakat Dan Budaya 24 (3): 361–78.
Tim Penyusun, Kementerian Agama. 2019. Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang & Diklat Kementerian Agama.
Zuhri, Saifuddin. 2001. Guruku Orang-Orang Pesantre. Yogyakarta: LKiS.
Published
2023-11-29