HARMONI AGAMA: MERAJUT TOLERANSI UMAT KRISTEN DAN MARAPU DI KOMUNITAS ADAT MBUKU BANI KODI

  • Muhammad Irfan Syuhudi Peneliti Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban BRIN
  • Rismawidiawati Rismawidiawati Peneliti Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban BRIN
Keywords: toleransi, kerukunan umat beragama, komunitas adat marapu, mbuku bani kodi, sumba barat daya

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan praktik toleransi beragama yang dijalankan pemeluk agama Marapu dengan orang Marapu Kristen dan Katolik di Komunitas Adat Marapu Mbuku Bani, Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, serta menganalisis penyebab toleransi dan kerukunan umat beragama dapat berjalan harmonis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Informan penelitian ini terdiri atas Rato Nale Komunitas Adat Marapu Mbuku Bani, Kodi, tokoh adat, dan anggota masyarakat yang tinggal di dalam komunitas tersebut. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Temuan artikel ini adalah, sebagai berikut: Pertama, meskipun komunitas ini terdiri atas tiga kelompok agama berbeda, yaitu Marapu, Kristen, dan Katolik, namun mereka hidup berdampingan secara damai, saling menghargai perbedaan agama, serta terlibat aktif dalam berbagai kegiatan dan kerjasama antaragama. Kedua, keharmonisan toleransi beragama dalam komunitas ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kesadaran bersama akan warisan budaya dan identitas Marapu, karena identitas Marapu dan rasa bangga terhadap budaya sendiri dapat membantu mengatasi perbedaan agama; lingkungan keluarga dan kerabat memiliki pengaruh positif dalam membentuk nilai-nilai toleransi di komunitas ini; serta kepemimpinan Rato Nale yang terbuka dan toleran terhadap perbedaan agama berperan penting dalam menciptakan iklim toleransi. Kerukunan dalam keberagaman agama dapat tercapai melalui kerjasama semua pihak untuk menciptakan lingkungan inklusif di masyarakat.

References

Abdullah, S. D. A. (2021). Pengembangan Moderasi Beragama dalam Memahami Realitas Sosial sebagai Counter Radicalism (Analisis Isi Atas Buku Langkah Kecil Manyamai Toleransi. RAUSHAN FIKR, 10(3), 141–148.
Abror, M. (2020). Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi. Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam, 1(2), 143–155.
Al-Munawar, S. A. H. (2005). Fiqih Hubungan antar Agama. PT Ciputat Press.
Anam, A. K. (2015). Tradisi Ziarah: Antara Spiritualitas, Dakwah dan Pariwisata. Jurnal Bimas Islam, 8(2), 389–411.
As’ad, M. (2005). Rekonstruksi Kerukunan Umat Beragama (Studi Kasus di Kupang). Al-Qalam, 11(2), 71–98.
Baidhawy, Z. (2005). Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Erlangga.
Barung, A. A. . (2023). Peluang Benturan Identitas dan Catatan Konflik: Bagaimana NTT Merawat Toleransi? Https://Jurnalpost.Com/Peluang-Benturan-Identitas-Dan-Catatan-Konflik-Bagaimana-Ntt-Merawat-Toleransi/56950/.
bisnis.com. (2021). NTT Tertinggi, 10 Provinsi dengan Indeks Kerukunan Umat Beragama Terbaik di RI. Https://Kabar24.Bisnis.Com/Read/20211221/15/1480124/Ntt-Tertinggi-10-Provinsi-Dengan-Indeks-Kerukunan-Umat-Beragama-Terbaik-Di-Ri.
BPS, S. B. D. (2021). Kabupaten Sumba Barat Daya dalam Angka 2021.
Casanova, J. (2008). Public Religions In The Modern World. Chicago University Press.
Ceunfin, F. (2010). Makna Simbolik Upacara Wulla Poddu dalam Masyarakat Loli Sumba Barat Nusa Tenggara Timur. EKSPRESI: Indonesian Art Journal, 10(1), 72–87.
Creswell, J. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar.
Djawa, A. R., & Suprijono, A. (2014). Ritual Marapu di Masyarakat Sumba Timur. Avatara, e-Journal Pendidikan Sejarah, 2(1), 71–85.
Fuad, N. (2015). Penanaman Toleransi Beragama pada Anak Melalui Pendidikan. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 2(1), 252.
Hoskins, J. (1994). The Play of Time: Kodi Perspectives on Calendars, History, and Exchange. Univ of California Press.
Hoskins, J. (2016). From Diagnosis to Performance: Medical Practice and The Politics of Exchange in Kodi, West Sumba. In The performance of healing (pp. 271–290). Routledge.
Kewuel, H. K. (2017). Kata Pengantar Pluralisme, Multikulturalisme, dan Batas-Batas Toleransi. In Seri Studi Kebudayaan I, Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Brawijaya (pp. vii–xi).
Kinloch, G. C. (2005). Sociological Theory: Development and Major Paradigm. In Bandung: Pustaka Setia.
kompas.com. (2022). 10 Daerah dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Indonesia, Mana Saja? Https://Www.Kompas.Com/Tren/Read/2022/03/03/203000365/10-Daerah-Dengan-Tingkat-Kemiskinan-Tertinggi-Di-Indonesia-Mana-Saja-.
Konradus Doni, K. (2019). Paham dan Upacara Kematian dalam Agama Marapu sebagai Wadah Evangelisasi Iman Kristiani di Sumba-Nusa Tenggara Timur. 3(2), 25–38.
kumparan.com. (2022). Komnas HAM Surati Gubernur Sulut Soal Intimidasi ke Penghayat Kepercayaan Laroma. Https://Kumparan.Com/Manadobacirita/Komnas-Ham-Surati-Gubernur-Sulut-Soal-Intimidasi-Ke-Penghayat-Kepercayaan-Laroma-1yWFYgTp93P/Full.
Mbulur, F. N., & Hary, T. A. P. (2013). Sikap Remaja Terhadap Kepercayaan Marapu di Kabupaten Sumba Timur Nusa Tenggara Timur. Jurnal Spirits, 3(2), 37–41.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi Cetakan ke-28. Remaja Rosdakarya.
Molla, M. A., & Setio, R. (2022). Roh Nenek Moyang Atau Setan? Kesurupan sebagai Pintu Masuk Bagi Dialog Antara Kekristenan dan Agama Marapu di Sumba. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 8(1), 1–18.
Mubarok, H. (2020). Advokasi Inklusi Sosial dan Politik Kewarganegaraan: Pengalaman Advokasi Penghayat Marapu di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tashwirul Afkar, 39(1), 1–31.
Muhtarom, M. (2018). Urgensi Penguatan Pemikiran Moderasi Islam dalam Pendidikan Agama di Madrasah. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 12(32), 39–47.
Nopriansyah, E. (2017). Telaah Pemikiran Alwi Shihab tentang Toleransi Beragama dalam Buku Islam Inklusif. Nurani, 17(2), 133–153.
ntt.kemenag.go.id. (2015). Dua Kecamatan di Rote Ndao Rawan Konflik Agama. Ttps://Ntt.Kemenag.Go.Id/Arsip/4999/Dua-Kecamatan-Di-Rote-Ndao-Rawan-Konflik-Agama.
Panda, H. P. (2020). Perjalanan Jiwa ke “Kampung Leluhur” Konsep Kematian Menurut Kepercayaan Asli Masyarakat Sumba (Marapu) dan Perjumpaannya dengan Ajaran Katolik. Lumen Veritatis: Jurnal Filsafat Dan Teologi, 10(2), 197–220.
Purwadi. (2012). Disertasi Marapu: Agama dan Identitas Budaya Orang Umalulu, Sumba Timur.
Qowaid. (2012). Toleransi Beragama Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). HARMONI, 11(4), 140–156.
Rahman, K., & Noor, A. M. (2020). Moderasi Beragama di Tengah Pergumulan Ideologi Ekstremisme. Universitas Brawijaya Press.
Riti, S. B. (2015). Bara Merapu sebagai Kepercayaan Asli Orang Sumba (Perspektif Pelayanan Hak Sipil dan Ancaman Kepunahan). Jurnal Multikultural & Multireligius, 14(1), 120–137.
Sari, A. A. P. (2021). Penerapan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pendidikan Agama Islam. IAIN BENGKULU.
Sene, M., Wandut, W. K., & Nukango, A. J. (2021). Praktik Kepercayaan Marapu yang Masih Dilaksanakan oleh Umat Katolik di Paroki Hati Kudus Yesus Weekombaka, Kabupaten Sumba Barat Daya. Atma Reksa: Jurnal Pastoral Dan Kateketik, 4(2), 4–23.
Siregar, C. (2017). Fenomena Pluralisme dan Toleransi Beragama di Indonesia dalam Perspektif Kekristenan. Ilmu Ushuluddin, 4(1), 15–28.
Sodli, A. (2009). Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Analisa: Journal of Social Science and Religion, 16(1), 64–73.
Soelarto, B. (1979). Budaya Sumba. Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Soemanto, D. (2008). Eksperimen Pendidikan Agama Berwawasan Kerukunan (C. F. Yusuf (ed.)). Pena CitasatriaJ.
Soeriadiredja, P. (2013). Marapu: Konstruksi Identitas Budaya Orang Sumba, NTT. Antropologi Indonesia, 34(1), 59–74.
Soeriadiredja, P., & Antropologi-FIB, P. (2016). Dinamika Identitas Budaya Orang Sumba (pp. 1–40). Denpasar.
Sutriyanti, N. K. (2016). Peningkatan Mutu Pendidikan Karakter Melalui Peran Orang Tua dalam Keluarga. Jurnal Penjaminan Mutu, 2(1), 14–27.
Syuhudi, M. I. dan N. (2021). Islam-Kristen di "Kota Kalong; Best Practice Pembangunan Rumah Ibadat Berbasis Kearifan Lokal. Harmoni, 20(2), 173–187. https://doi.org/https://doi.org/10.32488/harmoni.v20i2.511
Syuhudi, M. I., Syamsurijal, S. A., Idham, S., Basman, B. M., Muslim, A., Subair, M., Nensia, R., Khalikin, A., Indo Santalia, M. N., & Aflahah, S. (2022). Islam-Christian, 'Kaka-Ade’: The Way The Kokoda Community Cares for Religious Harmony in Sorong City. Journal of Positive Psychology and Wellbeing, 6(1), 1236–1247.
Van den End, T. (1986). Harta dalam Bejana: Sejarah Gereja Ringkas. BPK Gunung Mulia.
Walzer, M. (1997). On Toleration. Yale University Press.
Webb, R. A. F. P. (1986). Adat and Christianity in Nusa Tenggara Timur: Reaction and Counteraction: Traditional Custom and Modern Development in Eastern Indonesia. Philippine Quarterly of Culture and Society, 14(4), 339–365.
Wellem, F. D. (2004). Injil dan Marapu: Suatu Studi Historis-Teologis tentang Perjumpaan Injil dengan Masyarakat Sumba pada Periode 1876-1990. BPK Gunung Mulia.
Yusuf, I. A. (2022). Pendidikan Moderasi Beragama dalam Keluarga. HASBUNA: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 23–35.
Published
2023-11-29