MENGARUNGI KEBHINEKAAN: BONUM COMMUNE SEBAGAI PEREKAT HARMONI UMAT BERAGAMA DI LEMBANG ULUWAY, MANGKENDEK

  • Fajar Dwi Noviantoro UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Siti Zahra UIN Datokarama Palu
  • Fathin Nadia STAIN Meulaboh Aceh
  • Rofiqa Zulfa Salsabila UIN Antasari Banjarmasin
  • Katarina Katarina IAIN Pare - Pare
  • Nini Safitri IAIN Kendari
Keywords: Bonum Comunne, multikultural, uluway Tana Toraja

Abstract

Bonum comunne dalam konteks Indonesia, khususnya dalam budaya Toraja adalah sebuah keniscayaan. Tulisan ini menggambarkan seperti apa kemaslahatan bersama yang dibangun masyarakat dalam mempersatukan umat beragama di Lembang Uluway, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskrpitif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara, dan studi pustaka. Penentuan informan dilakukan secara snowball sampling (bola salju), yaitu memulai dengan satu informan dan kemudian informan ini merekomendasikan informan lain sebagai tambahan, dan begitu seterusnya hingga memperoleh jatah jenuh. Penelitian ini menemukan, konsep bonum comunne yang menjadi sumber kekuatan dan pemersatu umat beragama di Lembang Uluway, yaitu adanya ikatan darah (gemeinschaft), falsafah misa’ kada dipotuo pantan kada dipomate yang dijunjung oleh masyarakat di Tana Toraja, dan fungsi Tongkonan yang dapat menyatukan anggota keluarga serta sebagai wadah penyelesaian masalah. Ketiga konsep pemersatu tersebut dibangun berdasarkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya menghidupkan nilai tersebut dalam merespon segala perbedaan yang hadir di tengah masyarakat. Hasil dari penelitian ini secara teoritis sebagai akumulasi keilmuan yang dapat dijadikan acuan pada kajian agama dan budaya. Secara praktis, sebagai acuan pemerintah atau daerah lain dalam mengelola keberagaman.  

References

Bolo, Andreas Doweng, Cosmas Lili Alika, dan Damianus J. Hali. 2011. “Pemetaan Potensi Ekonomi Umat Dan Pengembangannya Studi Kasus: Stasi Dagan-Paroki Santo Mikael Indramayu.” Research Report - Humanities and Social Science 1.
Endarwanto, Piet. 2019. “Jenis dan Makna Corak Ukiran Pada Tongkonan Buntu di Kecamatan sangalla selatan kabupaten tana toraja.”
Gultom, Oskar. 2022. “Moderasi Beragama: Cara Pandang Moderat Mengamalkan Ajaran Agama di Indonesia dalam Perspektif Fenomenologi Agama.” Perspektif 17(1):35–49.
Hakpantria, Hakpantria, Shilfani Shilfani, dan Linerda Tulaktondok. 2022. “Identifikasi Pendidikan Karakter Pada Era New Normal Berbasis Nilai Filosofi Tongkonan di SDN 2 Rantepao.” Edumaspul: Jurnal Pendidikan 6(1):340–47.
Idrus, Nurul Ilmi. 2016. “Mana’dan Éanan: Tongkonan, harta tongkonan, harta warisan, dan kontribusi ritual di masyarakat Toraja.” Etnosia: Jurnal Etnografi Indonesia 1(2):12–26.
Interaksi Sosial Etnis Bugis Makassar -Muhammad Rusdi Rasyid, Pola, Muhammad KM Rusdi Rasyid Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong Jl Sorong-Klamono, dan Klablim Kota Sorong. 2014. “The Social Interaction Pattern of the Ethnic Bugis Makassar the Dynamics of the Religious Life Harmony in Sorong.” 75–88.
Langi, Weryanti Laen, dan Dian Aprellece. 2021. “MAKNA YANG TERKANDUNG PADA RUMAH TONGKONAN TORAJA TONDOKAN PALI BITTUANG.” PROSIDING UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA 1(1):116–20.
Lebang, Yudha Almerio Pratama. 2017. “Analisis Semiotika Simbol Kekuasaan Pada Rumah Adat Toraja (Tongkonan Layuk).” Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 6.
Manguma, Varian Valiant Ervic. 2021. “DINAMIKA FUNGSI RUMAH ADAT TONGKONAN DI RANTEALLO KABUPATEN TORAJA UTARA.”
Michael, Anthonius, Lusia Nopita Pongtiangin, dan Cornelius Arnoltus. 2022. “Moderasi Beragama dalam Kearifan Lokal Toraja: Misa’ Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate.” BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu 1(3).
Mustamin, Kamaruddin, Sunandar Macpal, dan Yunus Yunus. 2023. “Harmonisasi Antara Islam dan Kristen Di Tana Toraja.” Al-MUNZIR 15(2):197. doi: 10.31332/am.v15i2.3878.
Rahayu, Weni. 2017. Tongkonan: mahakarya arsitektur suku Toraja. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Rahmah, Linda Aulia, dan Asep Amaludin. 2021. “Penerapan Interaksi Sosial Antar Masyarakat Melalui Moderasi Beragama Dan Sikap Toleransi di Desa Gentasari Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap.” To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat 4(3):341. doi: 10.35914/tomaega.v4i3.860.
Sarang, Rikardus Kristian. 2022. “Membangun Dialog Sebagai Model Terciptanya Perdamaian Antarumat Beragama Di Kota Merauke.” Jurnal Masalah Pastoral 10(1):1–26.
Tari, Ezra. 2019. “Teologi Tongkonan: Berteologi dalam Konteks Budaya Toraja.” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 2(2):93–102.
Toha, Muhammad, dan Faizul Muna. 2022. “Moderasi Islam Dan Aliran Pemikiran Pluralisme Agama.” Journal of Education and Religious Studies (JERS) 2(1).
Umar, Paisal. 2019. “Torayaan Mencipta Harmoni Merayakan Kerukunan (Praktik Kerukunan Umat Beragama di Tondok Lepongan Bulan Tana Toraja).” Al-Qalam 25(2):321. doi: 10.31969/alq.v25i2.744.
Yunus, Yunus, dan Mukoyyaroh Mukoyyaroh. 2022. “Pluralitas dalam Menjaga Toleransi di Tana Toraja.” 7(1). doi: https://doi.org/10.32764/dinamika.v7i1.2488.
Published
2023-11-29