ISLAM DALAM TRADISI MASYARAKAT LOKAL DI SULAWESI SELATAN
Abstract
Tulisan ini adalah sebuah kajian tentang praktek Islam dalam lokalitas masyarakat Sulawesi
Selatan (Sulsel). Keislaman lokal masyarakat Sulsel merupakan bagian integral dari khasanah
Islam Nusantara. Kajian Islam dan lokalitas Sulsel pada tulisan ini dibahas secara sistemik, mulai
dari tradisi masyarakat Sulsel di masa pra Islam, proses Islamisasi pada masyarakat Sulsel, hingga
proses integrasi Islam dengan budaya lokal Sulsel. Jauh sebelum datangnya Islam, pranata
keagamaan atau sistem kepercayaan masyarakat Sulsel (Bugis-Makassar) telah cukup mapan.
Masyarakat Sulsel telah menganut kepercayaan yang ajarannya lebih menekankan pada aspek
keruhanian. Sistem religi Bugis-Makassar pra Islam sejatinya bersifat pribumi, meski memiliki
beberapa persamaan dengan konsep religi India, baik Hindu maupun Buddha. Pola penyebaran
Islam di Sulsel menggunakan pendekatan politik sebagai saluran Islamisasi. Jalur birokrasi politik
dan Islamisasi adalah dua hal yang tak terpisahkan dalam proses penyebaran Islam di Sulsel secara
umum. Proses Islamisasi melalui jalur politik, membuat kehadiran Islam pun tampil sebagai
pemersatu kerajaan-kerajaan untuk kemudian mengintegrasikan diri ke dalam persekutuan
masyarakat yang lebih luas. Penyebaran Islam melalui jalur politik dan birokratsi membawa
konsekuensi pada keharusan kompromi-kompromi, diantaranya adalah dengan sistem
pemerintahan yang berlaku dan kompromi dengan aspek-aspek pangngaddereng selaku pranata
dan sistem sosial budaya masyarakat Sulsel. Islam disebarkan di Sulasel dengan pendekatan
formal-birokratis atau bersifat top down. Namun, ajaran Islam tetap ditanamkan melalui
pendekatan kultural. Nyaris tidak ada pemaksaan secara formal tentang bagaimana aturan Islam
harus dijalankan melalui kekuatan negara Kedatangan Islam di wilayah Sulsel membawa
perubahan besar bagi kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Perubahan tersebut meliputi
perubahan pada cara pandang terhadap dunia dan kehidupan (world view) serta perubahan yang
berkaitan dengan kehidupan keagamaan. Orang-orang Bugis dan Makassar merupakan orangorang
yang taat dan memegang kukuh adat-istiadat mereka. Kehadiran Islam, memberikan warna
pada pelaksanaan adat-istiadat dan berbagai tradisi dalam masyarakat Sulsel.
References
Kehidupan Manusia: Pengantar
Antropologi Agama. Jakarta:
Rajawali Press 2006.
Ahmad, Abdul Kadir. Ulama Bugis,
Makassar: Indobis. 2008.
Alifuddin, M. Islam Buton: Interaksi Islam
dan Budaya Lokal. Jakarta: Badan
Litbang dan Diklat Departemen
Agama RI. 2007.
Arief, Syamsuddin. Jaringan Pesantren di
Sulawesi Selatan (1928-2005).
Jakarta: Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama RI, 2008.
MIMIKRI : Volume 4 Nomor 1 Tahun 2018
67
Gibson, Thomas. The Sun Pursued the
Moon:Symbolic Knowledge and
Traditional Auhority among the
Makassar. Diterjemahkan oleh
Nurhady Sirimorok dengan Judul
Kekuasaan, Raja, Syeikh, dan
Ambtenaar. Pengetahuan Simbolik
dan Kekuasaan Tradisional
Makassar 1300-2000. Makassar:
Ininnawa, 2009.
Hamid, Abu. Syeikh Yusuf Seorang Ulama,
Sufi, dan Pejuang. Jakarta: yayasan
Obor Indonesia. 1994.
Herusatoto, Budiono. Simbolisme Jawa.
Yogyakarta: Ombak. 2007.
Hudgson, Marshal G. The Venture of Islam:
Conscience and History in a World
Civilization, Diterjemahkan oleh
Mulyadi Kartanegara dengan Judul
Venture of Islam: Iman dan Sejarah
dalam Peradaban Dunia (Buku
Pertama). Jakarta: Paramadina. 2002.
Ilyas. Husnul Fahimah. Lontaraq Suqkuna
Wajo: Telaah Ulang Awal Islamisasi
di Wajo Ciputat: Sekolah Pasca
Sarjana UIN Syarif Hidayatullah.
2011.
Latif, Halilintar Kepercayaan Orang Bugis
di Sulawesi Selatan: Sebuah Kajian
Antropologi Budaya. Makassar,
Disertasi Universiats hasanuddin,
2005.
Mappangara, Suriadi dan Irwan Abbas.
Sejarah Islam di Sulawesi Selatan.
Makassar: Lamacca Press. 2003.
Marno (ed). Kawasan dan Wawasan Studi
Islam. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. 2005.
Patunru, Abdurrazak Daeng. Bingkisan
Patunru: Sejarah Lokal Sulawesi
Selatan, Makassar: Pusat Kajian
Indonesia Timur Bekerjasama
dengan Lembaga Penerbitan
Universitas Hasanuddin. 2004.
Rahim, Rahim. Nilai-nilai Utama
Kebudayaan Bugis. Yogyakarta:
Ombak. 2011.
Rahmat, M. Imdadun et. al. Islam Pribumi:
Mendialogkan Agama Membaca
Realitas.Jakarta: Erlangga. 2003.
Ramli, Andi Muawiyah (ed). Demi Ayat
Tuhan: Upaya KPPSI Menegakkan
Syariat islam, Jakarta: OPSI. 2006.
Sewang, Ahmad M. Islamisasi Kerajaan
Gowa (Abad XVI – XVII). Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. 2005.
Simuh. Islam dan Pergumulan Budaya
Jawa. Bandung: Teraju. 2003.
Suryanegara, Mansyur. Islam dalam Sejarah
dan Kultur Nusantara. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 1999.
Wahyuni. Perliaku Beragama (Studi
Sosiologi terhadap Asimilasi Agama
dan Budaya di Sulawesi Selatan.
Makassar: Alauddin University
Press. 2013.