PERSPEKTIF KELOMPOK ISLAM TENTANG KERUKUNAN BERAGAMA DI KOTA SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan perspektif kerukunan menurut kelompok Islam,
dalam hal ini adalah kelompok salafi Darul Ilmi Samarinda dan FPI (Front Pembela Islam)
Samarinda/Kalimantan Timur. Selain mengungkap perspektif kerukunan kelompok tersebut, juga
mengetahui praktek kerukunan kelompok Islam di sana. Metode yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif, dengan wawancara dan observasi sebagai instrumen pengumpul data
utamanya. Hasilnya, bahwa perspektif kerukunan kelompok Islam salafi di Samarinda masih
cenderung konservatif, masih ada batasan-batasan dalam interaksi antara muslim dan non muslim.
Selain itu, kelompok ini cenderung memandang kelompok-kelompok seperti Syiah sebagai
kelompok yang lebih berbahaya terhadap Islam dibandingkan dengan non muslim. Perspektif
serupa juga dianut oleh kelompok FPI setempat. Namun, dalam beberapa isu, bersilang dengan
salafi. Sementara pada tingkat praktek, hanya kelompok Islam moderat saja yang terlibat aktif
dalam kegiatan perayaan kerukunan, sedangkan kelompok islam salafi maupun FPI
menghindarinya. Untuk itu, perlu dilakukan dialog yang lebih intensif dengan kelompok
konservatif ini untuk merangkul mereka.
References
Pluralism: Voice and Vision in the
Study of Religion. Presidential
Address of the American Academy
of Religion, 2006‖. Journal of The
American Academy of Religion, 75
(4), h.1-34.
Halili, & Naipospos. Dari Stagnasi
Menjemput Harapan Baru: Kondisi
Kebebasan beragama/Berkeyakinan
di Indonesia 2014. Jakarta: Wahid
Institute, 2015.
Kymlica, Will. 2003, Kewargaan
Multikultural; Teori Liberal
Mengenai Hak-hak Liberal. Jakarta:
LP3S
Laporan Penelitian Litbang Agama
Makassar. 2011. Indeks Kerukunan
Umat BeragamadiSulawesi Utara.
Litbang Agama Makassar
........................................................................
2012. Indeks Kerukunan Umat
Beragama di Kalimantan Timur.
Litbang Agama Makassar
........................................................................
..... 2013. Indeks Kerukunan Umat
Beragama di Gorontalo dan Sulawesi
Barat. Litbang Agama Makassar
………………………………………………
2016. Radikalisme Kaum Muda
Terdidik di Makassar. Litbang
Agama Makassar
………………………………………………
2017. Dinamika Aliran-aliran dalam
Islam di Kota Makassar. Litbang
Agama Makassar.
Laporan Akhir Tahun Kebebasan
Beragama/Berkeyakinan dan
Intoleransi 2014. Jakarta: Wahid
Institute.
Laporan Akhir Tahun Kebebasan
Beragama/Berkeyakinan dan
Intoleransi 2016. Jakarta: Wahid
Institute.
Lochhead, David. 1988, The Dialogical
Imperative: A Christian Reflection
on Interfaith Encounter. Oregon:
Orbits Book
Masduqi, Irwan. 2011, Berislam Secara
Toleran. Bandung : Mizan.
Hatta, Mawardi. 1981.Beberapa Aspek
Pembinaan Beragama dalam
Konteks Pembangunan Nasional Di
Indonesia, Jakarta: Departemen
Agama RI.
Misrawi, Zuhaeri. 2010, Pandangan Muslim
Moderat; Toleransi, Terorisme dan