PSM KU, PSM MU, PSM KITA: SOLIDARITAS SUPORTER MAKASSAR
Abstract
Di mana pun berada, sebuah tim sepakbola selalu diidentikkan dengan suporter. Suporter
sepakbola bahkan sering disebut pemain ke-13, dan karenanya, peran mereka dalam sebuah tim
sangat penting. Para suporter tidak hanya mendukung saat tim kesayangannya bertanding di
kandang sendiri (home), melainkan juga ikut memberikan dukungan saat timnya berlaga pada
pertandingan tandang (away). Kehadiran para suporter inilah, yang membuat pemain dalam sebuah
tim sepakbola menjadi bersemangat untuk memenangkan pertandingan. Tujuan tulisan ini adalah
untuk mendeskripsikan keragaman kelompok suporter PSM Makassar, relasi sosial di antara
kelompok suporter, serta bentuk solidaritas di antara sesama suporter PSM. Jenis penelitian ini
adalah kualitatif, dan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan mengambil data-data
dari internet. Para informan dalam tulisan ini adalah suporter PSM yang masih aktif memberikan
dukungan buat PSM. Tulisan ini menunjukkan, suporter PSM telah ada sejak tahun 1950-an, saat
PSM tampil di era perserikatan sepakbola Indonesia. Namun, kehadiran mereka mulai tampak
menonjol pada 1980-an. Yang menarik, kelompok suporter PSM terdiri atas beberapa varian,
sehingga tiap-tiap kelompok memiliki nama dan kepengurusan tersendiri. Dari kehadiran
kelompok suporter itulah, sehingga di antara mereka tercipta relasi sosial yang harmonis. Relasi
sosial itu ditunjukkan tidak hanya pada saat memberikan dukungan buat PSM di dalam stadion,
melainkan juga saling mengundang pada hajatan sosial (life cycle). Dengan adanya ikatan
emosional yang sama terhadap PSM, sehingga tercipta pula solidaritas mekanik di antara
kelompok suporter.
References
Fanatisme Dengan Tindakan Anarkis
Pada”Bonek”. Skripsi. Surabaya:
Fakultas Psikologi Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya.
Astuti, S. 2012. Pola Relasi Sosial dengan
Buruh Tani dalam Produksi Pertanian.
Skripsi. Medan: Universitas Sumatera
Utara Medan.
Basofi Soedirman, dkk. 1997. BONEK
Berani karena Bersama.Surabaya:
HIPOTESA.
Budi, W. S. 2004. Hubungan Antara
Fanatisme Kedaerahan dengan
Agresifitas Supporter Sepak Bola di
Surabaya. Skripsi. Surabaya: Fakultas
Psikologi Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya.
Chols. J.M dan Hassan S. 1988. Kamus
Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia.
Gramedia: Jakarta.
Darmawan, Yusran. 2008. Antropologi,
Ingatan, dan Kesejarahan (Orang
Buton Memaknai Tragedi PKI 1969).
Tesis. Depok: Jakarta. Program
Pascasarjana Antropologi. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia.
Hidayati, D. S. 2014. ―Peningkatan Relasi
Sosial melalui Social Skill Therapy
pada Penderita Schizophrenia
Katatonik‖, dalam Jurnal Online
Psikologi. Nomor 2 Januari.
Indriyanti, E. 2003. Hubungan Fanatisme
dengan Agresifitas. Skripsi. Surabaya:
Fakultas Psikologi Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya.
Johnson, Doyle Paul. 1994. Teori Sosiologi
Klasik Modern. Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Lucky A., Novie, dan Setyowati, Rr. Nanik.
2013. ―Fenomena Perilaku Fanatisme
Suporter Sepak Bola (Studi Kasus
Komunitas Suporter Persebaya Bonek di
Surabaya)‖, dalam Jurnal Kajian Moral
dan Kewarganegaraan Nomor 1 Voumel 1
tahun 2013.
Mubarok. A. 2008. ―Sikap fanatisme dalam
tinjauan Islam‖,diakses dari
http://www.mubarokinstitute.
blogspot.com, pada 2 Mei 2017.
Poole, Ross. 2008. Memory, Hostory, and
Claims of the Past, dalam Memory
Studies. Sage Publications.
PSM Makassar, dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/PSM_Makas
sar, diakses pada 23 Desember 2017.
Ritezer, George. 2012. Teori Sosiologi dari
Sosiologi Klasik sampai
Perkembangan Terakhir Post Modern.
Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Saputro, Galuh dan Setyowati, Rr.Nanik.
2016. ―Pandangan Bonek Tentang
Konflik Antara Bonek dengan
Aremania (Studi Pada Komunitas
Bonek Balgo)‖, dalam Jurnal Kajian
Moral dan Kewarganegaraan. Volume
01 Nomor 04 Tahun 2016.
Sindhunata. 2002. Catatan Sepakbola
Sindhunata: Bola-bola Nasib. Jakarta:
Penerbit Buku Kompas. 2002.
Soedijati. 1995. Solidaritas dan Masalah
Sosial Kelompok Waria. Bandung:
UPPm STIE Bandung.