Hijrah Di Zaman Modern dan Kuasa Atas Tubuh (Perempuan
Abstract
Fenomena berhijrah begitu marak akhir-akhir ini. Adalah kalangan kelas menengah kota yang paling getol melakukan proses berhijrah tersebut. Mulai dari artis, pengusaha, pejabat, hingga ASN beramai- ramai mengikrarkan dirinya telah berhijrah. Serta merta, penampilan para muhajir ini berubah. Yang perempuan, seperti yang terlihat di kalangan artis, membalut tubuhnya dengan busana syar’i. Sementara yang lelaki mengubah parasnya dari klimis menjadi berjanggut, busana pun lebih banyak menggunakan gamis. Peristiwa ini tentu menggembirakan, sebab hijrah tidak lain adalah ajaran Islam yang mulia. Perilaku ini telah dicontohkan oleh Rasulullah. Tetapi lamat-lamat proses hijrah hari ini identik dengan bahasa industri. Muncullah istilah festival hijrah, busana hijrah, hijrah butik, parfum hijrah, bahkan pasta gigi hijrah. Bayangkan hanya karena menggunakan parfum tertentu Anda tiba- tiba dianggap berhijrah? Perubahan hijrah dari bahasa agama ke langgam industri ini ternyata menyasar tubuh, khususnya tubuh perempuan. Tubuh tersebut dikonstruksi, diatur dan didisiplinkan sedemikian rupa oleh rezim kekuasaan tertentu. Akankah tubuh (individu) yang didisiplinkan semacam itu mencecap pengalaman spiritualitas yang lebih tinggi, sebagaimana yang dialami oleh para kaum zuhud? Atau justru tubuh-tubuh individu tersebut akhirnya tersungkur di hadapan kepentingan industri kapitalis tertentu? Tulisan berikut ini mencoba untuk mendeskripsikan fenomena hijrah yang lagi marak belakangan ini, dari sudut pandang sosiologi, khususnya dari kacamata pendisiplinan tubuh
References
B. Horn, Corneliaa (2006). Ascetism and
Christological Controversy in Fifth-Century
Palestine. Oxford:University Press.
Barrier, Jeremy. 2013, (Hans-Ulrich
Weidemann, ed). Asceticism and Exegesis in Early Christianity: The Reception of New Testament Texts in Ancient Ascetic Discourses. Nederland: Vandenhoeck &
Ruprecht.
Baso, Ahmad. 2006, “Militerisasi Islam” dalam NU Studies: Pergolakan Pemikiran antara Fundamentalisme Islam dan Fundamentalisme Neo- Liberal. Jakarta: Erlangga, 2006.
D. Metcalf, Barbara. 2009, Islam in South
Asia in Practice. USA: Princeton
University Press.
Davidson, Arnold. 1986, “Archeology, Genealogy, Ethics” dalam David Couzens (ed), “Foucault. A.Critical Reader.” Oxford: Basil Blackwell.
Foucault, Michel. 1977, Discipline and Punish. The Birth of the Prison (trans Alan Sheridan). London: -Worcester: Billing & Sons.
Foucault, Michel. 2016. Disiplin Tubuh; Bengkel Individu Modern (penyadur Petrus Sunu Hardiyanta). Yogyakarta: LKiS.
Hamali, Syaiful. 2015, “Asketisme Dalam Islam Perspektif Psikologi Agama.” Jurnal Al-Adyan.Vol.X-No.2 (Juli- Desember).
Hardiman, Fransisco Budi. 2003, “Filsafat Tubuh, Tubuh Filsafat”. Dalam Jurnal Kalam. Vol-20.
Ibnu Hisyam. 2015, Sirah Nabawiyah; Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah. Jakarta: Armedia.
Jardine, G.M. 2005. Foucault and Education. New York: Peter Lang Publishing, Inc.
Latifa. 2002, My Forbidden Face. Jakarta
Timur: Fresh Book.
Meri, Josef W. 2002, The Cult of Saints among Muslims and Jews in Medieval Syria. London: Oxford University Press.
Mernissi, Fatima. 1994, Wanita di Dalam Islam.
Jakarta:Pustaka.
Minh-ha, Trinh T, “Not You/Like You: Postcolonial Women and the Interlocking Question of Identity and
Difference”. Inscriptions, edisi 3 vol. 4 tahun 1988, h.71-77.
Muhammd, Husein. KH. 2001, Fiqh Perempuan; Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender. Yogyakarta: LKiS.
Olson, Carl. 2007, Celibacy and Religious Traditions. London: Oxford University Press.
Ramadan, Tariq. 2007, Muhammad Rasul Zaman Kita (terj: Cecep Lukman). Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Rudnyckyj, Daromir. 2009, “Spiritual
Economies: Islam and Neo-liberalism in Contemporary Indonesia”, Jurnal Cultural Anthropology, 24 (1): 104-41.
Syihab, M. Quraisy. 2018, Jilbab Pakaian Wanita Muslimah. Tangeran: PT Lentera Hati.
Walshaw, M. 2007, Working with Foucault
in Education. Rotterdam: Sense
Publisher