BISSU: GENEALOGI DAN TEGANGANNYA DENGAN ISLAM

  • Imran Nefsana Universitas Panca Sakti Makassar
Keywords: Bissu, Islam, Gender, Otoritas, Relasi Kuasa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri bagaimana kompleksitas relasi perjumpaan antara komunitas
bissu sebagai sumber otoritas keagamaan pra Islam dengan Islam yang kemudian diterima sebagai
agama kerajaan-kerajaan besar di Sulawesi Selatan. Analisis Foucaldian dipilih untuk mengeksplorasi
kompleksitas hubungan kekuasaan yang melibatkan berbagai aktor, dan begitu pula kompleksitas
hubungan wacana-kekuasaan yang dikontestasikan. Hasil penelusuran menunjukkan, salah satu alasan
agak telatnya Islam diterima di Sulawesi Selatan dikarenakan resistensi dari berbagai kelompok
masyarakat, utamanya komunitas Bissu. Pasca diterimanya Islam, peran bissu sebagai otoritas
keagamaan secara signifikan menjadi tereduksi. Untuk dapat dianggap selaras dengan nilai Islam,
bissu melakukan strategi negosiasi sebagai salah satu cara mereka mempertahan eksistensi dan di sisi
lain melakukan resistensi.

References

Andaya, Leonard Y. 1984. Kingship-Adat
Rivalry and the Role of Islam in South
Sulawesi, Cambridge University Press.
Blackwood, Evelyn, 2005. Gender
Transgression in Colonial and
Postcolonial Indonesia. The Journal of
Asian Studies, Vol. 64, No. 4 (Nov.,
2005).
Foucault, Michel, 1978. The History of
Sexuality, Vol I: An Introduction. New
York, Pantheon Books.
Foucault, Michel, 1995. Discipline and
Punish; the Birth of the Prison, Vintage
Books.
Graham, Sharyn, 2014. It's Like One Of
Those Puzzles: Conceptualising Gender
Among Bugis. London. Routledge.
Graham, Sharyn, 2009. Sex, Gender, and
Priests in South Sulawesi, Indonesia.
IAS Newsletter.
Gibson, Thomas, 2009. Kekuasaan, Raja,
Syeihk, dan Ambtenaar. Makassar,
Penerbit Ininnawa.
Gibson, Thomas, 1994. Ritual And
Revolution: Contesting The State In
Central Indonesia, Berghahn Books.
Hardiyanta, Sunu, 1997. Disiplin Tubuh;
Bengkel Individu Modern. Yogyakarta.
LKIS.
Haryatmoko, 2002. Kekuasaan Melahirkan
Anti-Kekuasaan, Yogyakarta, Majalah
Basis.
Haryatmoko, 2010. Dominasi Penuh
Muslihat: Akar Kekerasan dan
Diskriminasi. Jakarta, Gramedia.
http://ipnuippnupasuruhanlor.blogspot.com/
2013/08/sejarah-al-barzanji.html
Imran, 2017. Konstruksi Messianisme
Jamaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa,
Sulawesi Selatan). Jurnal Adabiyah Vol
17. No. 2.
Latief, Halilintar, 2004. Bissu pergulatan
dan peranannya di masyarakat Bugis.
Jakarta. Desantara.
Mappangara, Suriadi dan Irwan Abbas,
2003 Sejarah Islam Sulawesi
Selatan,Makassar Lamacca Press.
Mattulada, 1998. Sejarah Masyarakat dan
Kebudayaan Sulawesi Selatan,
Hasanuddin University Press.
Mattulada, 1995. LATOA: Satu Lukisan
Analitis Terhadap Antropologi Politik
Orang Bugis, Hasanuddin University
Press.
Peletz, Michael G, 2006. Transgenderism
and Gender Pluralism in Southeast Asia
since Early Modern Times. The
University of Chicago Press.
Peletz, Michael G, 2011. Gender Pluralism:
Muslim Southeast Asia since Early
Modern Times, New School.
Pelras, Christian, 1993 Religion, Tradition,
and the Dynamics of Islamization in
South Sulawesi, Southeast Asia Program
Publications at Cornell University.
Reid, Anthony. 2000. Pluralism and
progress in seventeenth-century
Makassar. KITLV.
Sunardi, 2011. Teori Wacana dalam The
History of Sexsuality. Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta.
Published
2019-10-07