PARADIGMA DAN IMPELEMENTASI MODERASI BERAGAMA DALAM KONTEKS KEBANGSAAN

  • Sabara . Balai Litbang Agama Makassar
Keywords: Moderasi beragama, keberagamaan, kebangsaan, konflik

Abstract

Fakta bahwa masyarakat Indoensia adalah masyarakat plural, utamanya plural dari segi
agama, membutuhkan suatu model keberagamaan yang dapat dijadikan dasar untuk menjaga
dan memperkuat ikatan dan integrasi kebangsaan Indonesia yang bhineka. Model
keberagamaan tersebut adalah keberagamaan yang moderat atau moderasi beragama. Tulisan
ini bertujuan mendeskripsikan secara singkat fakta keberagamaan di Indonesia, serta
mendeskripsikan secara teoretis moderasi beragama sebagai sebuah paradigma beragama dan
secara praksis impelemntasi medoerasi beragama dalam konteks kebangsaan Indonesia yang
multikultur. Tulisan ini didasarkan pada penelusuran atau kajian pustaka terkait tema yang
dibahas. Fakta keberagamaan di Indonesia menunjukkan, kerentanan terjadinya konflik
bernuansa agama, utamanya di masa pasca reformasi.Moderasi beragama merupakan cara
pandang, sikap, dan perilaku yang berposisi di tengah-tengah di antara dua pilihan ekstrem
yang ada. Pilihan ekstrem yang dimaksud adalah ekstrem kanan, yaitu fundamentalis dan
ekstrem kiri atau liberalis dalam beragama. Prinsip moderasi beragama adalah adil dan
berimbang, yang memerhatikan tiga aspek; nilai kemanusiaan, kesepakatan bersama dan
ketertiban umum. Moderasi beragama merupakan paradigma dan implementasi membangun
pola keberagamaan yang sehat baik secara individual maupun sosial. Impelementas i
moderasi beragama dalam konteks kebangsaan didasarkan pada empat indikator, yaitu
toleransi, nirkekerasan, komitmen kebangsaan, dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal.

References

Abdullah, Irwan et al. 2008. Agama dan
Kearifan Lokal dalam Tantangan
Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Afala, Laode Machdani. 2018. Politik
Identitas di Indonesia. Malang: UB
Press.
Ahmad, Abdul Kadir et al. 2009. Jaarak
Sosial Sebuah Identitas. Makassar:
Idelenggara.
Al-Rasyid, Hamzah Harun dan Saprillah.
2017. Kekerasan Atas Nama Agama.
Yogyakarta: Lintas Nalar.
Annur, Barsihannor. 2015. ―Potret Buram
Keberagamaan di Indonesia.‖
Adabiyah 15 (1): 75–90.
Baidhawi, Zakiyuddin. 2002. Ambivalensi
Agama, Konflik dan Nirkekerasan.
Yogyakarta: LESFI.
BM, Siti Aisyah. 2014. ―Konflik Sosial
dalam Hubungan Antar Umat
Beragama.‖ Tabligh 15 (2): 189–208.
Dja‘far, Alamsjah M. 2018. Intoleransi:
Memahami Kebencian dan Kekerasan
Atas Nama Agama. Jakarta: Elex
Media komputindo.
Fidiyani, Rini. 2013. ―Kerukunan Umat
Beragama di Indonesia (Belajar
Keharmonisan dan Toleransi Umat
Beragama di Desa Cikakak,
Kecamatan Wangon, Kabupaten
Banyumas).‖ Dinamika Hukum 13
(3): 468–82.
Haba, John. 2007. Revitalisasi Kearifan
Lokal: Studi Resolusi Konflik di
Kalimantan Barat, Maluku dan Poso.
Jakarta: ICIP dan European
Sabara MIMIKRI: Vol. 6, No. 1 Juni 2020
34
Commision.
Ismail, Arifuddin. 2017. Prahara yang
Terselubung. Yogyakarta: Trusmedia
Grafika.
Jalaluddin. 2012. Psikologi Agama.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kementerian Agama RI. 2019. Moderasi
Beragama. Jakarta: Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama RI.
_______. 2019. Tanya Jawab Moderasi
Beragama. Jakarta: Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama RI.
Kersten, Carool. 2018. Berebut Wacana:
Pergulatan Wacana Umat Islam
Indonesia Era Reformasi. Bandung:
Mizan.
Kimball, Charles. 2003. Kala Agama Jadi
Bencana. Bandung: Mizan.
Madjid, Nurcholish. 1999. Cendekiawan
dan Religiusitas Masyarakat. Jakarta:
Paramadina.
Mashudi. 2014. ―Pendidikan Keberagaman
sebagai Basis Kearifan Lokal
(Gagasan Kerukunan Umat
Beragama)‖. Tarbawi 2 (1).: 47-66.
Misrawi, Zuhairi. 2010. Hadratussyaikh
Hasyim Asy‟ari Moderasi Keislaman
dan Kebangsaan. Jakarta: Kompas
Media Publisher.
Muqoyyidin, Andik Wahyun. 2012.
―Potret Konflik Bernuansa Agama di
Indonesia (Signifikansi Model
Resolusi Berbasis Teologi
Transformatif).‖ Analisa 12 (2): 315–
40.
Nasikun. 2007. Sistem Sosial Indonesia.
Jakarta: Rajawali Press.
Nata, Abudin. 2001. Peta Keragaman
Pemikiran Islam di Indonesia.
Jakarta: Rajawali Press.
Osman, Mohamed Fathi. 2006. Islam,
Pluralisme dan Toleransi
Keagamaan. Jakarta: Paramadina.
Qodir, Abdul. 2005. Pembaharuan
Pemikiran Islam di Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
Qodir, Zuly. 2014. Radikalisme Agama di
Indnnesia. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Qustulani, Muhamamd et al. 2019.
Moderasi Beragama: Jihad Ulama
Menyelamatkan Umat dan Negeri
dari Bahaya Hoax. Tangerang: PSP
Nusantara Press.
Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi
Agama. Bandung: Mizanb.
Sabara. 2012. ―Islam dalam Lanskap
Ideologi dan Politik NKRI.‖
Pappaseng 1 (1): 1–13.
———. 2019. ―Transformasi
Nasionalisme dan Politik Identitas
Orang Asli Papua.‖ dalam
Kekuasaan, Agama, dan Identitas:
Potret Gerakan Politik Lokal di
Kawasan Timur Indonesia, editor
Wahyuddin Halim, 195–244.
Yogyakarta: Lintas Nalar.
Shonhaji. 2012. ―Agama Sebagai Perekat
Sosial PadaMasyarakat.‖ Al-Adyan 7
(2): 1–19.
Smith, Wilfred C. 2004. Memburu Makna
Agama. Bandung: Mizan.
Song, Choan Seng. 2012. Allah Yang
Turut Menderita. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Sumbulah, Umi. 2010. Islam Radikal dan
Puralisme Agama. Jakarta: Badan
Sabara MIMIKRI: Vol. 6, No. 1 Juni 2020
35
Litbang dan Diklat Departemen
Agama RI.
Turner, Bryan S. 2012. Relasi Agama dan
Teori Sosial Kontemporer.
Yogyakarta: IiRCISOD.
Walzer, Michael. 1997. On Toleration.
London: Yale University Press.
Yunus, Firdaus M. 2014. ―Konflik Agama
di Indonesia (Problem dan Solusi
Pemecahannya).‖ Substantia 16 (2):
217–28.
Published
2020-07-18