SANTRI YANG BERDAMAI DENGAN TRADISI LOKAL: MELONGOK MODERASI BERAGAMA DI LINGKUNGAN PESANTREN SALAFI

  • Syamsurijal . Balai Litbang Agama Makassar
Keywords: Pesantren, Salafi, Campalagiang, Pambusuang, Moderasi Agama

Abstract

Pesantren Salafi selama ini banyak dipandang sebagai sarang santri-santri yang berpikiran
radikal. Mereka yang bergelut di pesantren ini dianggap sulit menerima perbedaan. Selain itu,
pesantren salafi juga dianggap anti terhadap tradisi. Ustaz dan santri yang berkecimpung di
dalamnya kerap menganggap tradisi lokal sebagai perbuatan khurafat, takhayul dan bidah.
Tetapi, rupanya, pandangan semacam ini hanya muncul di segelintir pesantren salafi.
Pesantren salafi yang memang sejak dari dulu berakar di nusantara, sebaliknya malah
menjadi penopang dari tradisi lokal. Hal inilah yang ditemukan di pesantren-pesantren salafi
di dua tempat di Polewali Mandar. Kedua tempat itu; Campalagian dan Pambusuang, ternyata
adalah tempat pesantren-pesantren salafi yang mengajarkan cara berpikir moderat. Yang
lebih utama lagi, pesantren-pesantren di dua tempat itu telah menjadi semacam pialang antara
Islam dan tradisi lokal. Mereka berhasil mengolah keislaman dan kebudayaan sebagai modal
hidup yang guyub dalam masyarakat Mandar dalam konsep sipamandaq dan siballi parri.
Kenyataan ini menunjukkan, pesantren salafi tidak bisa dipukul rata sebagai sarang dari
kaum radikalisme. Sebaliknya, dari pesantren salafi seperti yang terdapat di Campalagian dan
Pambusuang, kita dapat belajar tentang Islam yang moderat, yakni Islam yang menghargai
dan toleran terhadap kebudayaan lokal, yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

References

Aqil Siradj, Said. 2006, Tasawuf sebagai
Kritik Sosial, mengedepankan
Islam sebagai Inspirasi bukan
Aspirasi. Bandung: Mizan.
Atjeh, Aboebakar, 1966. Pengantar ilmu
Tarekat. Jakarta: FA.HM.Tawi &
Son.
Barker, Chris. 2011. Cultural Studies.
Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Dhofir, Zamakhsyari. 1983. Tradisi
pesantren Studi tentang Pandangan
Hidup Kyai. Jakarta: LP3S.
Effendi, Bisri. 2005, Melawan Lupa.
Majalah Desantara Edisi 2.
Geertz, Clifford. 1960, ―The Javanese
Kijaji: The Changing Role of a
Cultural Broker; Cpmparati ve
studies in society and History.‖ Vol
2 Issue 2, Januari.
Hamzah Wiryosukarto, Amir.1996.
Biografi KH Imam Zarkasih ; Dari
Gontor Merintis Pesantren
Modern. Ponorogo ; Gontor Press.
Syamsurijal MIMIKRI: Vol. 6, No. 1 Juni 2020

57
Hanafi, Muchlis. Dkk. 2012, Moderasi
Islam. Jakarta: Lajnah Pentashihan
Mushab Al-Qur‘an.
Ismail, Arifuddin, 2012. Agama Nelayan;
Pergumulan Islam dan Budaya
Lokal. Yogyakarta: Pustaka
pelajar.
Kartodirdjo, Sartono. 1992, Pengantar
Sejarah Indonesia Baru: 1500-
1900. Jil I. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Nor Huda. 2014, Islam Nusantara. Depok:
Ar-Ruzz Media.
Parekh, Bikhu. 2008, Rethinking
Multikulturalism: Keberagaman
Budaya dan Teori Politik.
Yogyakarta:Kanisius.
Parman, Ali dkk, 2010, Sejarah Islam di
Mandar. Jakarta:Balitbang &
Diklat Kementerian Agama.
Roy, Oliver, 2005, Debates on Islam in
Europe: A Class of cultures or a
Debate on Europe‟s Values. ISIM
Review 15.
Sen, Amartya.2006, Identity and Violence.
New York . London: W.W. Norton
& Company, 2006.
Sewang, Anwar, Etnografi Budaya
Masyarakat Mandar.
mustarimula.blogspot.com.
Shihab, M. Quraisyh, 2019, Wasathiyyah;
Wawasan Islam tentang Moderasi
Beragama. Tangerang: Lentera
Hati.
Sirriyeh, Elizabeth, 2004, ―Sufi Thought
and it‘s Reconstructions‖, dalam
Suha Taji Farouk and Basheer M
Nafi (ed), Islamic Thought in
Twentieth Century. London: IB
Tauris & Co Ltd.
Syarifuddin, 2014, ―Arsyad Maddapungan,
Puang Panrita Pencetak Para
Panrita.‖ Jurnal Al-qalam: Vol20, No-1.
Tim Penyusun Kementerian Agama. 2019,
Moderasi Beragama. Jakarta:
Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama RI.
Van Gennep, Arnold. 1960, The Rites of
Passage. Chicago: The University
of Chicago Press.
Wahid, KH Abdurrahman. 2001,
Pribumisasi Islam dalam
Pergulatan Negara, agama dan
Kebudayaan. Depok: Desantara.
Wahid, Abdurrahman, Pesantren sebagai
Subkultur.hhtp//fahdiahmadyaho
ocoid.blogspot. 2015, di unduh
pada 4 Desember 2016.
Zuhri, KH. Saifuddin. 2007, Guruku
Orang-orang dari Pesantren.
Yogyakarta: LKiS.
Published
2020-07-18