MODERASI BERAGAMA: PENGARUSUTAMAAN KEARIFAN LOKAL DALAM MENEGUHKAN KEPELBAGAIAN (Sebuah Praktik pada Masyarakat Plural)

  • Sitti Arafah Balai Litbang Agama Makassar
Keywords: moderasi beragama, kearifan lokal, kerukunan umat beragama, masyarakat, plural

Abstract

Tulisan ini mendiskripsikan sebuah pemahaman dan perilaku beragama yang mengambil
posisi jalan tengah atau di kenal dengan istilah ―moderasi beragama‖, dalam konsep Islam
disebut wasathiyyah, dalam upaya melahirkan sikap yang moderat, terbuka dan toleran di
tengah-tengah masyarakat plural dalam upaya untuk menyikapi persoalan pemahaman
keagamaan secara khusus pada praktik dan ritualnya. Permasalahan yang akan dibahas
dalam tulisan ini yakni kearifan lokal sebagai titik temu dalam meneguhkan kepelbagaian
pada masyaraat plural pada beberapa daerah di kawasan Timur Indonesia. Tulisan ini
menggunakan pendekatan studi pustaka yakni merujuk pada berbagai referensi yang
berkaitan dengan topik pembahasan berupa buku maupun laporan hasil penelitian. Kearifan
lokal menjadi salah satu pengarusutamaan dalam melahirkan sikap dan moderasi beragama,
kearfian lokal menjadi sarat akan nilai-nilai moderasi, kearifan lokal dan agama saling
berkelindan dalam upaya merawat kepebagaian. Pada kenyataan yang ada bahwa kearifan
lokal masih banyak ditemukan di masyarakat kita, nilai-nilai kearifan lokal
terimplementasikan dalam praktik toleransi yang aktif, dengan nilai-nilai kearifan lokal
menjadikan mereka lebih bersikap moderat, terbuka dan toleran di tengah perbedaan.

References

Arafah. Sitti. 2018, Kerukunan Umat
Beragama dalam Perspektif
Kelompok Kristen: Relasi Inter
dan Antar Umat Beragama di
Kota Ambon, Laporan
Penelitian, Makassar: Balai
Litbang Agama Makassar.
-------------------. 2019, Merajut Harmoni
dalam Kepelbagaian: Sebuah
Best Practice Kerukunan Umat
Beragama pada Masyarakat
Pasalae, Laporan Hasil
Penelitian, Makassar: Balai
Litbang Agama Makassar.
Darlis. 2017, ―Mengusung Moderasi Islam
di Tengah Masyarakat
Sitti Arafah MIMIKRI: Vol. 6, No. 1 Juni 2020
72
Multikultural‖, dalam Jurnal
Rausyan Fikr, Volume 13 Nomr
2 Desember 2017.
Faiqah. Nurul dan Pransiska Toni. 2018.
―Radikalisme Islam Vs
Moderasi Islam: Upaya
Membangun Wajah Islam
Indonesia yang Damai‖, dalam
Jurnal Al-Fikra: Jurnal Ilmiah
Keislaman, Vol 17 No. 1
Januari 2018.
Fariduddin Ecep Ishak. 2019. ―Moderasi
Beragama di Indonesia: Akar
dan Model‖ dalam buku
Moderasi Beragama Jihad
Menyelamatkan Umat dan
Negeri dari Bahaya Hoax.
Jakarta: PSN Nusantara Press.
F.X. Rahyono. 2009, Kearifan Lokal
dalam Kata, Jakarta: Wedatama
Widyasastra.
Idham. 2019, Moderasi Beragama dalam
Budaya Masyarakat Mandar,
dalam Orasi Pengukuhan
Professor Riset Bidang Agama
dan Masyarakat, Jakarta: Badan
Litbang dan Diklat Kementerian
Agama RI.
Ismail. Arifuddin. 2012, Agama Nelayan
Pergumulan Islam dengan
Budaya Lokal, Cetakan I;
Yogyakaarta: Pustaka Pelajar.
Kementerian Agama. 2019, Moderasi
Beragama, Jakarta: Badan
Litbang dan Diklat Kementeian
Agama RI.
Maarif. Ahmad Syafii. 2015. ―Pluralisme
Sebagai Fakta Sejarah
Tanggapan atas Anthony Reid‖
dalam Buku Mengelola
Keragaman Agama dan Isu-Isu
Globalisasi, Kekerasan, Gender
dan Bencana di Indoensia,
diterjemahkan dari Dealing with
Diversit, Religion.
Globalization, Violance, Gender
and Disaster in Indoensia,
Cetakan I; Bandung: Mizan.
Muhibbin, 2019. Hakekat Moderasi
Beragama , dalam Buku
Moderasi Beragama dari
Indonesia untuk Dunia, Cetakan
I; Yogyakarta: LKiS.
Muslim. Abu, 2017. ―Cita Rasa Harmoni
dalam Tradisi Bakar Batu di
Tanah Papua‖, Makalah
Seminar Akhir; Makassar: Balai
Penelitian dan Pengembangan
Agama Makassar
Nasution. Harun. 1995, Islam Rasional
Gagasan dan Pemikiran,
Catakan I; Bandung: Mizan.
Nizar. Samsul. 2019. ―Moderasi
Beragama; Memperkuat Fungsi
Kekhaloidaan dalam Budaya
Global‖, dalam Buku Moderasi
Beragama dari Indonesia untuk
Dunia, Cetakan: Yogyakarta:
LKiS.
Al-Qardhawi. Yusuf. 2017, Islam Jalan
Tengah Menjauhi Sikap
Berlebihan dalam Beragama, di
terjemahkan dari Al-Shahwa Al-
Islamiyyah bain Al-Juhud wa
Al-Tatharruf. Edisi Ketiga,
Cetakan I; Bandung: Mizan.
Sumbulah. Umi dan Nurjannah, 2013.
Pluralisme Aama Makna
Lokalitas dan Pola Kerukunan
Antar Umat Beragama, Cetakan
II; Malang: UIN Maliki Malang.
Shihab Quraish. 1992, Membumikan Al-
Qur‟an Fungsi dan Wahyu
dalam Kehidupan Masyarakat,
Cetakan I; Bandung: Mizan.
Sitti Arafah MIMIKRI: Vol. 6, No. 1 Juni 2020
73
-------------------, 2019, Washatiyyah,
Wawasan Islam tentang
Moderasi Beragama, Cetakan I;
Ciputat: Lentera Hati.
Toasita. Hasbollah, 2019. ―Beragama
dalam Masyarakat Plural‖,
dalam Buku Moderasi
Beragama dari Indonesia untuk
Dunia, Cetakan I: Yogyakarta:
LKiS.
Wahab. Abdul Jamil. 2019. Islam
Radikal dan Moderat Diskursur
dan Kontestasi Varian Islam
Indonesia, Cetakan I; Jakarta:
Ekex Media Komputindo.
Wahyuni, Ekawati Sri dan Annas Faris
Budiman. 2014, ―Analisis
Eksistensi Kearifan Lokal Desa
Bongoime Provinsi Gorontalo‖,
dalam Jurnal Penyuluhan, Vol.
IV no. 1 Edisi Maret, 2014.
Walzer, Michael. 1997. On Toleration.
London: Yale University Press.
Woodward. Mark. 2015.‖ Hubungan
Agama- Negara di Indonesia
Sebuah Perspektif Komparatif
Tanggapan Atas Anthony Reid‖,
dalam Buku Mengelola
Keragaman Agama dan Isu-Isu
Globalisasi, Kekerasan, Gender
dan Bencana di Indoensia,
diterjemahkan dari Dealing with
Diversit, Religion.
Globalization, Violance, Gender
and Disaster in Indoensia,
Cetakan I; Bandung: Mizan.
Watholy. Aholiab, dkk. 2016,
Perdamaian Berbasis Adat
Orang Basudara, Cetakan III,
Jakarta: Kanisiua.
Yakobus. I Ketut, Yahya.Muhammad
dan Agustang, Andi Doly May
Pytra. 2019, ―Revitalisasi Nilai
Budaya Sintuwu Maroso
sebagai Alternative Resolusi
Konflik di Kabuapaten Poso‖,
dalam Jurnal Sosio Sains,
Volume 5 Nomor. 1 April 2019.
Zamimah.Iffati. 2018, ―Modernitas Islam
dalam Konteks Keindonesia
(Studi Penafsiran Islam Moderat
M. Quriash Shihab‖. Dalam
Jurnal Al-Fanar,Volume 1,
Nomr 1 Juli 2017.
Internet:
Eck, Diana L. 2006, ―What Is
Pluralism?‖ http//pluralism.com
(17-12-2018)
Sabara, 2020. Membangun Moderasi
Beragama Nelalui Kebudayaan
Lokal, http//blamakassar.co.id.
Published
2020-07-18