BERAGAMA DENGAN MODERAT DI ERA PANDEMI COVID-19

  • Sabara Sabara Balai Litbang Agama Makassar
Keywords: Moderasi Beragama, Pandemi Covid-19, New Normal

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil kajian tentang moderasi beragama dalam kaitannya dengan Pandemi Covid-19. Penelusuran data menggunakan pendekatan library research dengan mengeksplorasi data-data ilmiah dari artikel ilmiah maupun buku yang membahas seputar moderasi beragama dan Pandemi Covid-19. Agama dan Pandemi serta moderasi beragama menjadi perspektif teoretik dalam mengulas permasalahan dalam tulisan ini, yaitu bagaimana umat beragama dalam menyikapi Pandemi Covid-19?, serta bagaimana moderasi beragama dalam menyikapi Pandemi Covid-19?. Sikap umat beragama dalam menyikapi Pandemi Covid-19 terbagi antara mereka yang menjadikan agama sebagai alasan untuk bersikap resisten terhadap Pandemi Covid-19 dengan mengabaikan aturan maupun fatwa yang menyerukan mengikuti protokol kesehatan. Teologi fatalis dan sikap normatif yang rigid dalam memandang Pandemi Covid-19 menjadi akar persoalannya. Sebagian umat beragama juga menjadikan perspektif teologi mesianistik dengan menganggap Pandemi Covid-19 sebagai pertanda akhir zaman sebagai justifikasi teologis dari sikap resistennya tersebut. Moderasi beragama dalam menyikapi Pandemi Covid-19 dan era New Normal didasarkan pada prinsip adil dan berimbang dengan kaidah menghindari kemudaratan lebih utama dibandingkan memperoleh maslahat. Secara praksis sikap moderat dalam beragama diwujudkan dengan mengedepankan keseimbangan dan kontekstualisasi pengamalan agama yang didasarkan pada pengetahuan, pengendalian emosi untuk tidak berlebihan, serta sikap kehati-hatian dalam bersikap.

Published
2020-12-16