TUBUH-TUBUH YANG PATUH: PENGALAMAN PASIEN SEMBUH COVID-19

  • Muhammad Irfan Syuhudi Balai Litbang Agama Makassar
Keywords: Covid-19, Pasien, Karantina, Makassar

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan pengalaman sembuh pasien Covid-19, faktor-faktor yang menyebabkan kesembuhannya, serta respon pasien yang sembuh terhadap Covid-19. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi literatur, dan mencari berita-berita Covid-19 di internet. Temuan tulisan ini adalah, sebagai berikut: Pertama, pasien Covid-19 dalam tulisan adalah mereka yang divonis oleh tim medis murni tanpa gejala atau asimptomatik, dan dikarantina di rumah sakit dan rumah sendiri (isolasi mandiri). Kedua; untuk pengobatan, tim medis memberikan obat-obatan dan vitamin untuk persiapan tiga sampai empat hari. Atas inisiatif sendiri, pasien juga mengolesi beberapa bagian tubuhnya dan menghirup aroma minyak kayu putih, yang diyakini bisa meningkatkan ketahanan tubuh. Setelah stok obat dan vitamin habis, tim medis akan melakukan pemeriksaan swab lagi, guna memastikan status pasien tersebut (negatif atau positif Covid-19). Tidak adanya stigma dari orang-orang sekitar menjadi salah satu faktor pendukung mempercepat proses penyembuhan pasien Covid-19. Ketiga; secara mengejutkan, pasien ini masih belum percaya pernah terpapar Covid-19, dan menyebarkan pula kepada orang-orang terdekatnya, sehingga banyak yang mempercayai informasi tersebut. Apalagi, selama proses pengobatan hingga penyembuhan, pasien tidak mengalami demam, batuk, hingga sesak napas. Dalam kaitan ini, pemerintah semestinya memberikan sosialisasi dan edukasi tentang pandemik Covid-19 kepada masyarakat, terutama pada masyarakat lapisan bawah.

References

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinekea
Cipta.

Endraswara, S. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Ideologi,
Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Kasniyah, N. (2012). Tahapan Menentukan Informan dalam Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Ombak.

Irianto, Agus Maladi. 2015. Media dan Kekuasaan: Antropologi Membaca Dunia
Kontemporer. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri.

Kompas, “Mutasi Baru Virus Korona”, 23 Januari, halaman 10.

Mas’udi, Wawan, dan Winanti, Poppy S. 2020. “New Normal”, dalam New Normal
Perubahan Sosial Ekonomi Politik Akibat Covid-19, 2020, Gadjah Mada University Press).

Murtiningsih, Sitti. 2020. “Disrupsi Peradaban dan Perubahan Kebudayaan
Pascapandemi Covid-19”, dalam New Normal Perubahan Sosial Ekonomi Politik Akibat Covid-19, 2020, Gadjah Mada University Press.

Suni, Putri Nur Sholikah. 2020. Kesiapsiagaan Indonesia Menghadapi Potensi
Penyebaran Corona Virus Disease. Info Singkat Volume XII, No. 3/I/Puslit/Februari/2020.

Syuhudi, Muhammad Irfan. 2013. Etnografi Dukun (Studi Antropologi tentang Praktik
Pengobatan Dukun di Kota Makassar). Tesis. Makassar: Program Studi Antropologi Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

Utami, Setyo Lusia Savitri. 2015. Teori-Teori Adaptasi Antar Budaya. Jurnal
Komunikasi, Volume 7, Nomor 2.

Yani, Wa Ode Nurul, 2016: 10-11, Relasi Pengetahuan dan Kekuasaan dalam Formasi
Diskursuf Bio-Politik Michel Foucault (Sebuah Kajian Kritis Komunikasi Kesehatan Masyarakat, Dialektika Volume 3 No.1 2016).

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

(https://makassar.sindonews.com/read/153634/710/covid-19-sulsel-3-september-50-kasus-positif-baru-87-pasien-sembuh-1599145741, diakses pada 31 Oktober 2020).

(https://sport.detik.com/sepakbola/bola-dunia/d-5214727/cristiano-ronaldo-sendiri-bingung-bisa-positif-corona, diakses 5 November 2020).

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/04/065200665/ini-arti-serta-perbedaan-antara-rapid-test-dan-tes-swab?page=all, diakses 5 November 2020).
(https://www.covid19.go.id/, diakses 3 Oktober 2020).

https://kesehatan.kontan.co.id/news/terjangkit-virus-corona-tanpa-gejala-benar-benar-tak-merasakan-gejala?page=all, diakses 26 Oktober 2020).
Published
2020-12-16