Pembelajaran Daring di Era COVID-19: Kesenjangan Digital, Sistem Kompetisi, dan Model Pendidikan yang Manusiawi

Abstract

Pembelajaran daring (online learning) menjadi sistem pembelajaran alternatif di masa COVID-19. Tapi pembelajaran daring ternyata memunculkan banyak masalah dalam implementasinya. Pembelajaran daring tak hanya dipandang negatif oleh sebagian masyarakat, namun juga menunjukkan kesenjangan digital (digital divide) yang lebar di masyarakat. Kesenjangan tersebut akhirnya menghasilkan ketimpangan pendidikan. Siswa miskin dan mereka yang tinggal di daerah pedalaman dan terluar sulit mengakses pembelajaran daring karena ketiadaan sarana TIK dan kesulitan mendapatkan sinyal internet. Pendidikan di Indonesia yang sejak awal menganut sistem kompetisi berparadigma neoliberal, akhirnya menghasilkan persaingan yang tidak adil di dalam pembelajaran daring akibat kesenjangan digital. Tulisan ini hendak menunjukkan lebarnya jurang kesenjangan digital di Indonesia, yang kemudian menghasilkan ketimpangan dalam persaingan antar siswa. Tulisan ini sekaligus menjelaskan perlunya pemerataan infrastruktur telekomunikasi, penuntasan kesenjangan ekonomi, dan mengevaluasi sistem kompetisi dalam pendidikan yang selalu diskriminatif dan hanya menguntungkan sebagian orang saja, kemudian memikirkan ulang model pendidikan yang lebih manusiawi.