IMPRESI MEDIA ONLINE TERHADAP PEMAHAMAN (IN)TOLERANSI BERAGAMA SISWA MADRASAH ALIYAH DI KOTA GORONTALO

  • Sitti Arafah Balai Litbang Agama Makassar
Keywords: Media online, pemahaman keagamaan, toleransi beragama, siswa madrasah aliyah

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan peran media online terhadap pembentukan
pemahaman toleransi beragama siswa di Madrasah Aliyah di Kota Gorontalo. Data dan
informasi diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Observasi dan
wawancara dilakukan pada tiga Madrasah Aliyah, sekaligus melakukan wawancara pada
sejumlah siswa dan guru. Keduanya diposisikan sebagai informan hasil kunci. Selain itu,
peneliti melakukan wawancara dengan akademisi sebagai informan biasa. Penelitian ini
menunjukkan, ketergantungan siswa terhadap media online sangat kuat. Media baru tersebut
dijadikan sebagai tempat untuk mengakses kebutuhan pembelajaran, sebagai media hiburan
dan juga mengakses informasi secara cepat terutama konten keagamaan. Isu toleransi juga
dipelajari dari media online. Media online cukup memengaruhi pemahaman, sikap maupun
praktik dalam hal relasi sosial dan keagamaan siswa di Madrasah Aliyah (MA). Lamat-lamat
akibat pengaruh media online, muncullah gejala “eksklusivisme”. Para siswa itu, misalnya,
tidak bersedia dipimpin oleh pemimpin berbeda agama dan mengucapkan selamat natal. Meski
demikian, masih ada yang menggembirakan, karena mereka masih ingin hidup bertetangga
dengan kelompok yang berbeda agama. Bisa dikatakan, bahwa hasil pembelajaran melalui
media online telah melahirkan toleransi terbatas di satu sisi, tetapi sekaligus membangun
eksklusivisme di sisi yang lain. Yang terakhir itu, rupanya, cenderung lebih menguat.

References

Annazilli.M. Haqqi. (2018). Relasi Antara
Agama dan Media Baru. Jurnal Syi’ar,
18 (2).

Bahasa, T. P. B. (2017). aplikasi online,
pembaruan terakhir 18 Desember
2019. In KBBI V. Badan Bahasa,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Balai Penelitian dan Pengembangan Agama
Makassar. (2012). Respon Siswa
Terhadap Radikalisme. Makassar.

Balai Penelitian dan Pengembangan Agama
Makassar. (2015). Pergeseran Paham
dan ideologi Keagamaan Mahasiswa
di kawasan Timur Indonesia.
Makassar.

Hatta. Muhammad. (2018). Media Sosial
sebagai Sumber Keberagamaan
Alternatif Remaja dalam Fenomena
Cyberreligion. Jurnal Dakwah:
Kajian Dakwah Dan
Kemasyarakatan, 22(1).

Iwan. (2018). Pengaruh Media Massa
Terhadap Perilaku Beresiko Penularan
HIV/AIDSpada Remaja di Kota
Gorontalo. Jurnal Healt & Science
Community, 1(1).

Kasniyah. Naniek. (2012). Tahapan
Menentukan Informan dalam
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Ombak.

Kemenetrian Agama RI. (2019). Moderasi
Beragama. Jakarta: Badan Litbang
dan Diklat Kementeriann Agama RI.

Koni. MA. Satria. (2016). Pengaruh
Jejaring Sosial Terhadap Pendidikan
Karakter Siswa Didik. Tadbir: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 4(2).

Kurniawan, A. (2005). Transformasi
Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Penerbit Pembaruan.

McQuail. Dennis. (2011). Teori
Komunikasi Massa Mc.Quail (Enam).
Jakarta: Salemba Humanika.

Nurfitrih Aldila Dyas dan Mulawarman.
(2017). Perilaku Pengguna Media
Sosial beserta Implikasinya Ditinjau
dari Perspektif Psikologi Sosial
Terapan. Dalam Buletin Psikologi,
25(1).

Rubawati.Efa. (2018). Berita Online
sebagai Intrumen Dakwah Antara
Profetik dan Provokatif,. Urnal
Tasamuh; Studi Islam. Vol. 10, Nomor
1, 2018., 10(1).

Saputra, E. (2016). Dampak Media Sosial
Terhadap Sikap eberagaman Remaja
dan Solusinya Melalui Pendidikan
Agama Islam. Jurnal Sosial E-Kons,
8(2).

Susanti, B. (2014). Analisis Resepsi
Terhadap Rasisme Dalam Film (Studi
Analisis Resepsi Film 12 Years A
Slave pada Mahasiswa Multi Etnis.
Surakarta.

Suwignyo, A. (ed). (2018). Post-Truht dan
(Anti) Pluralisme. (A. Suwignyo, Ed.)
(I). Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Zohrah. Fatimah. (2017). Pemaknaan
Khalayak Terhadap Informasi Kasus
Penodaan Agama oleh Basuki Tjahja
Purnama di Media Sosial. Universitas
Diponegoro Semarang.
Published
2021-08-23