EKSKLUSI DAN STRATEGI PERTAHANAN DIRI: KASUS SYIAH SEBAGAI LIYAN DI MAKASSAR

  • Sabara Nuruddin Peneliti Balai Litbang Agama Makassar
Keywords: Kelompok Syiah di Makassar, gerakan anti Syiah, kontestasi kelompok keagamaan

Abstract

Artikel ini mengulas tentang kelompok Syiah di Makassar sebagai unit analisis, dengan lokus pada relasinya dengan kelompok anti Syiah. Problem riset yang diangkat adalah bagaimana dinamika kelompok Syiah dan anti Syiah di Makassar? bagaimana eksklusi hingga persekusi dialami oleh kelompok Syiah di Makassar?, serta bagaimana strategi pertahanan diri yang dilakukan kelompok Syiah menghadapi hal tersebut. Sumber data berupa berita-berita dan kesaksian-kesaksian berkenaan kejadian eksklusi, wawancara terhadaptokoh Syiah, dan studi atas dokumen surat edaran yang dikeluarkan pemerintah daerah tentang Syiah. Data dianalisis menggunakan teori kontestasi kelompok keagamaan, teori eksklusi sosial, dan teori survival strategy. Artikel ini menemukan, Syiah masuk di Makassar sejak dekade 1980-an pasca Revolusi Islam Iran 1979 dan berkembang secara massif pasca reformasi. Kelompok Syiah di Makassar didominasi kalangan muda, khususnya aktivis mahasiswa yang tertarik mempelajari Syiah dengan pendekatan pemikiran. Kelompok anti Syiah juga berkembangdan gencar melakukan gerakan untuk membendung arus perkembangan Syiah. Kelompok anti Syiah di Makassar mengorganisir dalam beberapa kelompok, yaitu LPPI IndonesiaTimur, ANAS, Resofa Ulama, LePAS, BMI, dan beberapa kelompok lainnya. Aktor eksklusi terhadap kelompok Syiah adalah kelompok-kelompok Islam anti Syiah yang beberapa kali melakukan tindakan persekusi terhadap kelompok Syiah, khususnya ketika peringatan Asyura. Aparatus negara, dalam halinipemerintah provinsi dan kota Makassar, pun terlibat dalam eksklusi terhadap kelompok Syiah melalui suratedaran yang dikeluarkan untuk mewaspadai Syiah dan melarang kegiatan peringatan Asyura. Survival strategy yang dilakukan oleh kelompok Syiah adalah melakukan praktik taqiyah, silaturahmi kepada tokoh/ulama di Makassar, bergabung dengan kelompok pengusung toleransi, dan melakukan langkah-langkah konstitusional dalam menegaskan keberadaan ormasnya dan merespons eksklusi yang diterimanya.

References

Ahmad, Haidlor Ali. 2017. “Dinamika Syiah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.” Dalam Dinamika Syiah di Indonesia, Ubaidillah (ed), 237–92. Jakarta: Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Atjeh, Abubakar. 1977. Aliran Syiah di Nusantara. Jakarta: Islamic Research Institute.

Azra, Azyumardi. 2000. “Syiah di Indonesia Antara Mitos dan Realitas.” Dalam Syiah dan Politik di Indonesia: Sebuah Penelitian, A. Hamdan Zainuddin dan Hamdan Basyar (ed). Bandung: Mizan.

Beall, J., dan LH. Piron. 2005. DFID Social Exclusion Review. London: The London School of Economics and Political Science.

Ida, Rachmah, dan Laurentius Dyson. 2915. “Konflik Sunni-Syiah dan Dampaknya terhadap Komunikasi Intrareligius pada Komunitas di Sampang-Madura.” Masyarakat, Kebudayaan, Dan Politik 28 (1): 33–49.

Imran. 2021. “Demonizing Syiah: Konstruksi Negara dan Kelompok Islam Mainstream Terhadap Syiah.” Mimikri 7 (1): 117–35.

Rakhmat, Jalaluddin. 1998. Catatan Kang Jalal: Visi Media, Politik, dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sabara. 2011. “Geliat Syiah dan Perubahan Paham serta Perilaku Keagamaan Mahasiswa Muslim di Makassar.” Al-Qalam 17 (1): 50–58.

Saprillah. 2020. Kontestasi Antarkelompok Keagamaan dalam Masyarakat Islam. Surakarta: Serambi Redaksi.

Saprillah et al. 2020. “Kontestasi Keagamaan dalam Masyarakat Muslim Urban.” Al-Qalam 26 (1): 39–56.

Sugiarto, Wakhid. 2017. “Dinamika Syiah di Kota Medan.” Dalam Dinamika Syiah Di Indonesia, Ubaidillah (ed), 105–34. Jakarta: Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Sulaiman, Aimie. 2014. ““Strategi Bertahan (Survival Srategy): Studi tentang‘Agama Adat Orang Lom di Desa Pejem, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulaan Bangka Belitung.” Society 2 (1): 1–14.

Syahra, Rusdi. 2010. “Eksklusi Sosial: Perspektif Baru untuk Memahami Deprivasi Dan Kemiskinan,.” Masyarakat Dan Budaya 12 (3): 1–34.

Wahid, Abd., Syahrir Karim, dan Achmad Abdi Amsir. 2020. “Gerakan dan Diskriminasi Sosial Kelompok Minoritas Islam Syiah di Makassar.” Vox Populi 3 (2): 60–73.

Zamakhsari, Ahmad. 2019. “Kontestasi Umat Beragama (Studi tentang Perdamaian dan Ketegangan Islam-Kristen di Kota Bekasi).” Tatar Pasundan 13 (2): 207–19.

Zulkifli. 2017. “Prolog.” Dalam Dinamika Syiah Di Indonesia. Ubaidillah (ed), xi–xviii. Jakarta: Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Published
2021-12-06