PEREMPUAN SUFI DI BALIK HIJAB HEGEMONI LAKI-LAKI (DALAM KARYA ULAMA ABAD KE-10/11 M)

  • Abd. Kadir Ahmad Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional
Keywords: Sufi perempuan, tasawuf, ahlu suffah, futuwah

Abstract

Soal perempuan sufi – bukan sufi perempuan, untuk mengedepankan sisi keperempuanannya - merupakan isu yang terbilang langka diperbincangkan. Di mana-mana perempuan seakan harus diterima begitu saja sebagai suatu hal yang hidupnya berada di belakang layar, spesialis dunia domestik. Terlebih lagi, kalau perempuan dikaitkan dengan kesufian, seakan membicarakan sesuatu makhluk Tuhan di planet lain. Tengoklah kenyataannya dalam kehidupan sosial masyarakat Muslim di sekitar kita. Ketika ajaran kesufian itu termanifestasikan dalam lembaga tarekat, para pemimpin tarekat yang disebut mursyid atau syeikh amat langka – untuk tidak mengatakan tidak ada -  yang dipimpin perempuan.  Hanya kebanggaan retorik saja ketika seorang mubalig, dengan gagah, gemar mengutip Syair Cinta Rabi’ah Al-Adawiyyah. Tanpa sadar, ada pengakuan bahwa terdapat perempuan hebat di jagat ini, yang cintanya terpelihara dalam narasi laki-laki sepanjang zaman. Mungkin karena dia perempuan jadi menarik untuk diangkat seakan sebuah mukjizat yang hanya dimiliki oleh perempuan dari Basrah tersebut. Ternyata di era Rabi’ah Al-Adawiyah tersebut fenomena perempuan sufi merupakan bagian dari warna zamannya. Banyak Rabi’ah-Rabi’ah yang lain. Tulisan ini bermaksud mengangkat hijab tokoh-tokoh istimewa tersebut yang selama berkurun-kurun abad lamanya tercadari di bawah hegemoni budaya laki-laki dan ketidakutuhan integritas penulis sejarah.

References

Al-Hujwiri. (1992). Kasyful Mahjub. Mizan.
Al-Ja’fari, S. S. ibn M. (2021). Ilham Bermanfaat Bagi Setiap Yang Berhasrat Memahami Risalah Qawaid. Institut Imam Ahmad Ibn Idris.
Al-Kalabadzi, A. B. (1935). The Doctrine of the Sufis : (Kitab al-Ta’arruf li-madhhab ahl al-tasawwuf), Translated by Arthur John Arberry. Cambridge University Press.
Al-Qurthuby, A. A. M. (2006). Al-Jami’ Li-Ahkam Al-Qur’an. Al-Resalah.
Al-Sulami, I. A.-H. (1983). Tne Book of Sufi Chivalry, Futuwwa: Lessons To A Son Of The Moment. Inner Tradition International.
As-Sarraj, A. N. (2002). Al-Luma’, Rujukan Lengkap Ilmu Tasawuf. Penerbit RIsalah Gusti.
As-Sulami, A. A. (2004). Sufi-Sufi Wanita. Pustaka Hidayah.
Elaroui, R. C. (Ed.). (1999). Early Sufi Women, Dhikr an-Niswa al-Muta’ abbidat as-Sufiyyat (Abu Abd Ar-Rahman As-Sulami). Fons Vitae.
Helminski, C. A. (2013). Women of Sufism, A Hidden Treasure. Shambhala.
Karamustafa, A. T. (2007). Sufism the Formative Period. Edinburgh University Press,.
Lanun, P. (2008). Implikasi Politik Melayuisme Sama-Bajau di Malaysia. Sari, 26, 63–70.
Prange, S. R. (2018). Monsoon Islam: Trade and Faith on the Medieval Malabar Coast. Cambridge University Press.
Published
2022-06-22