MEMAHAMI INDIVIDU DENGAN SINDROM DOWN DI TENGAH MASYARAKAT DAN AGAMA

  • Andi Nur Fitri Balasong Pendiri Komunitas Sahabat Sindroma Down Istimewa
Keywords: sindrom down, trisomi 21, disabilitas intelektual, mukallaf

Abstract

Penyandang disabilitas Sindrom Down (SD) dikategorikan berdasarkan undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang disebabkan dari faktor sejak lahir. Faktor disabilitas sejak lahir tersebut kemudian dibagi lagi menjadi disabilitas fisik, intelektual, dan mental. Sindrom Down adalah kelainan genetik dimana terdapat tambahan pada kromosom 21. Kromosom ekstra tersebut menyebabkan beberapa protein tertentu berada dalam kadar yang juga berlebih sehingga menyebabkan gangguan terhadap tumbuh kembang. Sebagai disabilitas dengan faktor bawaan sejak lahir, individu dengan Sindrom Down rata-rata memiliki tingkat kecerdasan intelektual di bawah angka 70. Oleh undang-undang Penyandang Disabilitas, Sindrom Down dikelompokkan dalam faktor sejak lahir dan lebih lebih spesifik ke dalam disabilitas intelektual.  Keadaan disabilitas tersebut membutuhkan penerimaan dari seluruh lapisan masyarakat, baik secara sosial maupun agama. Tulisan ini akan membahas: (i) Gambaran spesifik dan karakter individu Sindrom Down, (ii) Penanganan individu dengan Sindrom Down dan interaksi di masyarakat, (iii) Bagaimana syariat Islam memberikan kewajiban terhadap individu dengan Sindrom Down dan memosisikan mereka. Tulisan ini memberikan penjelasan secara sistematis mengenai karakter fisik dan non fisik individu dengan Sindrom Down, mengurai cara, intervensi dan penanganan serta memaparkan posisi mereka sebagai non-mukallaf atau yang tidak dibebankan kewajiban melaksanakan ibadah syariat seperti salat dan puasa. Tulisan ini disertai pula dengan contoh bukti-bukti alat ukur yang digunakan untuk menelusuri sejauh mana domain kewajiban syariat diperuntukkan bagi mereka.

References

Abyrne, E., Ccunningham, C., & Sloper, P. (2002). “Families and their Children with Down’s Syndrome: One Feature in Common”. New York : Routledge.
Anggriyane, Esme. (2019). “Hubungan Usia, Paritas Ibu dan Usia Ayah Dengan Kejadian Anak Sindrom Down di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin Tahun 2019”. Jurnal Keperawatan Suaka Insan. 4(2). 86-96.
Carr, Janer. (1995). “Down’s Syndrome Children Growing Up. Merlbourne : Press Syndicate of the University of Cambridge”.
Cohen, William I., Nadel, Lynn., Madnick, Myra E. (2002). “Down Syndrome Visions For the 21st Century”. New York : Wiley-Liss.
Faragher, R., Robertson, P., & Bird, G. (2020). “International guidelines for the education of learners with Down syndrome”. Teddington, UK: DSi.
Grzybowski, Andrzej., Zolnierz, Joanna. (2021). “John Langdon Haydon Down (1828–1896)”. Journal of Neurology". 268. 4402-4403. https://doi.org/10.1007/s00415-021-10601-x
Gunn, Pat. (1993). “Down Syndrome : Moving Through Life”. California : Chapman & Hall.
Hunglings, Kathryn U. (1961). “Life with A Superhero : Raising Michael Who Has Down Syndrome”. Denton : University of North Texas Press.
Kawanto, Frieda Handayani., Soedjatmika. (2007). “Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Dengan Sindrom Down”. Sari Pediatri. 9(3). 183-190.
Kustawan, Dedy. (2012). “Pendidikan Inklusif & Upaya Implementasinya”. Jakarta : Luxima Metro Media.
Morales, Guadalupe Elizabeth., Lopez, Ernesto Octavio. (2013). “Down Syndrome, Beyond the Intellectual Disability : Persons with their Own Emotional World”. New York : Nova Science Publishers, Inc.
Morgan, Peggy Lou. (1950). “Parenting Your Complex Child : Become a Powerful Advocate For the Autistic, Down Syndrome, PDD, Bipolar, or Other Special – Needs Child”. New York : AMACOM.
Muhammad, Hamid., Puspitawati, Poppy Dewi,. (2018). “Mewujudkan ABK Mandiri dan Inovatif : Profil Sekolah Rujukan Pendidikan Khusus”. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Muhammad, Jamila K. A., (2008). “Special Education For Special Children : Panduan Pendidikan Khusus Anak – Anak dengan Ketunaan dan Learning Disabilites”. Bandung : Mizan Media Utama.
Renawati, Darwis, Rudi Saprudin., Wibowo, Hery. (2017). “Interaksi Sosial Anak Down Syndrome Dengan Lingkungan Sosial (Studi Kasus Anak Down Syndrome yang Bersekolah di SLB PUSPPA SURYAKANTI BANDUNG)”. Jurnal Penelitian & PKM. 4(2). 252-256.
Rochyadi, E. (n.d). “Karakteristik dan pendidikan Anak Tunagrahita”.
Husna. Sarmidi ed (2018). “Fiqih Penguatan Penyandang Disabilitas”. Jakarta: Lembaga Bahtsul Masail PBNU.
Soriano, Vicente. (2019). “Jérôme Lejeune Passed Away 25 Years Ago”. Soriano Hereditas. 18. https://doi.org/10.1186/s41065-019-0094-8
Wardaya, Marina. (2020). “Use of Illustrations in the Communication Guidebook For Down Syndrome Children”. Jurnal Desain Komunikasi Visual. 5(2). 246-262. https://doi.org/10.25124/demandia.v%vi%i.1283
Ward, O Connor. (1999). “John Langdon Down : The Man and The Message”. Down Syndrome Research and Practice. 6(1). 19-24.
Zimpel, Andre Frank. 2016. “Trisomy 21 : What We Can Learn From People with Down Syndrome”. Göttingen : Vandenhoeck & Ruprecht GmbH & Co. KG.
Published
2022-11-05