INKLUSI UNTUK DISABILITAS; PERSPEKTIF AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Abstract

Kalangan disabilitas adalah satu entitas dalam masyarakat kita yang mengalami proses eksklusi. Tidak hanya stigma, tetapi juga marginalisasi hingga akses yang terbatas pada hak-hak kewargaannya. Definisi dan konsep-konsep pengetahuan turut berkontribusi atas proses eksklusi terhadap kalangan disabilitas. Meski demikian, ada banyak jalan menempatkan kalangan disabilitas tidak sebagai manusia kelas dua tetapi sebagai manusia seutuhnya. Selain mengkritisi konsep-konsep pengetahuan yang diskriminatif terhadap kalangan disabilitas, nilai-nilai agama yang transformatif dan konsep-konsep kebudayaan, dapat didorong sebagai basis nilai untuk menempatkan mereka, disebut sebagai disabilitas,  sebagai manusia yang posisinya setara dan tidak berbeda dengan kelompok manusia lainnya.