FIKIH PENGUATAN PENYANDANG DISABILITAS

  • Muhammad Irfan Syuhudi Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional
Keywords: Fikih, penyandang disabilitas

Abstract

AZIZ (31) berjalan tertatih-tatih. Dari cara ia berjalan yang tampak kesusahan (badan miring dan kedua kakinya sedikit bengkok), terlihat jelas kalau Aziz bukanlah seperti lelaki pada umumnya. Di kalangan komunitasnya, ia dianggap tidak normal. Terlebih lagi, orang-orang kesulitan berbicara dengannya, karena cara bicaranya tidak jelas. Atas kondisi yang dialami Aziz, anak-anak tetangga selalu mengejek dan mengolok-olok, dan bahkan melempari batu.

Sosok Aziz yang diperankan Mert Turak, ternyata benar adanya. Ia sebuah kisah nyata, yang diambil dari film Turki berjudul Mucize (2015). Dalam film ini, Aziz digambarkan sebagai penyandang disabilitas. Ia tampak berbeda dari saudara-saudara dan semua orang di kampungnya. Meskipun begitu, orang tua dan semua saudaranya begitu menyayangi Aziz. Kalau ada anak-anak yang mengejek dan menyakitinya, saudara-saudara dan orang tuanya selalu “pasang badan” untuk membela.

References

Fikih Penguatan Penyandang Disabilitas, Cetakan II, 29 November 2019, Editor: Sarmidi
Husna dan A. Khoirul Anam, Diterbitkan oleh PBNU bekerjasama dengan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.

Ndaumanu, Frichy, 2020, Hak Penyandang Disabilitas: Antara Tanggung Jawab dan
Pelaksanaan oleh Pemerintah Daerah, Jurnal HAM, Volume 11 Nomor 1, hal. 131-150.

Palulungan, Lusia, dkk., 2020, Mengubah Lewat Berita: Jurnalisme Berperspektif
Perempuan, Anak & Disabilitas, Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI).
Published
2022-11-05