PERAN PENYULUH AGAMA DALAM PENINGKATAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI KABUPATEN MAMUJU

Abstract

Suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri, masyarakat yang mendiami Kabupaten Mamuju adalah
masyarakat heterogen. Heterogenitas tersebut dapat dilihat dari aspek budaya, sosial ekonomi,
maupun dari segi penganut agama. Keragaman penganut agama tersebut bisa berdampak positif,
tapi bisa juga berdampak negatif yang mengakibatkan konflik yang sifatnya manifest dan laten.
Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengangkat penyuluh agama, yang salah satu tugas
utamanya memberikan penyuluhan dan pemahaman agama, serta menjaga harmonisasi antar
penganut agama. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menelusuri peran dan fungsi
penyuluh agama dalam meningkatkan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Mamuju.
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dan
penjaringan data dengan wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan, penyuluh agama PNS dan non PNS di Kabupaten Mamuju telah
memainkan peran dalam terciptanya kerukunan umat beragama. Peran tersebut dilakukan melalui
kegiatan di antaranya, pengajian terjadwal melalui khutbah Jum’at bagi penyuluh penyuluh agama
Islam. Kemudian bagi penyuluh agama Kristen dan Katolik, pembinaan agama dilakukan di gereja.
Selain itu ada pula diantaranya yang terlibat menjadi pengurus FKUB.