MEMBANGUN HARMONI MELALUI PENYULUHAN AGAMA

  • Muhammad Dachlan Balai Litbang Agama Makassar
Keywords: Penyuluh Agama, Kerukunan, Toleransi, Umat Beragama

Abstract

Penyuluh agama sebagai ujung tombak Kementerian Agama dalam membangun harmoni di
masyarakat memiliki peranpenting. Melalui penelitian kualitaif di Kabupaten Mamuju Utara,
diperoleh tiga temuan sebagai berikut. Pertama, model penyuluhan secara moderat oleh penyuluh
agama Islam, terbukti dapat meningkatkan kerukunan di masyarakat. Kedua, metode kasih dalam
ajaran Kristen, mampu menjalin umat kristiani mengembangkan diri di tengah masyarakat muslim
secara wajar. Sedangkan dalam agama Hindu, model untuk membangun kerukunan adalah dengan
melaksanakan Tri Hita Kirana, yakni hubungan kepada Tuhan, manusia, dan alam. Melalui ketiga
model tersebut, kerukunan akan dapat tercapai jika antarumat beragama mengedepankan sikap
saling percaya, saling menghormati, dan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

References

Ali, Mursyid. 2009. Pemetaan kerukunan
kehidupan beagama di berbagai daerah di
Indonesia. Puslitbang Kehidupan
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat
Departemen Agama. Jakarta.
Arifin, M. 1999/2001. Strategi dan Sinergi
Kepenyuluhan Agama. Intermedia. Jakarta.
Biro Kepegawaian Sekretaiat Jenderal Depag RI.
2003. Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan
Angka Kreditnya (tidak diterbitkan).
Jakarta.
Departemen Agama. 1982. Pedoman dasar
kerukunan hidup beragama. Jakarta:
MIMIKRI : Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017
113
Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup
Umat Beragama. Departemen Agama.
Jakarta.
Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji. 2000.
Himpunan Peraturan Tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Agama dan Angka
Kreditnya. Jakarta.
Fauzi, Romzan dkk. 2014. Membangun Harmoni
dengan Kearifan Lokal: Model Pembinaan
Kerukunan Umat Beragama bagi Penyuluh
Agama, Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama. Semarang.
Haris, Munawar. 2017. Pengaruh Pelaksanaan
Kebijakan Pengembangan Agama Islam
terhadap Koordinasi Penyuluh dengan
Pengawas Pendidikan Agama Islam untuk
Mewujudkan Efektivitas Program
Pendidikan Agama Islam, Jurnal
Pendidikan Universitas Garut, Vol. 11; No.
01; 2017. Garut.
Hasibuan, Muhammad Nuh. Tt. Peran Penyuluh
Agama Dalam Pemberdayaan Majelis
Taklim Kaum Ibu Dalam Meningkatkan
Pemahaman dan Pengamalan Agama,
Penyuluh Fungsional Agama pada
Kementerian Agama Kota Padangsimpuan
Kartanegara, Mulyadhi. 2005. Islam dan
Multikulturalisme: Sebuah Cermin
Sejarah. Dalam Baidhawy, Zakiyuddin
(ed.). Reinvensi Islam Multikultural.
Surakarta: PSB UMS, 2005, h. 207-210.
Kustini dan Koeswinarno. 2015. Penyuluh
Agama: Menuju Kerja Profesional, Jurnal
Analisa Volume 22 Nomor 2 Desember
2015. Semarang.
Arifin, Muhammad. 1999. Strategi dan Sinergi
Kepenyuluhan Agama, Intermedia. Jakarta.
Mas’udi. 2012. Basis Epistimologi Penyuluh
Agama Islam (Menyelia Determinasi
Kontradiktif Antara Penyuluh Dan
Konselor), Jurnal Bimbingan Konseling
Islam Konseling Religi, Volume 3, Nomor
2, Juli - Desember 2012.
Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor: 574 Tahun 1999 dan Nomor: 178
Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan
Angka Kreditnya.
Tim Peneliti Balai Litbang Agama Makassar.
2008. Optimalisasi Pelayanan Keagamaan
Departemen Agama. Balai Litbang Agama.
Makassar.
Tim Peneliti Balai Litbang Agama Makassar.
2010. Penyelenggaraan Kepenyuluhan
Agama Islam di Kawasan Timur Indonesia.
Balai Litbang Agama. Makassar.
Tim Peneliti Balai Litbang Agama Makassar.
2011. Peran Kementerian Agama dalam
Pembinaan Muallaf di Kawasan Timur
Indonesia. Balai Litbang Agama.
.Makassar.
Tim Peneliti Balai Litbang Agama Makassar.
2012. Dakwah Keagamaan di Daerah
Terpencil. Balai Litbang Agama.
Makassar.
Published
2017-06-01