Nilai-Nilai dan Fungsi Budaya Ain Ni Ain Dan Rasras Fanganan-Nan Pada Masayarakat Desa Tayando Kota Tual

  • Umar Renhoat Guru Madrasah Tsanawiyah Al-Hilaal Tayando (Kota Tual)
  • Hanafi Pelu Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Makassar
  • Juairia Pelu Sekolah Dasar Inpres 44 Batu Koneng (Kota Ambon)
Keywords: budaya Ras-Ras, Fanganan-Nan, budaya Ain-Ni-Ain

Abstract

Budaya mengacu pada pola perilaku, konvensi, nilai, kepercayaan, bahasa, adat istiadat, dan cara hidup yang umum dan dimiliki bersama oleh kelompok masyarkat tertentu. Ini mencakup semua aspek identifikasi kelompok manusia, seperti bagaimana orang berinteraksi, berpakaian, makan, berkomunikasi, dan mengalami lingkungan. Kebudayaan bersifat abstrak dan juga sosial. Budaya mencerminkan visi dan nilai-nilai suatu kelompok, yang diturunkan dari generasi ke generasi. Hal ini penting dalam membentuk identitas individu dan komunal. Maksud dari tulisan, untuk meng-eksplore tentang Budaya Rasras Fanganan-nan dalam Bingkai Ain-ni-ain dalam menyelesaikan konflik pada masyarakat Desa Tayando Yamtel di Kota Tual. Metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah, dengan cara pencarian berupa kualitatif, yakni memakai cara ilmiah untuk menguraikan data berupa kata-kata dan kalimat. Selain itu, metode kajian yang digunakan dalam tulisan ini adalah analisis deskriptif, yang hanya digunakan untuk mendeskripsikan kejadian dan fenomena sosial masyarakat tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Budaya Ain Ni Ain dan rasras fanganan nan merupakan bagian dari Larvul Ngabal, dimana memiliki arti yang sama tetapi melayani tugas yang berbeda dan memegang posisi yang berbeda dalam masyarakat. Ain Ni Ain dan rasras fanganan nan merupakan nilai-nilai hukum adat yang berfungsi untuk mempersatukan keberagaman kelompok masyarakat yang beraneka ragam, sedangkan rasras fanganan nan merupakan sikap yang timbul atas dasar saling cinta dan kasih sayang untuk menyatukan pikiran dan perasaan dalam masyarakat majemuk yang mereka adalah unit yang memiliki kakek-nenek bersama.

References

Abd Rauf. (2009). Peran Hukum Adat LarVul Ngabal Dalam Penyelesaian Konflik Antarumat Beragama Di Kepulauan Kei.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Ambrozka. (2011). Kebudayaan Maluku.Jakarta: PT Graha Ilmu.

Elmas, Pieter dkk. (2004). Ken Sa Faak: Benih-Benih Perdamaian dari Kepulauan Kei. Tual. Yogjakarta: Nen Mas Il- INSIST Press, .

Hanafi Pelu & Muh. Zainal. (2022). Komunikasi Interaktif Melalui Metode Cas-Cis-Cus. Jurnal Ilmiah Nizamia Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Volume 04, No. 2, April, 174.

Hanafi Pelu, Juairia Pelu dan Sipa Pelu. (2023). Culture of Pela-Gandong Before Conflict and After Conflict at Latta Regency in Ambon. Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 11, No. 1, 212.

Hasyim Hasanah. (2016). Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial) Jurnal at-Taqaddum, Volume 8, Nomor 1, Juli, 26.

John Creswell. (2016). Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Metode Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

John Leksi Moleong. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ks, Usman, dkk. (2000). Merajut Damai di Maluku: Telaah Konflik Antarumat 1999-2000. Jakarta: Majelis Ulama Indonesia.

M. M. Tamher. (2021). Sekilas Sejarah Lahirnya Kota Tual: Catatan Tangan Walikota Tual. Surabaya: Wacana Ilmu.

M. Wakim. (2011). Banda Dalam Perspektif Sejarah. Ambon: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Ambon.

Mailoa, J. at al. (2019). Sistem Gotong Royong dalam Masyarakat Pedesaan Daerah Maluku. Jakarta: Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya.

Moh. Yamin Rumra. (2016). Larwul Ngabal: Studi Tentang Strukturasi Stereotip Dalam Komunikasi Intra budaya Masyarakat Kei Maluku Tenggara. Universitas Hasanuddin: Makassar.

Nurul Ain Kabakoran. (2014). Komunikasi Intra dan Antar-budaya Masyarakat Muslim Kei Di Kota Tual. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Pattikayhatu J. A. (2007). Sejarah Asal Usul dan Terbentuknya Negeri-Negeri di Pulau Ambon. Maluku: Lembaga Kebudayaan.

Rahyono, F. X. (2009). Kearifan Budaya Dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widyasastra.

Salman Yoga S. (2018). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jurnal Al-Bayan Vol. 24 No. 1 Januari – Juni, 29–46.

Samad Umarella, Ismail Kaliki, dan Yunus Keliata. (2016). Etnografi: Tradisi Yelim dan Sanamang pada Masyarakat Islam Maluku. Jurnal Fikratuna Volume 8 Nomor 1, 97.

Software Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

Suharsi Arikunto. (2016). Prosedur Penelitian: Suatu Pendendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumarto. (2019). Budaya, Pemahaman dan Penerapannya (Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi). Jurnal Literasiologi Volume 1, No. 2 Juli – Desember, 145.

Yusup Laisouw. (2019). Perkawinan Marga Hukul Di Desa Larike. jurnal Dialektika Jurnal pemikiran Islam dan Ilmu Sosial Vol 12, No 2, 21.
Published
2023-11-05