Potret Terkini Tradisi Gendurenan di Ngaglik Sleman

  • Siswoyo Aris Munandar Sekolah Tinggi Agama Islam Sadra, Jakarta
Keywords: tradisi genduren,, ngaglik sleman, era modern

Abstract

Tradisi Genduren, yang memiliki akar budaya yang kaya dan mencakup aspek keagamaan. Selain itu fenomena tradisi Gendurenan menarik untuk dijelajahi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman mendalam tentang bagaimana tradisi Genduren yang dijalankan di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, serta untuk memahami perubahan makna dan nilai-nilai sosial yang terjadi seiring berjalannya waktu. Penelitian ini juga mengeksplorasi dampak tradisi ini terhadap komunitas lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Informan penelitian terdiri dari tokoh adat, tokoh agama, dan anggota masyarakat yang terlibat dalam tradisi Genduren. Data dianalisis melalui proses reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Genduren di Ngaglik memiliki nilai yang mendalam dalam membentuk ikatan sosial dan keagamaan. Tradisi ini dijalankan dengan melibatkan komunitas yang bersatu dalam merayakan momen-momen penting dalam kehidupan, seperti pernikahan, kelahiran, dan pencapaian tertentu. Namun, terdapat perubahan makna dan tata cara dalam tradisi ini, yang tercermin dalam transformasi dari aspek budaya yang lebih kuno menjadi ekspresi keagamaan. Nilai-nilai sosial, seperti solidaritas, gotong royong, dan kerjasama, diperkuat melalui tradisi ini. Meskipun ada adaptasi terhadap perubahan zaman, tradisi Genduren tetap memegang peranan penting dalam mempertahankan identitas budaya dan agama dalam masyarakat. Implikasi sosial dan budaya dari tradisi Genduren di Ngaglik menunjukkan bahwa tradisi ini memainkan peran dalam membangun harmoni sosial dan memelihara nilai-nilai lokal.

References

Abitolkha, A. M., Muvid, M. B., & Lubis, M. A. (2020). Revitalizing National Political Values through the Socio- Political Movements of the Tarekat: Studied at the political social role of tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah in Nusantara. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 20(2), 373– 398.

Amin, M. N. (2020). GENDUREN LINTAS AGAMA DI DAERAH TRASMIGRAN DALAM PERSPEKTIF SOSIAL DAN AGAMA (Studi Kasus di Desa Muara Jaya Sukadana Lampung Timur). Al￾Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 17(1), 95– 101.

Ansor, M. (2014). Relasi gender dalam ritual kenduri blang pada masyarakat petani di Gampong Sukarejo Langsa. At-Tafkir, 7(1), 48-66-48–66.

Astuti, H. J. P. (2017). Islam Nusantara: Sebuah Argumentasi Beragama dalam Bingkai Kultural. INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication), 2(1), 27–52.

ASTUTI, T. N. (2014). UPAYA MEMBINA REMAJA MUSLIMAH MELALUI KEGIATAN MUQADDAMAN DI DUSUN MENGGORAN II, BLEBERAN, PLAYEN, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA. UIN SUNAN KALIJAGA.

Candra, H., Qadariah, N., & Rimin, R. (2022). Development of a Contextual Approach-Based Learning Model Through Pusako Kenduri Culture to Improve Environmental Care Attitudes, Communication Skills, and Cognitive Learning Outcomes. IJER (Indonesian Journal of Educational Research), 7(2), 82–97.

Fadillah, M. N., Anwar, H., & Zainab, S. (2020). Tradisi Kenduri Kematian di Desa Kampung Baru, Kabupaten Katingan. Syams: Jurnal Kajian Keislaman, 1(2), 1–9.

Faizah, K. (2018). Kearifan Lokal Tahlilan-Yasinan Dalam Dua Perspektif Menurut Muhammadiyah. Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 3(2).

Faristiana, A. R. (2022). LUNTURNYA TRADISI KENDURI PADA MASA PANDEMI COVID-19. JUSMA: Jurnal Studi Islam Dan Masyarakat, 1(2), 97–112.

Hafidz. (2023). Wawancara. Hasanah, I., & Zen, M. Y. (2019). A Research on Ethnography of Communication: Ujuban in Tahlilan in Moslem Community in Tawang Village. Asketik: Jurnal Agama Dan Perubahan Sosial, 3(1).

Herutomo, (2023). Wawancara. Huda, N., Aksa, A. H., Alfi, A. M., & Sya’adah, F. (2022). Tradisi Muqaddaman Di Desa Banjaragung Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara: Sebuah Kajian Living Qur’an. AL QUDS: Jurnal Studi Alquran Dan Hadis, 6(1), 105–124.

Kholil, A. (2010). Seblang dan kenduri masyarakat Desa Olehsari: Relasi ideal antara Islam dan budaya Jawa di Banyuwangi. El Harakah, 12(2), 131.

Makki. (2023).
Wawancara. Millah. (2023).
Wawancara. Moko. (2023).
Wawancara. Muhtadin, M. (2018). Sosialiasi Yasinan dan Tahlilan dalam Komunikasi Islam (Disampaikan pada Jamaah Masjid Al Adil-Jakarta Selatan). ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(01), 23–29.

Nurrohmah, D. A.-Z. (n.d.). KENDURI, SEBUAH TRADISI DI BANTUL. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI BAHASA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, 145.

Rahman, A. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan Tahlilan. UIN Raden Intan Lampung.

Risprabowo, D. (2016). Fakta Sosial Pada Tradisi Tahlilan Dalam Masyarakat Islam Jawa Di Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo Kota Jakarta Timur. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

SAMIGALUH - TRADISI GENDUREN DI JAWA. (2023). https://samigaluh.kulonprogoka b.go.id/detil/459/tradisi￾genduren-di-jawa

Sedya, B. (2023). Kenduri Ternyata Kental dengan Nilai-nilai Pancasila. https://kumparan.com/bagus￾sedya/kenduri-ternyata-kental￾dengan-nilai-nilai-pancasila- 1xnNsxLI044

Suryana, N., Iswanto, S., & Fajri, H. (2021). The Development of Audio-Visual Learning Media based on Kenduri Laot Tradition for Students at SMA Plus Athiyah Banda Aceh City to Increase Character Values. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 6(2), 261–276.

Supriyadi. (2023). Wawancara. Susanti, R. D. (2017). Tradisi Kenduri dalam Masyarakat Jawa pada Perayaan Hari Raya Galungan di Desa Purwosari Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1(2), 489–495.

Wahyudi, W. (2019). Nilai Toleransi Beragama Dalam Tradisi Genduren Masyarakat Jawa Transmigran. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 15(2), 133–139.

Warisno, A. (2017). Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi. Ri’ayah: Jurnal Sosial Dan Keagamaan, 2(02), 69–97.

Windyasari, S. (2012). Pergeseran Nilai-Nilai Religius Kenduri Dalam Tradisi Jawa Oleh Masyarakat Perkotaan. Candi, 4(2).

Yanto, A. (2015). SIMBOL-SIMBOL LINGUAL DALAM TUTURAN “UJUB GENDUREN” SIKLUS HIDUP MASYARAKAT SENEPOREJO.

Zubir, Z., & Ahmad, K. B. (2022). The dialectics of Islam and custom in the Kenduri La’ōt tradition of Potret. the coastal Muslim community of East Aceh. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 10(3), 899–922.
Published
2023-11-05