Upaya Menumbuhkan Sikap Moderasi Beragama melalui Budaya Literasi Tafsir pada Masyarakat Pedesaan di Desa Bonde Kecamatan Campalagian, Polman

  • Muhammad Nur Murdan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
  • Syarifuddin Syarifuddin Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
  • Muhammad Nur Khalid Kantor Urusan Agama Bulu Taba Kabupaten Pasangkayu
  • Arpa Amir SMPN 7 Campalagian
Keywords: literasi tafsir, moderasi beragama, masyarakat pedesaan.

Abstract

Fenomena hijrah yang sedang tren di tengah masyarakat Indonesia saat ini, sejatinya diharapkan melahirkan pengaruh positif dalam mengembankan nuansa spiritual kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun sangat disayangkan, hal tersebut kadang diiringi pemahaman yang ekstrim dalam beragama, dimana mereka secara sepihak mengklaim bahwa interpretasinyalah atas ayat-ayat al-Qur’an yang paling benar. Mereka menutup mata pada fakta historis akan beragamnya metodologi dan pendekatan interpretasi dalam tradisi penafsiran al-Qur’an oleh para ulamaulama tafsir dari masa ke masa. Oleh karena itu budaya literasi tafsir yang menjadi objek kajian dalam tulisan ini, diharapkan dapat menjawab permasalahan trush claim atau merasa paling benar dalam upaya menumbuhkan wacana moderasi beragama di Indonesia. Budaya literasi Tafsir, bukanlah hal yang baru, namun sudah berjalan sejak awal masamasa penyebaran ajaran agama Islam di Nusantara pada abad ke-16. Begitu pula dengan kegiatan pengajian Tafsir yang senantiasa digalakkan oleh Masjid Raya Campalagian yang sudah berjalan dalam kurun dua abad lamanya. Melalui metode penelitian kualitatif, dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi sebagai sumber primer, tulisan ini mencoba menguraikan bentuk literasi tafsir oleh Masyarakat di Desa Bonde di lingkungan Masjid Raya Campalagian Mangaji kitta (mangaji kitab kuning) sudah menjadi tradisi dan mengakar di dalam masyarakat Desa Bonde. Tradisi tersebut masih terjaga dengan mengedepankan barakka’ atas amal saleh para ulama-ulama terdahulu. Penggunaan percampuran bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa setempat, dan pemanfaatan media IT menjadi gerakan inovasi yang digalakkan dalam menjawab tantangan multi-kultural dan multi-media masyarakat yang homogen. Antusias masyarakatpun tak memudar untuk senantiasa berperan aktif menjadi mustami’ (pendengar) dalam kegiatan ini, sebagai wadah dalam memperdalam khazanah keilmuan keislaman mereka.

References

Abd. Muin Salim. et. al. (2011). Metodologi Penelitian Tafsir Tematik. Makassar: Pustaka Al￾Zikra.

Adiputra, W. M. (2008). Literasi Media dan Interpretasi atas Bencana. JSP, 11.

Agus Iswanto. et.al. (2019). Praktik Literasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri: Tantangan dan Peluang Literasi di Era Digital. Jakarta: LItbangdiklat Press.

Al-Ajiliy, S. bin U. (n.d.). Al-Futuhat Al-Ilahiyyah. Beirut: Dar Ihya al￾Turats al-Arabiy.

Al-Qaththan, M. (2000). Mabahits Fi Ulum al-Qur’an. Kairo: Maktabah Wahbah.

Al-Shawi, A. (n.d.). Hasyiah Ahmad al-Shawi Juz I. Mathba’ah al- ’Amirah al-Syarqiyyah.

Arraiyyah, H. M. H. (2018). Kontribusi Ulama Pada Pengembangan Lektur Keagamaan Kontemporer Bidang Tafsir Al-Qur’an di Indonesia. Makassar.

Arraiyyah, H. M. H. (2019a). Memakmurkan Masjid dan Mencerdaskan Umat (Kata Pengantar). In Halaqah Keagamaan dan Moderasi Beragama. Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar.

Arraiyyah, H. M. H. (2019b). Pengkajian Agama Pada Jamaah Berpendidikan Tinggi. In Halaqah Keagamaan dan Moderasi Beragama. Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar.

Creswell, J. W. (1994). Research Design, Qualitative, Quantitative and Mixed Method Approaches. 4th ed. California: Thousand Oaks.

Dhofier, Z. (2015). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia (IX). Jakarta: LP3ES.

Hasbillah, A. ’Ubaydi. (2019). Ilmu Living Qur’an dan Hadis: Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Banten: Maktabah Darus Sunnah.

M, A. K. (2015). Dialektika Tafsir Lokal (Kajian Tentang Persepsi Masyarakat). Makassar: Kreatif Lenggara.

Murdan, M. N. (2022). Menalar Konstruksi Sejarah Pembentukan Madzhab Fiqh Islam dalam Upaya Menyelaraskan Moderasi Bermadzhab. Al Mabhats: Jurnal Penelitian Sosial Agama, 7(2), 103–120. https://doi.org/10.47766/almabhat s.v7i2.1039

Murdan, M. N., Amir, S., & Nurdin, R. (2022). Mosque-based family training in strengthening the values of religious moderation in West Sulawesi. Al-Qalam: Jurnal Penelitian Agama Dan Sosial Budaya, 28(1), 134. Retrieved from http://jurnalalqalam.or.id/index.ph p/Alqalam/article/view/1078

Mustaqim, A. (2007). “Metode Penelitian Living Qur’an, Model Penelitian Kualitatif. In Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (p. 70). Yogyakarta: Teras.

Ruslan Abd. Wahab. (2019). Pengkajian Tafsir Pada Masyarakat Plural. In Halaqah Keagamaan dan Moderasi Beragama. Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar.

Shihab, M. Q. (1996). Wawasan AlQur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Shihab, M. Q. (2019). Kaidah Tafsir. Tangerang: Lentera Hati. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Syarifuddin. (2014). Arsyad Maddappungan: Puang Panrita Pencetak Para Panrita. Alqalam, 20.

Yusuf, M. (2007). Pendekatan Sosiologis Dalam Penelitian Living Qur’an. In Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Teras.
Published
2023-11-05