Tinjauan Netnografi dalam Wacana Intoleransi Warganet pada Akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabillah

  • Ramadhanita Mustika Sari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Keywords: media sosial, intoleransi,, warganet, facebook

Abstract

Artikel ini membincangkan narasi intoleransi warganet yang terdapat pada akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabilillah. Dewasa ini pemberitaan isu-isu keagamaan di media sosial banyak mengandung propaganda yang menunjukkan sikap tidak toleran pada perbedaan pandangan, maupun pendapat dengan pihak lain yang berbeda aliran atau paham keagamaan. Artikel ini berangkat dari permasalahan bagaimana warganet dalam hal ini akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabilillah menampilkan postingan yang mengandung narasi intoleransi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Peneliti menggunakan teori analisa wacana kritis Fairclough untuk menganalisa isi akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabilillah. Fairclough mendeskripsikan tiga dimensi, yaitu: 1) teks. Pada dimensi ini data teks menjadi objek kajian yang di analisis. Dalam dimensi ini dilihat aspek kebahasaan ditampilkan melalui representasi, relasi, dan identitas; 2) discourse practice atau analisis praktek wacana. Pada dimensi ini ditentukan proses reproduksi dan konsumsi suatu teks. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada kolom komentar dari akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabilillah; 3) dan socio-cultural practice. Dimensi ini menekankan pada analisis hubungan antara relasi akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabilillah, budaya yang ada di lingkungan si pemilik akun tersebut dan politik tertentu yang berpengaruh terhadap kehadiran teks. Tulisan ini menggunakan pendekatan netnografi dalam menganalisis kasus akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabilillah. Data yang digunakan berasal dari isi konten akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabilillah yang menggemakan jihad, kemudian menganalisisnya dengan menggunakan wacana kritis. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan warganet menampilkan komentar atau pendapat yang bernada intoleransi yang terdapat pada akun Facebook Pembawa Panji Jihad Fisabilillah. Narasi intoleransi itu terkesan sebagai perang pemahaman keagamaan seseorang yang kemudian ditampilkan, selanjutnya direspon oleh warganet lainnya. Tampilan tersebut terjadi proses komunikasi yang menunjukkan adanya sikap yang terindikasi sebagai propaganda. Konten-konten itu dapat menjadi sebab munculnya paham dan sikap intoleransi bagi warganet. 

References

Aceh, P. (2018) Hoax dan Konsekuensinya, 12 Desember 2018.

Ahmed, S., Cho, J. and Jaidka, K. (2019) ‘Framing social conflicts in news coverage and social media: A multicountry comparative study’, International Communication Gazette, 81(4), pp. 346–371.doi: 10.1177/1748048518775000.

Amal, M. K. (2020) ‘Towards a deliberative conflict resolution? a reflection on state inclusive response to sunni-shi’a tension in Indonesia’s democracy’, Qudus International Journal of Islamic Studies, 8(2), pp. 226– 256. doi: 10.21043/qijis.v8i2.7146.

Anto Satriyo Nugroho (no date) Tips Menghadapi Hoax Dan Spam., www.ilmukomputer.com.

Boyd. D (2009) Sosial Media is here to say…now what? Redmond.

Browne, M., Stack, L. and Ziyadah, M. (2015) ‘Streets to screens: conflict, social media and the news’, Information Communication and Society, 18(11), pp. 1339–1347. doi: 10.1080/1369118X.2015.10718 62.

Cahyono, A. S. (2016) ‘Pengaruh Media Sosial terhadap Penyebaran Hoax oleh Digital Native’, Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia, 1(1), pp. 140–157.

Dananti, N. (no date) Jumlah Hoaks di Indonesia Meningkat, Mayoritas Menyebar di Facebook.

Van Dijk. J (2013) The Culture of Connectivity: A Critical History of Social Media.

Govaldi, A. R. and Herlinda (2021) ‘Disinformasi Pada #Justiceforaudrey Di Era Post Truth’, Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), pp. 179–190. doi: 10.35760/mkm.2021.v5i2.4825.

Juditha, C. (2018) ‘Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya)’, Journal Pekommas, 3(1), p. 31. doi: 10.30818/jpkm.2018.2030104.

Kusuma, R. S. and Azizah, N. (2018) ‘Melawan Radikalisme melalui Website’, Jurnal ASPIKOM, 3(5), p. 943. doi: 10.24329/aspikom.v3i5.267.

Mutrofin., Kharis, A. (2019) ‘Deradikalisasi Kaum Remaja Dalam Membendung Radikalisme’, Jurnal Sosiologi Agama: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama dan Perubahan Sosial, 14(2), pp. 273–290. Available at: http://202.0.92.5/ushuluddin/So siologiAgama/article/view/210.

Nielsen, R. K. (2015) ‘Social Media and Bullshit’, Social Media and Society, 1(1), p. 2. doi: 10.1177/2056305115580335.

Nurish, A. (2022) ‘Muslim-Christian Conflict and the Rise of Laskar Jihad: Tracing Islamophobia in Central Sulawesi - Indonesia’, Qudus International Journal of Islamic Studies, 10(2), pp. 479– 516. doi: 10.21043/qijis.v10i2.8776.

Nurranirusmana (2021) Peneliti: Konten Hoaks di Facebook lebih Disukai, Begini Tanggapan Facebook.

Nurul hidayat, Nrangwesthi widyaningrum, A. sarjito (2021) ‘Literasi Digital Dan Bela Negara : Sebuah Upaya Untuk’, Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(1), pp. 32–41.

Rahman, F. (2011) Matinya Sang Dai, Otonomisasi Pesan-pesan Keagamaan di Dunia Maya. Cetakan 1. Tangerang Selatan.

Recuero, R. (2015) ‘Social Media and Symbolic Violence’, Social Media and Society, 1(1), pp. 0– 2. doi: 10.1177/2056305115580332.

Sartika, A. (2020) ‘Intoleransi Beragama di Media Sosial : Analisis Narasi Hoaks dan Interaksi Netizen’, The 1st International Conference on Cultures & Languages (ICCL), 19, pp. 840–863.

Sebastian Valenzuela, Martina Pina, J. R. (2017) ‘Behavioral Effects of Framing on Social Media Users: How Conflict, Economic, Human Interest, and Morality Frames Drive News Sharing’, Journal of Communication, 67, pp. 803–826.

Sulastiana (2017) ‘Peran Media dalam Penyebaran Intoleransi Agama’, Jurnal Ilmu Kepolisian, 11(2), pp. 114–121.

Tridarmanto, Y. and Soetapa, D. (2002) ‘Karakteristik dan Ciri-ciri Fundamentalisme sebagai Aliran dan Gerakan Keagamaan’, Unisia, 25(45), pp. 129–136. doi: 10.20885/unisia.vol25.iss45.art 1.

Winkelmann (2012) ‘The Social Media (R)evolution? Asian Perspectives On New Media. Singapore: Konrad-AdenauerStiftun.’, in Singapore: KonradAdenauer-Stiftun.

Yayah Khisbiyah, dkk. (2018) Kontestasi Wacana Keislaman Di Dunia Maya. Surakarta.
Published
2023-11-05