Struktur Ajaran dan Fungsi Pendidikan Agama Hindu Dalam Lontar Cempaka Wilis

  • I Kadek Wahyu Dyatmika Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Bali, Indonesia
  • I Ketut Sudarsana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Bali, Indonesia
Keywords: struktur ajaran, fungsi, pendidikan agama hindu

Abstract

Pendidikan Agama Hindu memiliki peranan vital dan krusial dalam perkembangan moral, spiritual dan intelektualitas siswa ditengah gempuran dampak negatif dari era globalisasi. Pendidikan Agama Hindu bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki pengetahuan tentang teknologi, kebudayaan, pengendalian diri, kecerdasan mental, akhlak mulia dan peningkatan spiritual keagamaan. Pendidikan Agama Hindu tidak hanya terbatas dalam proses pembelajaran di kelas atau lembaga pendidikan formal lainnya, tetapi dapat dipelajari dengan membaca dan memahami karya sastra Hindu yang kental akan nilai moral dan tattwa. Karya sastra Hindu tersebut sangat dihormati dan dijunjung tinggi keberadaannya khususnya bagi masyarakat Bali. Bali menyimpan ribuan karya sastra Hindu yang terekam dan diawetkan pada daun lontar. Sehingga lontar dapat difungsikan sebagai perekam pengetahuan. Salah satu bentuk karya sastra Bali purwa yang mengandung banyak ajaran Pendidikan Agama Hindu adalah Lontar Cempaka Wilis. Lontar ini banyak membahas mengenai kepercayaan terhadap Tuhan, kekuatan magis dan konsep Rwa Bhineda. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mempergunakan metode pengumpulan data dokumentasi, wawancara dan studi kepustakaan, kemudian data dianalisis dengan metode analisis data hermeneutika, diakhiri dengan penyajian hasil analisis data dengan teknik penyajian hasil analisis data deduktif induktif. Penelitian ini memperoleh hasil berupa struktur ajaran Pendidikan Agama Hindu dalam Lontar Cempaka Wilis (ajaran Panca Sradha, Rwa Bhineda, Panca Maha Bhuta dan Tri Hita Karana) dan fungsi Pendidikan Agama Hindu dalam Lontar Cempaka Wilis (fungsi nyomya unsur bhuta kala). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membedah secara mendalam struktur ajaran dan fungsi Pendidikan Agama Hindu dalam Lontar Cempaka Wilis sebagai refleksi diri dalam mengarahkan pikiran dan tindakan. Kata Kunci: struktur ajaran, fungsi, pendidikan agama hindu

References

Adhitama, S. (2020). Konsep Tri Hita Karana Dalam Ajaran Kepercayaan Budi Daya. DHARMASMRTI Jurnal Ilmu Agama & Kebudayaan, XX, 35.

Artayasa, I. W. (2017). Wacana Pangruat Dalam Teks Cempaka Gadang. Linguistika, XXIV, 165.

Astawa, I. P. Y., & Made, Y. A. D. N. (2023). Hindu Religious Ethics Values and Tolerance In Darmakaya's Gaguritan. International Journal of Multidisciplinary Sciences, 1(3), 253-265.

Bagiasa, I. K. (2007). Geguritan Budi Pekerti. Singaraja: Toko Buku Indra Jaya.

Bhattacarya, W. (2019). Purnama- Tilem: Konsep Rwa Bhineda Pada Wariga Di Bali. Yoga dan Kesehatan, II, 38.

Darna, I. W. (2023). Lontar Samadhi Gegelaran Wiku Ditinjau Dari Segi Pendidikan. Dharma Sastra: Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah, 3(1), 72-77.

Diantari, P. A. W. S., & Mastini, G. N. (2023). Implementation of the Lontar Wreti Sasana Teachings for Pemangku. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(3), 277- 293.

Donder, I. K. (2007). Kosmologi Hindu Penciptaan, Pemeliharaan, Peleburan dan Penciptaan Kembali Alam Semesta. Surabaya: Paramita.

Jutari, N. W. S., & Nerawati, N. G. A. A. (2023). The Existence of Sanghyang Jaran Dance in Pengubengan Temple. International Journal of Multidisciplinary Sciences, 1(1), 99-112.

Kaelan. (2020). Filsafat Bahasa Semiotika dan Hermeneutika. Yogyakarta: Paradigma.

Putra, I. K., Utami, N. M., & Gulendra, I. W. (2023). Memaknai Kain Poleng Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis. CITA KARA Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni Murni, III, 55.

Radhakrishnan, S. (2008). Upanisad - Upanisad Utama. Surabaya: Paramita.

Rai, I. W. (2001). Rwa Bhinneda dalam Berkesenian Bali. Mudra Jurnal Seni Budaya, IX, 148.

Rupa, I. W., Purna, I. M., Armini, I. G., Sumadi, I. W., & Hartono. (2020). Inventarisasi Karya Budaya Manuskrip Lontar di Provinsi Bali. Badung: Kepel Press.

Sentana, G. D. (2019, Maret 1). Kajian Filologi dan Nilai dalam Lontar Tutur Aji Saraswati. KALANGWAN, IX, 46.

Subrata, I. N. (2019). Ajaran Karmaphala Menurut Susastra Hindu Perspektif Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Sanjiwani, X, 58.

Sudibya, I. G. (1997). Hindu Budaya Bali. Denpasar: PT. BP.

Suhardana, K. (2009). Catur Marga Empat Jalan Menuju Brahman. Surabaya: Paramita.

Sukahet, A. P. (2016). Hindu Bali Menjawab Masalah Aktual. Denpasar: Wisnu Press.

Suryantari, I. A., Suarjaya, I. W., & Sutriyanti, N. K. (2019). Cempaka Wilis Dalam Datuaaji Janantaka (Kajian Teks Dan Aktualisasinya Dalam Kehidupan Masyarakat). Kamaya Jurnal Ilmu Agama, II, 212.

Suryati, N. L., & Muniksu, I. M. (2023). Implementasi Pendidikan Agama Hindu Dalam Pelestarian Lingkungan Di Desa Pakraman Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. GUNA WIDYA, X, 182.

Wiana, I. K. (2002). Makna Upacara Yadnya dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Published
2024-06-02