Baku Gara: Perekat Hubungan Antarpribadi Masyarakat Kaili

  • Muhammad Najmuddin UIN Datokarama Palu
Keywords: baku gara, suku kaili, keakraban, individu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran Baku Gara sebagai perekat hubungan antarpribadi dengan fokus pada fenomena penggunaannya dan konsekuensinya dalam interaksi sosial dan psikologis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memahami dampaknya pada hubungan interpersonal, dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Baku Gara adalah sebuah tradisi penting yang berfungsi sebagai perekat hubungan antarpribadi dalam masyarakat Kaili. Artikel ini mengeksplorasi peran signifikan Baku Gara dalam membentuk dan mempertahankan ikatan sosial di tengah masyarakat Kaili. Tinjauan pustaka melibatkan penelaahan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baku Gara dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hubungan antarpribadi, menciptakan ketegangan dan konflik. Baku Gara tidak sekadar serangkaian kata-kata ejekan, tetapi juga mencerminkan kedekatan dan perekat hubungan antarpribadi. Baku Gara dianggap sebagai bentuk interaksi sosial yang menciptakan dan memelihara ikatan keakraban antara individu. Dengan melibatkan unsur humor dan keakraban, Baku Gara dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan perhatian, kasih sayang, dan keakraban antaranggota masyarakat. Pengembangan pedoman etika terkait dengan penggunaan Baku Gara dalam bentuk kompetensi komunikasi juga diperlukan untuk memastikan respons yang bertanggung jawab dan sensitivitas sosial dalam interaksi antarpribadi. Artikel ini menyimpulkan bahwa Baku Gara adalah elemen kunci dalam menjaga kohesi sosial dan identitas budaya masyarakat Kaili, serta memberikan rekomendasi untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisi ini di masa depan.

References

Carpenter, Amanda, and Kathryn Greene. 2015. “Social Penetration Theory.” The International Encyclopedia of Interpersonal Communication 1–4.

Cash, T. F. 1995. “Developmental Teasing about Physical Appearance: Retrospective Descriptions and Relationships with Body Image.” Social Behavior and Personality: An International ….

Conoley, Collie W., Mike Hershberger, Lorena Gonzalez, Scott Rinker, and Anne K. Crowley. 2008. “Responding to Interpersonal Teasing.” Journal of Emotional Abuse 7(4):27–41. doi: 10.1300/J135v07n04_02.

Haslinda Haslinda, Jahada Jahada, Dodi Priyatmo Silondae. 2020. “Faktor Penyebab Agresi Verbal Siswa.” Jurnal Ilmiah Bening (Belajar Bimbingan Dan Konseling) 4(1):53–60.

Kruger, Justin, Cameron Gordon, and Jeff Kuban. 2006. “Intentions in Teasing: When Just Kidding Just Isn’t Good Enough.” Journal of Personality and Social Psychology 90:412–25. doi: 10.1037/0022-3514.90.3.412.

Kuswarno, Engkus. 2006. “Tradisi Fenomenologi Pada Penelitian Komunikasi Kualitatif: Sebuah Pengalaman Akademis.” MediaTor (Jurnal Komunikasi) 7(1):47–58.

Mardika, Reny. 2021. “Perkara Saling Ejek, 2 Kelompok Remaja Tawuran Hingga Tewaskan 1 Orang.” Kompas.Tv.

Mashar, Riana. 2015. Emosi Anak Usia Dini Dan Strategi Pengembangannya.

Neary, Ann, and Stephen Joseph. 1994. “Peer Victimization and Its Relationship to Self-Concept and Depression among Schoolgirls.” Personality and Individual Differences 16(1):183–86. doi: https://doi.org/10.1016/0191- 8869(94)90122-8.

Novita, Nindya Putri. 2012. “Hubungan Antara Kekerasan Emosional Pada Anak Terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja.”

O’Moore, M., and C. Kirkham. 2001. “Self-Esteem and Its Relationship to Bullying Behaviour.” Aggressive Behavior 27(4):269–83. doi: https://doi.org/10.1002/ab.1010.

Richard West, Lynn H. Turner. 2017. Introducing Communication Theory : Analysis and Application. 5th ed. edited by D. E. I. Aklia Susila. Jakarta: Salemba Humanika.

Thompson, J. K., J. Cattarin, B. Fowler, and ... 1995. “The Perception of Teasing Scale (POTS): A Revision and Extension of the Physical Appearance Related Teasing Scale (PARTS).” Journal of Personality ….
Published
2024-06-02