Filosofi Cinta Dalam Perkawinan Beda Agama Sebagai Landasan Untuk Mencegah Disharmoni di Sillanan, Tana Toraja

  • Frans Paillin Rumbi Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Dewinda Parubak Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Dian Labo Mengkala Institut Agama Kristen Negeri Toraja
Keywords: Filosofi Cinta, Disharmoni, Model Transendental

Abstract

Penelitian ini mengkaji cara keluarga yang menjalani perkawinan beda agama memaknai cinta di Lembang (Desa) Sillanan, Kabupaten Tana Toraja. Pasangan beda agama, sejak awal menyadari adanya perbedaan fundamental terkait dengan keyakinannya. Namun perbedaan tidak menghalangi mereka untuk membina rumah tangga yang harmonis. Penelitian ini menggunakan pendekatan model transendental dengan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara kepada keluarga yang berbeda agama. Berdasarkan hasil penelitian nampak bahwa mereka sangat menghargai perbedaan keyakinan. Mereka tidak memaksa pasangannya untuk mengkonversi agama. Dengan rasa cinta mereka bersikap inklusif atau toleran dan mau mendengarkan satu sama lain. Dapat dikatakan itu adalah dialog kehidupan.  Filosofi cinta dari keluarga agama, diharapkan akan menjadi contoh membina kehidupan harmonis pada masyarakat yang multikultur.

This research studies how families with different beliefs in Lembang (Village) Sillanan, Tana Toraja Regency interprets love. This research explains Since the beginning of their marriage, they were aware of fundamental differences regarding their beliefs, but this did not become an obstacle to creating a harmonious family life. This research uses a transcendental model approach from Stephen B. Bevans with a qualitative research type. We collected data through a literature study and interviews with families of different religions. Based on the research results, it appears that they appreciate their differences in belief. They do not want to force their partners to convert their religion. With love, they are inclusive or tolerant and listen to each other. It could be said that this is the dialogue of life. It is hoped that the philosophy of love interpreted in families of different religions can become an example of building harmonious relationships in a multicultural society.

References

Adiprasetya, J., & Sasongko, N. (2019). A Commpasinate Space-making: Toward a Trinitarian Theology of Friendship. The Ecumenical Review, 71(1–2), 21–31.

Ayu, D. & C., & Brown, C. & N. (2003). Dua Hati Berpadu: 10 Persiapan Sebelum Anda Memasuki Hubungan Serius. Yogyakarta: ANDI.

Bevans, S. B. (2002). Model-model Teologi Kontekstual (Yosef Maria Florisan, Ed.). Maumere: Ledalero.

Cahaya, N. (2018). Perkawinan Beda Agama dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Hukum Islam, 18(2).

DB. (2022). wawancara oleh penulis. Sillanan.

Febriani, Z., Maulana, M. S., Dzaki, A., & Hosnah, A. U. (2024). Konsekuensi Hukum dan Perlindungan Hak Dalam Perkawinan Beda Agama di Indonesia. Jurnal Rectum, 6(2), 276–290. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.46930/jurnalrectum.v6i2.4382

Firdaus, F., Fakhri, N., Zainuddin, K., & Nurdin, M. N. (2021). Komponen Cinta dalam Pernikahan. Jurnal Psikologi TALENTA, 6(2).

Gedney, M. (2008). A Love as Strong as Death: Ricoeur’s Reading of the Song of Songs. In N. Wirzba & B. E. Benson (Eds.), Transforming Philosophy and Religion: Love’s Wisdom (pp. 63–72). Bloomingthon & Indianapolis: Indiana University Press.

Herdyanto, Y. K. (2019). Proses Penerimaan Anggota Keluarga Orang dengan Skizofrenia. Jurnal Psikologi Udayana.

Laksono, A. T. (2022). MEMAHAMI HAKIKAT CINTA PADA HUBUNGAN MANUSIA: BERDASARKAN PERBANDINGAN SUDUT PANDANG FILSAFAT CINTA DAN PSIKOLOGI ROBERT STERNBERG. Jaqfi: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 7(1), 104–116.

LL. (2022). wawancara oleh penulis. Sillanan.

M, E. R. (2019). Pengaruh Keterbukaan Diri Suami Istri terhadap Keharmonisan Keluarga di Desa Titian Resak, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indagiri Hulu. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(1).

Mustaqimmah, N. (2015). Fenomena Komunikasi dalam Pernikahan Beda Agama di Kota Pekanbaru. Jurnal FISIP, 2(2), 1–10.

Panjaitan, J. D. (2020). Urgensi Hasil Perkawinan Beda Agama terhadap Perlindungan Hukum. Jurnal Penelitian Hukum, 2(1).

Panuntun, D. F. (2020). Nilai Hospitalitas dalam Budaya Longko’ Torayan. In Teologi Konektekstual dan Kearifan Lokal Toraja (pp. 19–40). Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Patasik, A. A. (2017). Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Dialog Lintas Iman Menurut Thomas Moore. Universitas Kristen Duta Wacana.

Qurtuby, S. Al. (2014). Institusi Perkawinan: Cinta, Senggama, Keluarga dan Lainnya. In K. Anwar (Ed.), Agama dan Cinta: Kado Pernikahan dari Tokoh Lintas Agama (pp. 1–22). Semarang: eLSA Press.

Riyanto, A. (2018). Relasonalitas: Filsafat Fondasi Interpretasi Aku, Teks, Liyan, Fenomen. Yogyakarta: Kanisius.

Rohmatul, H. (2023). Kajian Psikologi Keluarga: Benarkah Cinta adalah Unsur Terpenting dalam Pernikahan? Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 1(2), 201–2011.

Sanu, D. K., & Taneo, J. (2020). Analisis Teori Cinta Stanbergdalam Keharmonisan Rumah Tangga. Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan, 7(2).

Setiawan, C. (2020). Cinta: Solusi Epistemologis Kerukunan Beragama (Kajian Titik Temu antara Filsafat Perenial dan Tasawuf). Syifa Al-Qulub, 4(2), 61–69.

Silfanus, J. (2022). Perkawinan Beda Agama Secara Alkitabiah Dalam Masyarakat Pluralisme. The Way: Jurnal Teologi Dan Kependidikan, 8(1), 82–95.

SS. (2022). wawancara oleh penulis. Sillanan.

Subahri, B. (2020). Cinta dalam Perspektif Psikologi Qu’ran. Jurnal Al-Thiqah, 3(2).

Syah, M., & Mustofah, M. arif. (2020). Keharmonisan Keluarga Beda Agama ( Studi Fenomena Keharmonisan Beda Agama di Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong). Jurnal Kajian Keislaman Dan Kemasyarakatan, 5(1).

Telasih, N. P. R. (2019). Tuhan dan Cinta Perspektif Neo-Fedanta. Jurnal Pangkaja Program Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, 22(1).

Telhalia, T., & Natalia, D. (2021). Realitas Sosial Pernikahan Beda Agama pada Masyarakat suku Dayak Ngaju di Perkotaan. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 5(2).

Tjaya, T. H. (2019). Emmanuel Levinas: Enigma Wajah Orang Lain. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Wirzba, N. (2008). The Primacy of Love. In N. Wirzba & B. E. Benson (Eds.), Philosophy and Religion: Love’s Wisdom (pp. 15–28). Bloomingthon & Indianapolis: Indiana University Press

DB. (2022). wawancara oleh penulis. Sillanan.

LL. (2022). wawancara oleh penulis. Sillanan.

SS. (2022). wawancara oleh penulis. Sillanan.

Published
2024-11-26