Tradisi Grebek Suroan dan Pengaruhnya Terhadap Keberagamaan Masyarakat di Wonosobo
Abstract
Grebeg Suran adalah tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap bulan Sura dalam kalender Jawa di Wonosobo, Jawa Tengah. Tradisi ini merupakan perayaan budaya yang menggabungkan elemen spiritual, sosial, dan keagamaan, serta berfungsi sebagai sarana perekat antar umat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejarah, pelaksanaan, dan dampak sosial dari Grebeg Suran terhadap masyarakat Wonosobo. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, Metode ini melibatkan proses penelitian dan pemahaman yang didasarkan pada pendekatan yang meneliti masalah dan fenomena sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Grebeg Suran memiliki akar sejarah yang dalam dan telah berkembang menjadi tradisi inklusif yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi. Selain itu, tradisi ini juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal melalui peningkatan sektor pariwisata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Grebeg Suran adalah simbol identitas budaya Wonosobo yang penting untuk dilestarikan dan dikembangkan dalam konteks modernisasi dan globalisasi.
Grebeg Suran is an annual tradition carried out every Sura month in the Javanese calendar in Wonosobo, Central Java. This tradition is a cultural celebration that combines spiritual, social and religious elements, and functions as a means of bonding between religious communities. This research aims to examine the history, implementation and social impact of Grebeg Suran on the Wonosobo community. The research method used is qualitative. This method involves a research and understanding process based on an approach that examines social problems and phenomena. The research results show that Grebeg Suran has deep historical roots and has developed into an inclusive tradition that reflects the values of togetherness and tolerance. Apart from that, this tradition also has a positive impact on the local economy through increasing the tourism sector. This research concludes that Grebeg Suran is a symbol of Wonosobo's cultural identity which is important to preserve and develop in the context of modernization and globalization.
References
al-Zahrah, F. (n.d.). Pemaknaan Simbol-Simbol Dalam Tahlilan Pada Tradisi Satu Suro Di Makam Raja-Raja Mataram Kotagede-Yogyakarta. Al-Tadabbur ; Jurnal Kajian Sosial, Peradaban Dan Agama, 6(2).
Albar, M. K., & Sari, E. L. (2021). Values Of Islamic Education In The “Suran” Tradition Of The Salamerta Village Community, Kab. Banjarnegara. Jurnal At-Tarbiyat :Jurnal Pendidikan Islam, 4(2). https://doi.org/10.37758/jat.v4i2.286
Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 122.
https://doi.org/10.30829/j.v2i2.1679
Aswoyo, J. (2014). Upacara Ritual Suran Sebagai Sarana Pelestarian Kesenian di Dusun Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Jurnal Acintya, 6(1). https://doi.org/10.33153/acy.v6i1.189
Atmojo, W. T. (2024). Grebeg Suran Lintas Agama di Wonosobo, Jadi Momen Bangun Kedamaian Dalam Kehidupan. https://www.wonosobozone.com/berita/4679685896/grebeg-suran-lintas-agama-di-wonosobo-jadi-momen-bangun-kedamaian-dalam-kehidupan
Cholil, A. M. (2024). Jaga Tradisi, FKUB Wonosobo Gelar Grebeg Suran Masal Lintas Agama. https://nu.or.id/daerah/jaga-tradisi-fkub-wonosobo-gelar-grebeg-suran-masal-lintas-agama-lPbIo
diskominfo. (2024). Grebeg Suran Sebagai Ungkapan Rasa Syukur atas Harmoni Lintas Agama. https://diskominfo.wonosobokab.go.id/detail/grebeg-suran-sebagai-ungkapan-rasa-syukur-atas-harmoni-lintas-agama
Fadillah, M. N., Anwar, H., & Zainab, S. (2020). Tradisi Kenduri Kematian di Desa Kampung Baru, Kabupaten Katingan. SYAMS: Jurnal Kajian Keislaman, 1(2). https://doi.org/10.23971/js.v1i2.2494
Fahrudi, E., & Alfadhilah, J. (2022). Makna Simbolik “Bulan Suro” Kenduri Dan Selamatan Dalam Tradisi Islam Jawa. Journal Of Dakwah Management, 1(2).
Gramidia, T. R. N., & Setyawan, B. W. (2022). Akulturasi Budaya Dalam Tradisi Satu Suro Di Lereng Gunung Kawi Kabupaten Malang. Sosfilkom : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi, 16(01), 9–14. https://doi.org/10.32534/jsfk.v16i01.2919
Hidayah, D. N. A. (2013). Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Malam Satu Suro. DEMOCRATIA, 1(1).
Imamah, F. M. (2017). Seeking for Berkah: the Celebration of Kiai Slamet. Kawalu: Journal of Local Culture 4(1)
Kartika, I. A., & Purnasari, N. (2020). Bubur Suran, Kuliner Tradisional Surakarta: Antara Tradisi Dan Gaya Hidup. IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 4(2), 72. https://doi.org/10.21043/ji.v4i2.8080
Leksono, M. L. (2021). Gerakan Literasi Digital Berbasis Kearifan Lokal “Grebeg Suran” Banyumas untuk Pembelajaran Berceramah Kelas XI SMA. 6(2).
Masitoh, I. (2024). Wonosobo, Jadi Sarana Perekat Antar Umat Beragama. https://jateng.tribunnews.com/2023/08/02/mengenal-tradisi-grebeg-suran-di-wonosobo-jadi-sarana-perekat-antar-umat-beragama
Mifta Diana Rizki, Destiana Putri, Anisa Apriliani, Arinda Indiwara, & Mohammad Kanzunnudin. (2023). Nilai Kearifan Lokal Dalam Memperingati Tradisi 1 Suro Nyai Ageng Ngerang Tambakromo Pati. Jurnal Budaya Nusantara, 6(2), 291–296. https://doi.org/10.36456/JBN.vol6.no2.7316
Nasution, S. (2017). Tradisi Kenduri Sko Dan Memandikan Benda-Benda Pusaka Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Kelurahan Dusun Baru Kota Sungai Penuh). Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 17(2), 75–96. https://doi.org/10.32939/islamika.v17i2.208
Nurshodiq, N. (n.d.). Tradisi Suran Dalam Masyarakat Jawa (Studi Perbandingan Antara Wilayah Surakarta Dengan Wonosobo). JESS (Journal of Educational Social Studies), 1(1). https://doi.org/10.15294/JESS.V1I1.87
Pradipta, M. P. (2022). Analisis Prosesi Tradisi Kirab Pusaka Satu Sura Istana Mangkunegaran Surakarta. Jurnal Ekonomi, Manajemen Pariwisata Dan Perhotelan, 1(1). https://doi.org/10.55606/jempper.v1i1.191
Rahmanto, S. (2024). Grebeg Suran Wonosobo Satukan Semua Perbedaan. https://radarmagelang.jawapos.com/wonosobo/681822227/grebeg-suran-wonosobo-satukan-semua-perbedaan
Rahmawati, R., Adenan, A., & Ekowati, E. (2023). Tradisi Suroan dan Pengaruhnya Terhadap Keberagamaan Masyarakat Dusun Bantan, Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 678–683. https://doi.org/10.56832/edu.v2i2.227
Ramadani, Y., & Qommaneeci, A. (2018). Pengaruh Pelaksanaan Kenduri Sko (Pesta Panen) Terhadap Perekonomian Dan Kepercayaan Masyarakat Masyarakat Kerinci, Provinsi Jambi. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20(1), 71. https://doi.org/10.25077/jantro.v20.n1.p71-83.2018
Ridho. (2024). Usung Semangat Toleransi, Grebeg Suran Wonosobo Libatkan 5 Agama. https://www.gatra.com/news-520633-gaya-hidup-usung-semangat-toleransi-grebeg-suran-wonosobo-libatkan-5-agama.html
Rifa’i, A., & Fadhilahsari, I. (n.d.). Bentuk Dan Nilai Budaya Dalam Tradisi Grebeg Suro Pada Masyarakat Mojokerto. Jurnal Bastra (Bahasa Dan Sastra), 7(2).
Sajid, RM. (1984). Babad Sala. Surakarta: Reksa Pustaka Mangkunegaran.
Shinta, A. A. (2018). Tradhisi Suran Gunung Kawi Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang (Tintingan Kajian Bentuk, Makna, lan Fungsi). JOB (Jurnal Online Baradha), 3(3). https://doi.org/10.26740/job.v3n3.p%25p
Suyitno, H. (2024). 170 tumpeng ramaikan gerebek suran di Wonosobo. https://www.antaranews.com/berita/656477/170-tumpeng-ramaikan-gerebek-suran-di-wonosobo
Wardhana, A. P. S., & Farokhah, F. A. (2021). Suran Di Tengah Pageblug: Dampak Covid-19 Terhadap Tradisi Jawa Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 7(1), 1–30. https://doi.org/10.36424/jpsb.v7i1.211
Widi, W. (2021). Cara Pandang Umat Buddha Desa Nusa Jaya, Sumatera Selatan Dalam Melaksanakan Tradisi Satu Suro. Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 2(1), 13–27. https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v2i1.264
Wiediharto, V. T. (2019). Nilai-nilai kearifan lokal tradisi suran di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang / Valencia Tamara Wiediharto. Universitas Negeri Malang. http://mulok.lib.um.ac.id/index.php?p=show_detail&id=97043
Wiediharto, V. T., Ruja, I. N., & Purnomo, A. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Suran. Diakronika, 20(1), 13. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol20-iss1/122