Nilai-Nilai Moderasi Beragama dalam Tradisi Lokal Ngagurah Dano
Abstract
Tradisi ngagurah dano menjadi salah satu dari bentuk keanekaragaman budaya lokal di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini ialah bagaimana gambaran tradisi lokal ngagurah dano dalam lingkaran masyarakat multikultural, serta bagaimana aktualisasi tradisi lokal ngagurah dano menjadi bagian penting dalam membangun moderasi beragama dikalangan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif atas fenomenologi, melalui pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara yang mendalam terhadap sejumlah informan kunci observasi, dan studi literatur, hasil penelitian ini menemukan bahwa, tradisi ngagurah dano mengandung nilai-nilai dan indikator moderasi beragama. Nilai-nilai moderasi beragama ini mengacu kepada prinsip dan indikator yang diusung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Adapun indikator-indikator moderasi beragama yang terkandung dalam tradisi ngagurah dano di antaranya adalah komitmen kebangsaan, terlihat pada antusiasme masyarakat dalam memeriahkan tradisi ini. Selanjutnya adalah indikator toleransi, indikator ini terlihat pada berbaurnya masyarakat pada proses penangkapan ikan di sungai, terjalinnya komunikasi dan keterbukaan antara satu dengan yang lain dapat menumbuhkan pemahaman dan sikap memaklumi terhadap perbedaan. Kemudian juga terdapat indikator anti kekerasan, indikator ini terdapat pada satu momen utama yakni bancakan (makan bersama), dimana semua masyarakat akan bergotong royong dalam memasak dan saling berbagi makanan yang telah dimasaknya. Dengan demikian, indikator-indikator ini menjadi sebuah peluang emas yang bisa pemerintah setempat manfaatkan dalam membangun moderasi beragama di Kabupaten Serang melalui pelestarian tradisi ngagurah dano. Sehingga keharmonisan dalam masyarakat yang multikultural tercipta dengan baik.
References
Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in Indonesia ’ S Diversity. Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45–55.
Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik Dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana.
Fahimah, I. (2018). Akomodasi Budaya Lokal (`Urf ) Dalam Pemahaman Fikih Ulama Mujtahidin. Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi Dan Keagamaan, 5(1), 9–18. https://doi.org/10.29300/mzn.v5i1.1433
Ginting, R., & Ayaningrum, K. (2009). Toleransi dalam masyarakat plural. Jurnal Ilmiah Majalah Lontar, 1–7. http://journal.upgris.ac.id/index.php/LONTAR/article/view/665
Hasan, M. (2021). Prinsip Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa. Jurnal Mubtadiin, 7(2), 111–123. https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadii
Isang, N., & Dalmasius, S. (2021). Mengembangkan Moderasi Beragama Berorientasi Pada Kearifan Lokal Dayak Bahau Bateq. Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral, 5(2), 100–108.
Karim, H. A. M., & Amrullah). (2015). Tafsir Al-Azhar: Jilid 8 Diperkaya dengan pendekatan sejarah, Sosiologi, Tasawuf, Ilmu Kalam, Sastra, dan Psikologi (Volume 1). Gema Insani.
Khoiruddin, K. (2023). Moderasi Beragama Dalam Kearifan Lokal Pada Masyarakat Pesisir Barat Provinsi Lampung. MODERATIO: Jurnal Moderasi Beragama, 3(1), 76. https://doi.org/10.32332/moderatio.v3i1.5865
Milles, H. &. (1984). Qualitative Data Analysis. Sage Publication.
Nurdin, F. (2021). Moderasi Beragama menurut Al-Qur’an dan Hadist. Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah, 18(1), 59. https://doi.org/10.22373/jim.v18i1.10525
RI, T. P. K. A. (2019). Moderasi Beragama. Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI Gedung Kementrian Agama RI.
Saumantri, T. (2023). PLURALISME DAN INKLUSIVITAS DALAM MASYARAKAT. 9(1), 135–149.
Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan Ke). Alfabeta.
Susanti. (2022). MODERASI BERAGAMA DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL. Tajdid jurnal pemikiran keislaman dan kemanusiaan, 6, 168–182. https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.php/
Tabibuddin, M., Emawati, E., & Musari, M. (2023). Roblematika Moderasi Beragama dan Tawaran Solusi (Toleransi, Kebangsaan, Anti Kekerasan, dan Akomodatif Budaya Lokal. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 28464–28473.
Ulfa, M. (2024). Moderasi Beragama di Era Digital : Tantangan dan Strategi Menghadapi Teknologi Maintaining Religious Moderation in the Digital Age : Challenges and Strategies for Facing Technology Book Chapter of Proceedings Journey-Liaison Academia and Society. 3(1), 43–63.