Keraton Ngayogyakarta Sebagai Representasi Islam-Jawa dan Akulturasi Budaya di Yogyakarta
Abstract
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan simbol akulturasi budaya yang mencerminkan perpaduan harmonis antara Islam dan tradisi Jawa.
Sebagai pusat spiritual, sosial, dan budaya, keraton ini menjadi representasi nyata dari Islam-Jawa atau Kejawen, sebuah konsep sinkretisme yang berkembang melalui interaksi antara ajaran Islam dan budaya lokal yang telah mengakar sejak lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menganalisis bagaimana nilai-nilai Islam direpresentasikan dalam tradisi dan budaya Jawa di Kerato Ngayogyakarta, serta bagaimana akulturasi ini tetap lestari di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Penelitian mengenai Keraton Ngayogyakarta sebagai representasi Islam-Jawa (Kejawen) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Metode ini dipilih untuk memberikan gambaran yang mendalam dan komprehensif tentang nilainilai budaya, tradisi, dan praktik keagamaan yang ada di keraton. Berikut adalah langkah-langkah yang akan diambil dalam penelitian ini: Observasi Non-partisipan: Peneliti akan mengamati langsung berbagai aktivitas dan ritual yang berlangsung di Keraton Yogyakarta, seperti upacara Sekaten dan Garebeg, untuk memahami bagaimana nilai-nilai Islam dan tradisi Jawa saling berinteraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam dalam keraton tercermin dalam berbagai aspek, seperti Pelestarian Sastra Islam (Serat) dan serta kesusastraan. Upacara adat seperti Sekaten dan Grebeg Mulud menjadi contoh nyata bagaimana Islam-Jawa dipraktikkan dan diwariskan secara turun-temurun. Secara langsung, hal tersebut menjadi salah satu benteng dari arus globalisasi dan modernisasi yang sudah banyak mengaburkan ciri khas dari Yogyakarta.
References
Ahmad, I., Syafrijal N, B., Octa N, A., & Rizky P, A. (2021). Tradisi Upacara Sekaten di Yogyakarta. Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 3(2),49. https://doi.org/10.32585/kawru h.v3i2.1718
Al-Fajriyati, M. I. (2019). Pengaruh Tradisi Sekatenan Terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat Yogyakarta. Khazanah Theologia, 1(1), 40–46.
https://doi.org/10.15575/kt.v1i 1.7126
Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 122. https://doi.org/10.30829/j.v2i2. 1679
Ardian, N. P. (2025). Perancangan Zine Upacara Nguras Enceh Di Makam Raja Imogiri Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Untuk Generasi Muda. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Aryanti, R., & Az Zafi, A. (2020). Tradisi Satu Suro Di Tanah Jawa Dalam Perspektif Hukum Islam. AAl-Iman Jurnal Keislaman Dan Kemasyarakatan, 4(2).
Atmojo, W. T. (2024). Grebeg Suran Lintas Agama di Wonosobo, Jadi Momen Bangun Kedamaian Dalam Kehidupan. https://www.wonosobozone.com/berita/4679685896/grebeg- suran-lintas-agama-di- wonosobo-jadi-momen- bangun-kedamaian-dalam- kehidupan
A’yuni, M. N., & Syarifah, N. L. (2020). Manajemen Pengorganisasian Dakwah Dalam Perayaan Budaya Sekaten Di Keraton Yogyakarta. Jurnal Manajemen Dakwah,6(2).
https://doi.org/10.14421/jmd.2 020.62-01
Azizah, Q. N., & Kurnia, H. (2023). Perspektif Nilai Pancasila Terhadap Grebeg Maulud Yogyakarta Sebagai Tradisi Masyarakat Jawa. Buddayah: Jurnal Pendidikan Antropologi, 5(1).
https://doi.org/10.24114/bdh.v5 i1.46854
Fitriliyani, W. (2017). Nilai-Nilai Filosofis Dalam Tradisi Nguras Enceh Di Komplek Makam Raja-Raja Mataram Imogiri. Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ghofur, M. I., & Khalifah, T. (2024). Peran Kharisma Sultan Agung dalam Keberlanjutan Tradisi Nguras Enceh di Makam Imogiri. Journal of Religion and Social Transformation, 2(1), 34–44.
https://doi.org/10.24235/drgm6 f45
Gramidia, T. R. N., & Setyawan, B. W. (2022). Akulturasi Budaya Dalam Tradisi Satu Suro Di Lereng Gunung Kawi Kabupaten Malang. Sosfilkom : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi, 16(01), 9–14. https://doi.org/10.32534/jsfk.v1 6i01.2919
Hananto, F. (2020). Gamelan Sebagai Simbol Estetis Kebudayaan Masyarakat Jawa. Jurnal Representamen, 6(1).
Hasan, M. M., Rahman, W. T., Irama, Y., & Habibi, I. H. (2023). Mistik Kejawen dalam Dunia Digital: Intrepretasi atas Ajaran Kejawen di Channel Youtube Ngaji Roso. KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin, 13(2), 135–148.
https://doi.org/10.36781/kaca.v 13i2.447
Istanti, K. Z. (2010). Transformasi dan Integrasi dalam Kesusastraan Nusantara: Perbandingan Teks Amir Hamzah Melayu dan Jawa. Humaniora(22), 3.
https://doi.org/10.22146/jh.999
Khaura, R. R. A. & Zulkarnain. (2023). Sekaten: A Multicultural Form for Instilling Tolerance and Acculturation Values in Education in Yogyakarta City. In S. Rochmat, A. Aman, Z. Zulkarnain, D. Kumalasari, & D. Eko Agustinova (Eds.), Proceedings of the Annual Conference on Research, Educational Implementation, Social Studies and History (AREISSH 2021) (pp. 151–158).Atlantis Press SARL.
https://doi.org/10.2991/978-2- 494069-17-6_17
Lestari, P. T. (2020). Transformasi Sarana Upacara Nguras Enceh Makam Raja-Raja Imogiri Ke Dalam Motif Batik Kain Panjang. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Maharsi, M. (2018). Potret Islam di Kasultanan Yogyakarta Abad XVIII: Kajian Terhadap Penulis Naskah Babad Kraton. Jurnal Lektur Keagamaan, 15(1), 59. https://doi.org/10.31291/jlk.v1 5i1.515
Meylano, R. G. (2024). Perancangan Purwarupa Gim Rekabastra Sebagai Kognisi Kesusastraan Pegon. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mr Santosa, K. I., Frisiska, F., Farrah, F., Indrayanti, S., & Kusuma Hapsari, W. (2024). Akulturasi Budaya pada Corak Bangsal Mandalasana dalam Objek Wisata Keraton Yogyakarta. Bulletin of Community Engagement, 4(1), 19.
https://doi.org/10.51278/bce.v4 i1.1024
Munna, U. L., & Ayundasari, L. (2021). Islam Kejawen: Lahirnya akulturasi Islam dengan budaya Jawa di Yogyakarta. Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(3), 317–325.
https://doi.org/10.17977/um06 3v1i3p317-325
Nursolehah, N., Noor, S., & Rizky, K. (2022). Akulturasi Islam Dengan Budaya Jawa Pada Tradisi Sekaten Di Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya Dan Islam, 2(1).
https://doi.org/10.15408/virtu.v 2i1.25501
Permadi, D. P. (2024). Empat Jalan Menuju Ketuhanan: Memahami Sumbu Filosofis Keraton Yogyakarta Dalam Perspektif Filsafat Kebudayaan. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 21(1), 1–20.
https://doi.org/10.19105/nuans a.v21i1.12093
Pratisara, D. (2020). Grebeg Maulud Yogyakarta Sebagai Simbol Islam Kejawen Yang Masih Dilindungi Oleh Masyarakat Dalam Perspektif Nilai Pancasila. Jurnal Pancasila, 1(2).
Primamona, D. L. (2024). Sistem Nada Atau Tuning System pada Perangkat Gamelan Sekaten DI Surakarta, Yogyakarta, dan Cirebon. AWILARAS: Jurnal Musik Bambu, 11(1). https://doi.org/10.26742/jal.v11 i1.3315
Putriditya, A. R., Soekarba, S. R., & Widodo, W. (2024). Commemoration of the Mawlid and the Sekaten Tradition at the Yogyakarta Palace. Abjad Journal of Humanities & Education, 2(1).
https://doi.org/10.62079/abjad. v2i1.31
Rahmawati, A. Y. (2021). Komunikasi Dialogis Berbasis Budaya Lokal Sekaten (Studi terhadap Abdi Dalem Keraton Yogyakarta). AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam,8(1), 27.
https://doi.org/10.21043/at- tabsyir.v8i1.9703
Rahmawati, R., Adenan, A., & Ekowati, E. (2023). Tradisi Suroan dan Pengaruhnya Terhadap Keberagamaan Masyarakat Dusun Bantan, Torgamba, Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 678–683. https://doi.org/10.56832/edu.v2 i2.227
Ramadhan, A. (2025). Gus Hilmy Sebut Keraton Ngayogyakarta itu Representasi Islam-Jawa. https://jogja.tribunnews.com/2 022/07/29/gus-hilmy-sebut- keraton-ngayogyakarta-itu- representasi-islam-jawa.
Rianingrum, C. J. (2019). Representasi Budaya Jawa Dan Islam Pada Permukiman Kauman Yogyakarta. Jurnal Seni & Reka Rancang, 2(1). Rifa’i, A., & Fadhilahsari, I. (n.d.). Bentuk Dan Nilai Budaya Dalam Tradisi Grebeg Suro Pada Masyarakat Mojokerto. Jurnal Bastra (Bahasa Dan Sastra), 7(2).
Ruslan, I., Kartika, Y., Fatonah, F., & Huzaimah, S. (2021). Tradisi Ritual dalam Pernikahan Islam Jawa (Studi di Desa Kalidadi Lampung Tengah). Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 21(1), 1–16.
https://doi.org/10.24042/ajsk.v 21i1.8299
Santoso, A. A., & Oktavio, A. (2024). Pengaruh Kesakralan Dan Placeness Terhadap Kepuasan Berkunjung Dengan Perceived Value Sebagai Variabel Mediasi Pada Pengunjung Upacara Sekaten Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Edunomika, 8(2).
https://doi.org/10.29040/jie.v8i 2.13251
Seli, S., Mokhtar, M., & Pramono. (2017). Strategi Pelestarian dan Penyelamatan Khazanah Kesusastraan Melayu Klasik Koleksi Masyarakat di Beberapa Tempat di Sumatera. Jumantara, 8(2).
Setiawan, A. (2020). Prosesi Hajad Dalem Labuhan Keraton Yogyakarta dalam Perspektif Semiotika C.S., Peirce. Aqlania,11(1), 1.
https://doi.org/10.32678/aqlani a.v11i1.2446
Subuh, S. (2016). Garap Gending Sekaten Keraton Yogyakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 17(3), 178–188.
https://doi.org/10.24821/resital. v17i3.2227
Sugiyanto, B. A. W. (2021). Hibriditas Budaya Jawa dan Budaya Barat di Museum Keraton Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Multimedia Dan Komunikasi, 6(1).
https://doi.org/10.56873/jimk.v 6i1.107
Supriyadi, H. (2000). Upacara Loy Kratong di Thailand dan Upacara Labuhan di Daerah Istimewa Yogyakarta. 12(1).
https://doi.org/10.22146/jh.1290
Supriyani, D., Baehaqie, I., & Mulyono, M. (2019). Istilah- Istilah Sesaji Ritual Jamasan Kereta Kanjeng Nyai Jimat Di Museum Kereta Keraton Yogyakarta. Jurnal Sastra, 8(1).
Surya Sari, L. Y., Setiana W, F. D., & Setyawati, R. (2019). Etnobotani Tumbuhan Ritual n di Keraton Yogyakarta. Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 4(2), 99.
https://doi.org/10.20956/bioma. v4i2.6691
Suwondo, T. (2002). Kesusastraan Indonesia-Yogya (Sebuah Kajian Sistem Makro). Jurnal Didaktika, 2(1).
Suyono, D. (2025). Anggota DPD RI Gus Hilmy Muhammad: Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu Representasi Islam-Jawa.
https://www.journaljogja.com/ berita-anggota-dpd-ri-gus- hilmy-muhammad--keraton-ngayogyakarta-hadiningrat-- itu-representasi-islamjawa-686
Syarifuddin, M. S., & Sahidin, A. (2021). Filantropi Islam Menjawab Problem Kesenjangan Ekonomi Umat. Jurnal Penelitian Medan Agama, 12(2), 101–109.
Tjahjono, P. (2018). Peranan Kejawen dan Islam dalam Praktik Ziarah serta Upacara Labuhan di Parangkusuma, Yogyakarta. Dunamis: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 3(1), 74. https://doi.org/10.30648/dun.v3 i1.179
Wardani, L. K., Soedarsono, R. M., Haryono, T., & Suryo, D. (2013). Gaya Seni Hindu–Jawa Pada Tata Ruang Keraton Yogyakarta. Dimensi Interior, 9(2), 108–118.
https://doi.org/10.9744/interior. 9.2.108-118
Widyakusuma, A., & Rismawan, A. (2020). Kajian Nilai Budaya Tradisi Pada Arsitektur Bangunan Adat Jawa Bangsal Kencono Keraton Yogyakarta. Jurnal Trave, 27(1).
Zuhriyah, L. (2015). Kosmologi Islam Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 3(1),90.
https://doi.org/10.15642/teosofi.2013.3.1.90-116