PLURALISME AGAMA DAN BUDAYA DALAM MASYARAKAT KOTA SORONG

  • Andi Hasrianti Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Sorong
Keywords: Fluralisme, Agama, Budaya, Kota Sorong

Abstract

Kotas Sorong adalah kota yang dibangun atas perbedaan agama dan kebudayaan yang beraneka ragam, sehingga dalam aktivitas sehari-hari masyarakat memperlihatkan pembauran. Artikel ini bermaksud untuk mendiskripsikan fluralisme agama dan budaya di Kota Sorong. Dengan menggunakan analisis deskriptif penelitian untuk membuktikan bahwa praktek fluralisme masyarakat Kota Sorong tercermin pada kehidupan keagamaan dan kebudayaan. Realitas pemahaman masyarakat Kota Sorong terhadap fluralisme yang dibingkai dalam budaya lokal telah dipahami dengan baik. Hal ini terlihat dengan adanya sikap dan perilaku masyarakat Kota Sorong dalam menerima dan memahami perbedaan agama dan budaya. Harmonisasi dalam kehidupan beragama berjalan seiring dengan harmonisasi dalam bidang kebudayaan, sehingga dapat menjadi perekat sosial. Agama dan budaya adalah dua elemen penting yang membedakan sekaligus menjadi kekuatan perekat bagi masyarakat Kota Sorong.

 

References

Abdul, Aziz dkk. 1996. Pergolakan Politik Islam: dari Fundamentalisme, Modernisme hingga Post-Modernisme. Jakarta. Paramadina.
Ahmad, Haidlor Ali. 2011. “Antara Harmoni dan Konflik Etnis di Kota Sorong” Jurnal Harmoni. Januari-Maret
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Arnold, W. Thomas. “ The Preaching of Islam “ Dalam Prasetyo, Bagyo, Perkembangan Hasil Penelitian di Papua, disampaikan dalam Seminar Semarak Arkeologi Jayapura 2009.
Asgart, Sofian Munawar. 2003. Politisasi Sara: dari Masa Orba ke Masa Transisi Demokrasi. Jakarta. ISAI-DEMOS
Asrori, Mochammad. 2008. Permanent Link to Merefleksi Tubuh dan Aksesoris Joko Pinurbo. Http://WWW. Googel. Com/Warung Fiksi. Wordpress Com. Diakses tanggal, 16 April 2008.
Bakker, SJ, W.W.W. 1984. Filsafat Kebudayaan Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisiun.
Barker, Chris. 2000. Cultural Studies Teori dan Praktik. Diterjemahkan oleh Tim Kunci Cultural Studies Center. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka.
Driyarkara. 1980. Tentang Pendidikan. Jakarta. Kanisius.
Fiske, John. 2006. Cultural And Communication Studies Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Diterjemahkan oleh Yosal Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim. Yokyakarta dan Bandung: Jalasutra
Geerzt, Clifford. 1963. “The Integrative Revolution: Primordial Sentiments and Civil Politics in The New State” dalam Clifford Geerzt (Ed) Old Socities and New States: The Quest for Modernity in Asia and Africa. New York. Free Press
Hall, Stuart. 1990. Cultural Identity and Diaspore. London
Hamonic, Gilbert. 1983. Pengantar Studi Perbandingan Kosmogoni Sulawesi Selatan. (dalam buku Citra Masyarakat Indonesia). Jakarta: Sinar Harapan.
Ibrahim, Rustam, 2013: 132). “Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam” Jurnal Addin, Vol. 7 No. 1 Februari
Klinken, Gerry van. 2007. Perang Kota Kecil: Kekerasan Komunal dan Demokratisasi di Indonesia, Jakarta. Obor-KITKV
Koentjaraningrat, 1996. Refleksi Bu-da¬ya. http://group.yahoo.com.
Kutha, Nyoman Ratna. 2007. Sastra dan Cultural Studies, Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Marzuki. 1983. Metodologi Riset. Penerbit BPFE-UII, Yogyakarta.
Masinaboru. 1989. Koentjaraningrat dan Antropologi Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Masinambow, F.K.M, Halmahera Dan Raja Ampat, Konsep dan Strategi Penelitian, Dalam Islam Dan Kristen Di Tanah Papua, Bandung: Jurnal Info Media, 2006
Maslikhah. 2007. Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Reconstruksi Sistem Pendidikan berbasis Kebangsaan. Surabaya. JP Books.
Matullada, A. 1997. Kebudayaan, Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup. Ujung Pandang: Hasanuddin University Press.
Maussen, M dan Grillo. 2014. “Regulation of Speech in Multicultural Societies: Introduction” Journal of Ethic and Migration Studies. Vol. 40 No. 2
Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. (Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia Press (UI- Press)
Moleong J Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosda Karya, Bandung.
Moleong J Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosda Karya, Bandung.
Mu.qoyyidin, Andik Wahyun. 2012. “Potret Konflik Bernuansa Agama di Indonesia: Signifikansi Model Resolusi Berbasis Teologi Transformatif” Jurnal Analisis, Volume XII, Nomor 2, Desember
Mulyana Deddy, Rahmat Jalaludin. 1993. Komunikasi Antar Budaya. Bandung, Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2007. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Penerbit Gajah Mada Press, Yogyakarta.
Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada Press.
Onim, J.F. “ Islam dan Kristen di Tanah Papua” Bandung: Jurnal Info Media, 2006
Piliang, Yasraf Amir. 1998. Sebuah Dunia yang Dilipat: Realitas Kebudayaan Menjelang Milenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme. Bandung: Misan.
Ricklefs, M.C., 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta. Serambi.
Saifulloh. 2006. Metodologi Penelitian. Malang. UIN Malang.
Saifulloh. 2006. Metodologi Penelitian. Penerbit UIN Malang, Malang.
Sairing, Weinata. 2011. Agama dan Praksis Kehidupan. Jakarta: Buletin BSNP.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. CV. ALFABETA.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. CV. ALFABETA, Bandung.
Tim Peneliti, “Penelitian Arkeologi Islam di Kecamatan Fakfak Kabupaten Fakfak Irian Jaya” belum terbit, 1999
Wekke, Ismail Suwardi. 2012. Tindak Tutur dari Mimbar Keagamaan dalam Harmony Papua Barat. Yogyakarta. Deepublish
Yaqin, M. Ainun. 2005. Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta. Pilar Media.

Internet
http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/92/name/ papua-barat/detail/9271/kota-Sorong
http://www.kopertis12.or.id/2011/11/18/sosialisasi-pendidikan-komunitas. html#sthash.sPLo8hY0.dpuf


Wawancara
Cornelius, wawancara di Sorong 29 Oktober 2013
Edwin Rosely, wawancara di Sorong 5 November 2013)
Emilia Ndaol, wawancara di Sorong 5 Novembeer 2013
Horsila M. Solossa, wawancara di Sorong 29 Oktober 2013
Nurhikmah, wawancara di Sorong 29 Oktober 2013
Published
2016-11-23