Tanda-Tanda Kematian: Representasi Budaya dan Agama dalam Naskah AOM

  • Hamsiati Hamsiati Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
Keywords: naskah, tanda kematian, representasi budaya dan agama.

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian naskah Allaibinengenna Orowane Makkunraiyye (AOM) yang mengkhusus pada satu pasal dalam naskah, pasal tentang tandatanda kematian yang terdiri dari 15 halaman dalam naskah. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menyingkap gambaran tanda-tanda kematian dalam naskah  AOM sebagai representasi budaya dan Agama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dipadukan dengan metode filologi. Sumber data penelitian ini adalah file digital naskah AOM yang merupakan koleksi Balai Litbang Agama Makassar dengan nomor katalog 02/Akh/BLA-Bon/2015. Adapun teknik-teknik analisis data yang digunakan melalui empat tahap sebagai berikut: Tahap pertama adalah deskripsi kodikologi naskah. Tahap kedua adalah transliterasi teks. Tahap ketiga yakni penerjemahan teks ke bahasa Indonesia. Tahap keempat yakni menjelaskan makna inti sari yang terkandung  dalam teks tentang tanda-tanda kematian dalam naskah AOM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kajian teks naskah terdapat empat kategori tandatanda kematian dimana keempat kategori tersebut dihubungkan dengan femonena alam sekitar, Sesutu yang dilihat, diamati dan dirasakan melalui anggota tubuh, jejakjejak Nabi dan para khulafaurrasyidin serta empat cahaya di sisi yang merupakan cahaya malaikat. Tanda-tanda kematian yang terdapat dalam naskah ini merupakan kepercayaan sebagian masyarakat Bugis Muslim. Dan tanda-tanda tersebut akan terjadi bagi seseorang jika Allah berkehendak.

References

Abdillah (2016) ‘Eskatologi: Kematian dan Kemenjadian Manusia’, Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam.

Abidin, A. Z. (1971) ‘Notes on the Lontara’ as Historical Sources’, Indonesia. doi: 10.2307/3350664.

Agastya, W. (2020) ‘Kematian Menurut Louis Leahy’, KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi. doi: 10.37196/kenosis.v5i2.78.

Ahmed, A. (2005) ‘Death and celebration among Muslim women: A case study from Pakistan’, Modern Asian Studies. doi: 10.1017/S0026749X05001861 Baried dkk,

Siti Baroroh (1985) Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Bauto, L. M. (2016) ‘Perspektif Agama Dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia (Suatu Tinjauan Sosiologi Agama)’, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2), p. 11. doi: 10.17509/jpis.v23i2.1616.

Blanco, I. M. and Carvalho, R. (2005) ‘The four antinomies of the death instinct’, International Journal of Psychoanalysis. doi: 10.1516/22Q4-GKGR4ER3-HF0V.

Bodi, I. K. (2016) ‘Kitab Issengngi Majeppu: Naskah LTMM-IX’, Al-Qalam. doi: 10.31969/alq.v21i1.205.

Fathurahman dkk, O. (2010) Filologi dan Islam Indonesia. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Fathurahman dkk, O. (2015) Filologi Indonesia, Teori dan Metode. Jakarta: Kencana.

Felman, J. (1998) ‘The death instinct: A psychological killer’, Psychoanalytic Psychotherapy. doi: 10.1080/02668739800700201.

Ferenczi, S. et al. (2019) ‘The Unwelcome Child and His Death Instinct 1’, in Final Contributions to the Problems and Methods of PsychoAnalysis. doi:10.4324/9780429474750-9.

Hardiman, F. B. (2015) ‘Filsafat Kematian Heidegger’, Extension Course Filsafat (ECF). doi: https://doi.org/10.26593/ecf.v 0i2.1995.6-10.

Hidayat, K. (2009) Berdamai dengan Kematian Menjemput Ajal dengan Optimisme. Jakarta Selatan: Penerbit Hikmah.

Hudri, M. and Yudantiasa, M. R. (2018) ‘Tradisi ‚Makkuluhuwallah‛ dalam Ritual Kematian Suku Bugis’, MAGHZA: Jurnal Ilmu AlQur’an dan Tafsir. doi: 10.24090/maghza.v3i2.2136.

Idham, D. (2017) ‘Katalog Naskah Keagamaan’, Katalog. Balai Litbang Agama Makassar.

Idrus, N. I. (2013) ‘Islam, marriage and gender relations in bugis lontara": A critical analysis of the lontara" daramatasia’, 37 Women and Gender: The Middle East and the Islamic World.

Ilyas, H. F. (2011) ‘Menyisik Sejarah Penulisan Manuskrip Lontaraq Suqkuna Wajo Browsing The History of Writing Manuscript of Suqkuna Wajo Lontaraq’, AlQalam. doi: 10.31969/alq.v17i2.123.

Ilyas, H. F. (2017) Suraq Rateq Naskah Kejadian Nur Muhammad Sebuah Kajian Filologis. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Kadir M, A. (2018) ‘Kajian Teks Kitta Kana-Kananna Allo Ribokowa Sebagai Media Sosialisasi Ajaran Agama Pada Komunitas Muslim Di Sulawesi Selatan’, Al-Qalam. doi: 10.31969/alq.v16i1.492.

Karim, A. (2015) ‘Makna Kematian Dalam Perspektif Tasawuf’, Abdul Karim ESOTERIK, 1(1), pp. 21–46.

Karim, A. (2017) ‘Makna Ritual Kematian Dalam Tradisi Islam Jawa’, Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan. doi: 10.14710/sabda.12.2.161-171.

Khoiruddin, M. A. (2016) ‘Agama Dan Kebudayaan Tinjauan Studi Islam’, Jurnal Pemikiran Keislaman, 26(1), pp. 118– 134. doi: 10.33367/tribakti.v26i1.206.

Lowental, U. (1981) ‘Dying, regression, and the death instinct.’, Psychoanalytic review.

Lowental, U. (1983) ‘The death instinct.’, Psychoanalytic review. Representasi Budaya dan Agama dalam Naskah Allaibinengenna .... –

Hamsiati Nawawi, N. (2015) ‘Asimilasi Lontara Pangadereng dan Syari’at Islam: Pola Perilaku Masyarakat Bugis-Wajo’, AlTahrir: Jurnal Pemikiran Islam. doi: 10.21154/altahrir.v15i1.168.

Noor, S. F. (2016) Signs Of Death From ‘Shiv Puraan’, Boldsky.

Nurnaningsih, N. (2015) ‘Rekonstruksi Falsafah Bugis dalam Pembinaan Karakter: Kajian Naskah Paaseng Toriolo Tellumpoccoe’, Jurnal Lektur Keagamaan. doi: 10.31291/jlk.v13i2.232.

Panda, H. P. (2020) ‘Perjalanan Jiwa Ke ‚Kampung Leluhur‛ Konsep Kematian Menurut Kepercayaan Asli Masyarakat Sumba (Marapu) Dan Perjumpaannya Dengan Ajaran Katolik’, Lumen Veritatis: Jurnal Filsafat dan Teologi. doi: 10.30822/lumenveritatis.v10i 2.478.

Patmawati, P. and Wahida, B. (2018) ‘The Concept of Tawheed of Buginese People in the Ancient Manuscript Lontara Attorioloang Ri Wajo of West Kalimantan’, Al-Albab. doi: 10.24260/alalbab.v7i2.1115.

Rahman, A. (Ed) (2009) Lektur Keagamaan Nusantara. Ciputat: Rabbani Press.

Rakhmat, J. (2006) Memaknai Kematian. Depok: Pustaka IIman.

Reid, A. and Sila, M. A. (2015) ‘The Lontara’: The Bugis-Makassar Manuscripts and their Histories’, ANU Press.

Roibin, R. (2012) ‘Agama Dan 38 Budaya-Relasi Konfrontatif Atau Kompromistik’, Jurisdictie. doi: 10.18860/j.v0i0.1590.

Shihab, M. Q. (2004) Menjemput Maut Bekal Perjalanan Menuju Allah SWT. Jakarta: Lentera Hati.

Sholikhin, M. (2012) Makna Kematian Menuju Kehidupan Abadi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Subair, M. (2016) ‘Tradisi Tersisa dari Membaca Naskah Kuno di Polewali Mandar Sulawesi Barat’, Pusaka Khazanah Keagamaan, 4(2).

Subair, M. (2017) ‘Strategi Pencarian Naskah Kuno Sulsel’, PUSAKA. doi: 10.31969/pusaka.v5i1.169.

Surur, A. (2018) ‘Lektur Agama Dalam Aksara Lontara Berbahasa Bugis’, Al-Qalam. doi: 10.31969/alq.v7i2.609.

Taylor, J. B. (2010) ‘Body and mind’, in The Cambridge Companion to English Literature, 18301914. doi: 10.1017/CCOL978052188288 0.011.

Wekke, I. S. (2013) ‘Islam Dan Adat : Tinjauan Akulturasi Budaya Dan Agama Bugis’, Analisis, 13(1), pp. 27–56.

Published
2020-05-01