Benar-Benar Bugis, di-(Bugis)kan dan Bugis Pura-Pura (Fragmen Adaptasi Kultural Migran Bugis di Sulawesi Utara)

  • Jusman Jusman Institut Agama Islam Negeri Bone
  • Abu Muslim Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
Keywords: dakwah kultural, migran bugis, pasompe, pendidikan keagamaan

Abstract

Penelitian dengan jenis Deskriptif Kualitatif migran Bugis ini, dilakukan di Desa Cempaka Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara. Fokusnya pada pengembangan Pendidikan Keagamaan yang dimotori oleh para Migran Bugis di tanah Rantau. Aspek Penguatan nilai-nilai keagamaan yang juga diterapkan di tanah kelahiran menjadi corak pengembangan Pendidikan keagamaan khas dilakukan oleh para Migran Bugis, dengan tetap menjadikan tokoh sentral guru/anreguru sebagai pusat pengajaran dan tempat bertanya. Fragmentasi kebugisan yang berkembang juga turut mempengaruhi kebertahanan nilai-nilai keagamaan khas Bugis yang diejawantah berdasarkan karakteristik masyarakat Cempaka yang spesifik dalam pengembangan di bidang Pertanian. Masjid sebagai pusat kajian keagamaan masih menjadi ciri khas yang tetap dipertahankan. Asimilasi kebudayaan tempatan juga menjadi perhatian khusus dalam mengejawantah nilai-nilai keislaman yang dikembangkan, khususnya dalam beberapa ritual keislaman yang melibatkan orang banyak. Secara umum pengembangan Pendidikan Keagamaan Islam masih menggunakan dakwah kultural sebagai bagian integral penanaman nilai-nilai kebugisan yang spesifik Islam. 

References

Abidin, A. Z. (1983) Persepsi Orang Bugis-Makassar Tentang Hukum, Negara dan Dunia Luar. Bandung: Penerbit Alumni.

Aditjondro, G. J. (2006) Terlalu BugisSentris, Kurang ‘Perancis’. Makalah disampaikan dalam Diskusi Buku Manusia Bugis di Bentara Budaya, Jakarta 16 Maret 2006. Jakarta.

Ammarell, G. (2016) Bugis Navigation. Diterjemahkan oleh Nurhady Sirimorok dengan judul “Navigasi Bugis”. Cet. I. Makassar: Penerbit Ininnawa.

Andaya, L. Y. (1995) ‘The BugisMakassar Diasporas’, JMBRAS, 68.

Bungin, B. (2010) Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hafsah, M. J. and Sudaryanto, T. (2004) ‘Sejarah Intensifikasi Padi dan Prospek Pengembangannya’, in Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Jakarta: Badan Litbang Pertanian.

Hamid, A. (2005) Pasompe; Pengembaraan Orang Bugis. II. 39 Makassar: Pustaka Refleksi. Kementerian Agama RI (2014) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.

Kesuma, I. (2004) Migrasi dan Orang Bugis: Penelusuran Kehadiran Opu Daeng Rilakka pada Abad XVIII di Johor. Yogyakarta: Ombak.

Lineton, J. A. (1975) An Indonesian Society and Its University: A Study of the Bugis of South Sulawesi and their Role Within a Wider Social and Economic System. University of London.

Mattulada (1985) Latoa: Satu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.

Milles, M. B. and H. (1984) Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication.

Muslim, A. (2016) ‘Kitorang Samua Basudara: Bijak Bestari di Bilik Harmoni’, Jurnal Harmoni, Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, 15(2).

Pelras, C. (2006) The Bugis. Diterjemahkan oleh Abdul Rahman, dengan Judul: Manusia Bugis. Jakarta: Nalar.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional (2009) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai Pustaka.

Reid, A. (1983) The Rise of Makassar. RIMA 17.

Subair, D. (2019) ‘Prakarsa BugisMandar dalam Pendidikan Keagamaan di Lalowura Loea Kolaka Timur Sulawesi Benar-Benar Bugis, di(Bugis)Kan dan Bugis Pura-Pura .

Subair, M. and Rismawidiawati, R. (2020) ‘Tanduale: Rewarding Religious Education in The Ethnic Bugis and Moronene Brotherhood Agreement in South Sulawesi Bombana’, in. doi: 10.4108/eai.8-102019.2294516.

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D). Bandung: Afabeta.

Sumampouw, N. S. A. (2015) Menjadi Manado. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.

Sumampouw, N. S. A. (2016) Dunia yang Terbelah: Berebut Pengaruh dan Kontestasi (Identitas) Orang BugisMakassar dan Manado Di Sulawesi. Makalah Pengantar Diskusi Soal Perspektif George Aditjondro, tanggal 21 Desember 2016. Palu.
Published
2021-05-30