Pesan-pesan Toleransi dalam Khotbah Jumat di Parepare Sulawesi Selatan
Abstract
Mimbar khutbah Jumat kerap dianggap menjadi salah satu media penyebaran hoax atau informasi yang tidak benar. Khotbah Jumat diasumsikan ada yang berisi pesan-pesan yang tidak sejalan dengan pesan takwa, yaitu pesan-pesan yang bernada mencela, mencaci-maki dan menyalahkan kelompok lain. Berdasarkan kenyataan tersebut, tulisan ini memfokuskan kajiannya terhadap konten khotbah Jumat disertai analisa tingkatan toleransi khatib berdasarkan isi pesannya. Kualitatif konten analisis adalah pendekatan yang dipilih untuk menggambarkan topik-topik yang terkandung dalam khotbah Jumat, dengan menggunakan Teknik kajian teks, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan khotbah Jumat secara kultural tidak mudah untuk dimanfaatkan sebagai media penyebaran hoax. Bahkan pelaksanaan khubtah Jumat secara prosedural ada yang didukung oleh Lembaga Dakwah, Pengurus Masjid dan Instansi Pemerintah. Dukungan tersebut antara lain berbentuk pengaturan jadwal khatib dan kontrol terhadap tema atau topik kutbah Jumat. Pengaturan khotbah Jumat kadang terkendala karena kurangnya tenaga khatib untuk naib, dan minimnya peran Lembaga Dakwah, dan instansi terkait dalam proses pembinaan khatib, yang kemudian berpengaruh terhadap bentuk penyampaian khotbah Jumat yang mayoritas dilakukan tanpa membaca teks. Penelitian ini menemukan adanya pesan-pesan toleransi dalam dua khutbah dari tujuh khutbah yang menjadi sasaran kajian. Pesan-pesan tersebut adalah pesan kemaslahatan umat, persatuan umat, pentignya memberi rasa aman kepada sesama, dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.