Bermoderasi ala Kajao Laliddong (Kajian Moderasi Beragama melalui Naskah Latoa)

  • Syahruddin Syahruddin Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Keywords: kajao laliddong, naskah latoa, moderasi beragama, pappaseng

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor nilai moderasi beragama ala pasengna Kajao Laliddong yang termuat dalam naskah Latoa dengan mengkorelasikan konsep moderasi beragama yang ditawarkan oleh Kementerian Agama. Kajao Laliddong merupakan cendikiawan, negarawan dan diplomat dari Tana Bone yang dikenal pada masa kecilnya dengan La Mellong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah, filologi, dan antropologi. Penelitian ini berfokus pada moderasi beragama yang terdapat dalam manuskrip yang tersimpan pada koleksi lembaga maupun pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya Kajao Laliddong memiliki paseng yang sampai saat ini paseng ini terjiwai dalam diri masyarakat khususnya masyarakat Bugis. Paseng tersebut termuat dalam naskah Latoa sebagain termuat dalam Boeginische Chrestomatthie (B.CHr) dan tersimpan dengan cermat pada perpustakaan Universitas Leiden. Pappaseng yang diberikan Kajao Laliddong kepada Arumpone mengupayakan sebuah internalisasi nilai-nilai agama yang kemudian menjadi sebuah landasan moral, etika, spiritual dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Paseng itu termuat dalam naskah Latoa sebanyak 31 alinea yang saling berkesinambungan satu sama lain. Interpretasi dan implementasi moderasi beragama dalam Pasengna Kajao Laliddong yang termuat pada naskah latoa memuat pesan keagamaan yang dapat dijumpai pada beberapa Alinea pada pasengna Kajao Laliddong yang termuat dalam Latoa. Seperti mewujudkan perdamaian, menjunjung tinggi keadaban mulia, menjaga keselamatan jiwa dan sebagainya. 

References

Anonim. Lontara Latoa

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bone (2007a) Sejarah Bone; Dikutip dalam Andi Zainal Abidin, ‘Masalah Tradisi dan Pembangunan Nasional’ (1970:12-13). Bone: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bone.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bone (2007b) Sejarah Bone. Bone: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bone.

Fathurahman, O. (2021) ‘Penguatan Moderasi Beragama: Apa, Mengapa, Bagaimana?’, Seminan Pembahasan Desain Operasional Penelitian: Moderasi Beragama berbasis Manuskrip. Makassar.

Iswanto, A., Nurhata and Saefullah, A. (2021) ‘Narasi Moderasi Beragama dalam Naskah Serat Carub Kandha’. doi: 10.31291/jlk.v19i1.910.

Jumadi, J. (2018) ‘Lontarak Latoa Salah Satu Sumber Informasi Tentang Hukum Bagi Masyarakat Bugis’, Jurisprudentie : Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, 5(1), p. 115. doi: 10.24252/jurisprudentie.v5i2.54 34.

Mattulada (1995) Latoa Satu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Kedua. Makassar: Hasanuddin University Press.

Mattulada, A. (2015) Latoa; Antropologi Politik Orang Bugis. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Muqsith, A., Tajuddin, M. S. and Aderus, A. (2020) ‘Negara Latoa: Tinjauan Bernegara Masyarakat Bugis Dalam Lontara Latoa’, Jurnal Politik Profetik, 8(1), pp. 136–154. doi: 10.24252/profetik.v8i1a6.

Noorduyn, J. (1955) Een AchttiendeEeuwse Kroniek van Wajo’ Proefchrift. Leiden.

Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (2019) Moderasi Beragama. Kelima. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Rahim, A. (2012) Pappaseng; Wujud Idea Budaya Bugis-Makassar. Makassar: Bidang Sejarang dan Kepurbakalaan, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan.

Rawe, B. T., Darwis, M. and Dafirah (2020) ‘Makna Dan Nilai Pappaseng Dalam Lontara’ Latoa Kajao Laliddong Dengan Arummpone: Analisis Hermeneutika’, Jurnal Ilmu Budaya, 8(1), p. 15. doi: 10.34050/jib.v8i1.8094.

Riadi, S. (2019) ‘Latoa: Buginese Political Anthropology By Mattulada’, Pangadereng, 5(1), pp. 30–45.

Shihab, M. Q. (2019) Wasathiyyah (Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Tangerang: Lentera Hati.

Sila, M. A. (2017) Kerukunan Umat Beragama di Indonesia: Mengelola Keragaman dari Dalam. Jakarta: PUSADParamadina.

Teng, H. M. B. A. (2018) ‘Kajaolaliddong, The Intellectual of Bugis Bone: From The Historical Perspective’, International Journal of Malay-Nusantara Studies, 1(1), pp. 40–61.
Published
2021-11-25