Tradisi “Puasa Suci Tiga Hari” dalam Praktik Masyarakat Lokal
Abstract
Penelitian mengenai keberadan tradisi puasa yang dipraktikan oleh masyarakat lokal di Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian dari peneliti. Artikel ini mengangkat tradisi “puasa suci tiga hari” (PSTH) dalam bulan suci Ramadhan yang diperaktikan oleh sekelompok masyarakat dari Suku Muna di Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengesplorasi tradisi PSTH pada bulan Ramadhan yang telah lama dipraktikkan oleh sekelompok masyarakat tertentu dengan melihat keterkaitan integrasi tradisi lokal dan ajaran Islam. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif deskriptif dengan sumber data yang melibatkan lima informan yang diwawancarai secara mendalam. Analisis data dilakukan dengan pengklasifikasian data dengan penyajian data bersifat deksriptif. Hasil penelitian ini menujukkan puasa yang berlangsung merupakan tradisi masyarakat lokal yang diberlakukan sebagai ibadah yang setara dengan puasa ramadhan, hal itu ditandai dengan penggunaan bacaan niat yang sama dengan niat puasa ramadhan. Pada praktiknya PSTH menujukkan totalitas diri, karena selama berlangsung pelaksanaannya, mereka sebagai pelaku tidak boleh melakukan interaksi sosial, harus berada pada tempat tertutup, dan tidak dibolehkan terkena sinar matahari serta disyaratkan untuk tidak membatalkan wudu. Kedudukan PSTH bagi masyarakat pelakunya merupakan suatu hal yang dianggap sebagai bagian dari ajaran Islam. Perkawinan PTSH dengan puasa . Ramadhan terjadi akibat suatu konteks historinya, di mana puasa Ramadhan dilangsung dengan hanya “puasa tiga tiga hari” karena adanya faktor pekerjaan pelaku yang menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian dan nelayan, sehingga praktik PTSH dapat berjalan tanpa mengganggu mata pencahariannya, dan sekaligus dinilai sebagai puasa Ramadhan yang bernilai satu bulan.
References
Crosby, Joanna. 2015. “Yesterday’s Country Customs: A History of Traditional English Folklore.” Folklore 126(1): 101–101.
Dulin, John. 2020. “‘My Fast Is Better Than Your Fast’: Concealing Interreligious Evaluations and Discerning Respectful Others in Gondar, Ethiopia.” Ethnos 18(44): 1–27.
Elmehdawi, Rafik Ramadan, Nama Ali Mukhtad, Najla Ibrahim Allaghi, and Suhair Jaber Elmajberi. 2010. “Fasting of Ramadan in Peoples with Diabetes in Benghazi, Libya: An Exploratory Study.” Libyan Journal of Medicine 5(1): 1–5.
Fenneni, Mohamed A. et al. 2014. “Effects of Ramadan on Physical Capacities of North African Boys Fasting for the First Time.” Libyan Journal of Medicine 9(2): 1–9.
Fiddari, Nur Khijja. 2020. “Tirakat Puasa Bilaruh Sebagai Upaya Mengembangkan ESQ ( Emotional Spiritual Question ) Santri Pondok Pesantren Lirboyo HM Putri Al Mahrusiyah.” Indonesia Journal Of Humanisties and SosialSciences 1(3): 197–210.
Gurrieri, John A. 2015. “Fasting, a Tradition Rediscovered.” Liturgy 2(1): 59–64.
Hanif, W. et al. 2013. “Treatment Adherence with Vildagliptin Compared to Sulphonylurea as Add-on to Metformin in Muslim Patients with Type 2 Diabetes Mellitus Fasting during Ramadan.” Current Medical Research and Opinion 29(7): 807–11.
Hasbullah, Hasbullah, Toyo Toyo, and Awang Azman Awang Pawi. 2017. “Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu (Kajian Pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan).” Jurnal Ushuluddin 25(1): 83.
Hassoun, Ahmed A.K., Monira AlArouj, and Mohamed Ibrahim. 2017. “The Effect of Vildagliptin Relative to Sulfonylurea as Dual Therapy with Metformin (or as Monotherapy) in Muslim Patients with Type 2 Diabetes Fasting during Ramadan in the Middle East: The VIRTUE Study.” Current Medical Research and Opinion 33(1): 161–67. http://dx.doi.org/10.1080/0300799 5.2016.1243093.
Hoffman, Valerie J. 2016. “Eating and Fasting for God in Sufi Tradition.” Journal of the American Academy of Religion 16(2): 465–84.
Ilyas, Ahmad Fauzi. 2017. “Pemikiran Fikih Muhammad Zain Batu Bara: Fidiah Salat Dan Puasa.” Miqot 61(2): 260–79.
Lackenby, Nicholas. 2021. “Eating, Eschatology, Expectation: Fasting and Salvation in Serbian Orthodox Christianity.” Ethnos 10(2): 1–29.
Misno, Abd. 2020. “Analisis Pendidikan Islam Dalam Puasa Ramadhan.” AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman 7(1): 64–77.
Muhsinin, Mahmud. 2018. “Puasa Tekstual Dan Kontekstual Dalam Islam.” Al-Himah (Studi AgamaAgama 4(1): 100.
Munib, Abdul. 2019. “Efektifitas Puasa Dalam Meningkatkan Disiplin Beribadah Bagi Masyarakat Desa Karduluk Sumenep.” 6(1): 19–29.
Nawas, Muhammad Zuhri Abu. 2016. “Tradisi Puasa Hari Senin Dan Kamis (Studi Tentang ’ilal Hadis).” Jurnal Khazanah Keagamaan 4(2): 205–13.
Necula, Raluca, and Stefan Mann. 2020. “The Renaissance of Fasting— Evidence from a Religious Location in Europe.” Forum for Social Economics 49(4): 446–64.
Pathy, Rubini et al. 2011. “Health Is a Spiritual Thing: Perspectives of Health Care Professionals and Female Somali and Bangladeshi Women on the Health Impacts of Fasting during Ramadan.” Ethnicity and Health 16(1): 43–56.
Pramusinta, Nanda. 2021. “Layanan Bimbingan Konseling Islam Dengan Terapi Puasa Senin Kamis Dalam Meningktan Kesadaran Sholat Lima Waktu Remaja.” Jurnal Pamomong 2(1): 38–49.
Sakar, Mehmet Nafi et al. 2016. “The Effect of Ramadan Fasting and Maternal Hypoalbuminaemia on Neonatal Anthropometric Parameters and Placental Weight.” Journal of Obstetrics and Gynaecology 36(4): 483–86.
Salam, Amar M. et al. 2018. “Acute Heart Failure Presentations and Outcomes during the Fasting Month of Ramadan: An Observational Report from Seven Middle Eastern Countries.” Current Medical Research and Opinion 34(2): 237–45.
Schäuble, Michaela. 2019. “Living History? Reenacting the Past and Promoting ‘Tradition’ in the Dalmatian Hinterland.” Nationalities Papers 47(2): 198– 216.
Siregar, Burhanuddin. 2021. “Pesan Moral Puasa ‘ Asyura Dalam Pengamalan Ibadah Masyarakat Desa Paringgonan Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas.” Studi Multidisipliner 8(1): 89.
Umiarso, Umiarso, and Makhful Makhful. 2018. “Puasa Dan Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Manusia Penaka ‘Tuhan’: Tinjauan Kritis Terhadap Sisi Epistemologik Dan Aksiologik (Pembelajaran) Pendidikan Agama Islam.” Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam 12(1): 129–54