Ilalang Arenna Haji Bawakaraeng:

Konstruksi, Permainan dan Negosiasi Identitas dalam Sebuah Penamaan

  • Syamsurijal Syamsurijal Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban Badan Riset dan Inovasi Nasional
Keywords: haji Bawakaraeng, ritual, identitas, negosiasi

Abstract

Haji Bawakaraeng selama ini telah menjadi istilah kontroversial dalam masyarakat Sulawesi Selatan. Istilah itu ditujukan kepada komunitas yang sering melakukan ritual di Gunung Bawakaraeng, khususnya pada bulan Zulhijah. Istilah tersebut seakan-akan menunjukkan adanya pelaksanaan haji yang aneh dan menyempal dari kelaziman. Jika biasanya masyarakat pada umumnya melakukan ritual haji di Mekkah, maka di Sulawesi Selatan ada sekelompok orang yang justru melakukannya di puncak Bawakaraeng. Tetapi komunitas itu sendiri tidak merasa sedang melakukan haji sebagaimana pelaksanaan haji di Mekkah. Mereka yakin haji ke Mekkah tidak bisa digantikan dengan naik ke Bawakaraeng. Hanya saja soal mendapatkan pahala haji, tempat sering kali tidak menjadi soal. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan mengapa bisa mereka digelari Haji Bawakaraeng dan bagaimana sikap mereka dalam merespons pelabelan tersebut. Melalui penelitian kualitatif, ditemukan, istilah Haji Bawakaraeng adalah konstruksi orang di luar komunitas Bawakaraeng untuk memberikan label negatif terhadap ritual yang sering dilakukan di Gunung Bawakaraeng. Pelabelan itu adalah upaya kelompok Islam tertentu untuk menyingkirkan komunitas yang secara resmi beragama Islam, tetapi dipandang oleh kalangan tersebut masih sering melakukan perbuatan khurafat dan kemusyrikan. Tetapi yang menarik, meski ada di antara komunitas Bawakaraeng yang menolak istilah itu tetapi secara umum mereka justru menggunakannya. Mereka menggunakan istilah tersebut sebagai identitas. Melalui identitas Haji Bawakaraeng itulah mereka lalu membangun diskursus baru tentang haji. Cara mereka memberi makna baru terhadap Haji Bawakaraeng di tengah pelabelan negatif masyarakat adalah sebuah permainan identitas melalui sebuah nama.

References

Abdurrahman, Emsoe. 2016. Hadji Tempo Doeloe. Bandung: MCM Publishing.

Aditiawarman, Mac, and et.al. 2019. Hoax Dan Hate Speech Di Dunia Maya. Lembaga Kajian Aset Budaya Indonesia Tonggak Tuo. Lembaga Kajian Aset Budaya Indonesia Tonggak Tuo. https://books.google.co.id/books?i d=etXKDwAAQBAJ&pg=PA80 &dq=ujaran+kebencian&hl=id&s a=X&ved=2ahUKEwjHuayku4Tu AhUOWX0KHVcJBaIQ6AEwA3 oECAUQAg#v=onepage&q=ujara n kebencian&f=false.

Alam, Dian Mardyana. 2019. ―Persepsi Masyarakat Terhadap Fenomena Haji Bawakaraeng.‖ Skripsi. Makassar: Fakultas Dakwah UIN Alauddin Makassar.

Alsair, Ach Hidayat. 2019. ―Menelisik Tradisi & Ritual Naik Haji Ke Gunung Bawakaraeng.‖ Https://Sulsel.Idntimes.Com/. 2019.

Barker, Chris. 2004. Cultural Studies; Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Bird-David, Nurit, Eduardo Viveiros, and et.al. 1999. ―Animism Revisited": Personhood, Environment, and Relational Epistemology. Commentaries. Author‘s Reply‖.‖ Current Anthropology 40: 67–91.

Burke, Peter J, and Jan E. Stets. 2009. Identity Theory. New York: Oxford University Press. Ilalang Arenna ‘Haji Bawakaraeng’… – Syamsurijal.

Castells, Manuel. 2003. The Power Of Identity: The Information Age, Economy, Society and Cultural. Vol II. Australia: Blacwell Publishing.

Cense, A.A. 1931. The Patuntung in the Mountains of Kajang, Makassar. Jakarta: KITLV.

Chambert-Loir, Henry. 2004. Kerajaan Bima Dalam Sastra Dan Sejarah. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

———. 2013. Naik Haji Di Masa Silam; Kisah-Kisah Orang Indonesia Naik Haji 1482-1890. Jakarta: KPG.

Creswell. 2016. Design Qualitative, Quantitative and Mixed Methodes Approach. London: Sage Publication.

Dhavamony, Mariasusai. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Erianjoni. 2014. ―Pelabelan Etnis Minangkabau Pada Wanita Pelaku Penyimpangan Sosial Di Kota Padang.‖ Kafa’ah: Jurnal Ilmiah Kajian Gender 4 (125–140).

Fernandes, Arya. 2019. ―Politik Identitas Dalam Pemilu 2019 : Proyeksi Dan Efektivitas.‖ CSIS Election Series. 1. Jakarta.

Foucault, Michel. 1977. Discipline and Punish. The Birth of the Prison (Translate: Alan Sheridan). London: Worcester: Billing & Sons.

———. 2016. Disiplin Tubuh; Bengkel Individu Modern (Penyadur Petrus Sunu Hardiyanta). Yogyakarta: LKiS.

Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Culture. New York: Basic Books Inc.

Gibson, Thomas. 2012. Narasi Islam Dan Otoritas Di Asia Tenggara. Makassar: Ininnawa.

Haboddin, Muhtar. 2012. ―Menguatnya Politik Identitas Di Ranah Lokal.‖ Journal of Government and Politics 3 (1): 109–26. https://doi.org/10.18196/jgp.2012. 0007.

Hak, I. 2019. ―Prosesi Ritual Dan Komunitas ‗Haji Bawakaraeng‘ Studi Atas Kepercayaan Lokal Dalam Tinjauan Antropologi Agama.‖ Jurnal Al Adyaan; Jurnal Sosial Dan Agama 6 (1): 1–16.

Halim, Wahyuddin. 2019. ―Pengantar; Politik Identitas Patutkah Dicemaskan?‖ In Kekuasaan, Agama Dan Identitas: Potret Gerakan Politik Lokal Di Indonesia Timur, edited by Wahyuddin Halim, v–xiii. Yogyakarta: Lintas Nalar.

Hall, Stuart. 1996. ―Introductions: What Needs Identity.‖ In Questions Of Cultural Identity, edited by Stuart Hall and Paul Du Gay, 1–17. London: Sage Publication.

Hiariej, Eric. 2010. ―Pluralisme, Politik Identitas Dan Krisis Identitas.‖ In Politik Identitas Dan Masa Depan Pluralisme Kita, edited by Ihsan Ali Fauzi and Samsurizal. Jakarta: PUSAD Paramadina.

Idris, Syarifuddin. 2017. ―Konstruksi Ritual Ibadah Haji Pada Masyarakat Sekitar Gunung Bawakaraeng Kab. Gowa.‖ AlQalam 23 (2): 237-248. https://doi.org/10.31969/alq.v23i2. 427.

Islamy, Muh Fajar, and Abd. Rahman R. 2021. ―Ritualisme Ibadah Haji Bawakaraeng Persepsi Masyarakat Lembanna; Studi Kasus Lembanna.‖ Shautuna 2 (2): 571– 81. 273 https://doi.org/10.24252/shautuna. v2i2.18832.

Jong, Cris GF. De. 1996. Ilalang Arenna: Sejarah Zending Belanda Di Antara Umat Bugis Dan Makassar, Sulawesi Selatan. Jakarta: Gunung Mulia.

Kementerian Agama. 2022. ―Estimasi Waiting List Jemaah Haji Indonesia.‖ Https://Haji.Kemenag.Go.Id/. 2022.

Kern, R.A. 1989. I La Galigo: Cerita Bugis Kuno. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Lathief, Halilintar. 2004. Bissu: Pergulatan Dan Peranannya Dalam Masyarakat Bugis. Depok: Desantara.

Lemert, E.M. 2000. Crime and Deviance: Essays and Innovations of Edwin M. Lemert. Edited by C.C. Lemert and M. Winter. Chicago: Rowman & Littlefield.

Lichterman, P. 1999. ―Talking Identity in the Pub? Lic Sphere: Broad Visions and Small Spaces in Identity Politics.‖ Theory Soc. 28 (1): 11–41.

Mattulada. 1985. Latoa: Suatu Lukisan Analisis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Maula, M. Jadul. 2019. Islam Berkebudayaan: Akar Kearifan Tradisi, Ketatanegaraan, Dan Kebangsaan. Yogyakarta: Kaliopak.

Nasruddin. 2019. ―Ritual Tahunan Masyarakat Hindu Tolotang Di Perrinyameng Kelurahan Amparita Kabupaten Sidenreng Rappang.‖ Jurnal Al Hikmah 21 (2): 83–114.

Neuman, W.L. 2011. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Pearson: Boston.

Pabbajah, Mustaqim. 2012. ―Haji Bawakaraeng: The Resistence of Local Society in South Sulawesi.‖ JICZA Journal of Islamic Civilization in Southeast Asia 1 (1): 119–40. https://doi.org/https://doi.org/10.2 4252/jicsa.v1i1.718.

———. 2020a. ―Dialektika Islam Dan Budaya Lokal: Strategi Bertahan Komunitas Bawakaraeng Di Sulawesi Selatan.‖ Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam Dan Ilmu Sosial 13 (01): 38–52.

———. 2020b. ―Religious Consistency and Commitment to Local Tradition Within the Bawakareng Community in Indonesia‘s South Sulawesi.‖ Al-Albab 9 (2): 179– 98. https://doi.org/10.24260/alalbab.v 9i2.1789.

———. 2021. ―From the Indigeneous to the Religious Practices: Islamic Construction of the Local Tradition in South Sulawesi, Indonesia.‖ ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 22 (1): 91102. https://doi.org/10.14421/esensia.v 22i1.2800.

Palippui, Irfan. 2016. ―Syekh Yusuf Dan (Hasrat) Perjalanan Haji Ke Puncak Bawa Karaeng.‖ Masyarakat & Budaya 18 (2): 173–86.

———. 2017. ―Mempribumikan Islam Lewat Haji Bawakaraeng.‖ Retorik 5 (1): 321–37. http://202.94.83.56/index.php/Ret orik/article/download/1517/1202.

Putuhena, M. Shaleh. 2007. Historiografi Haji Indonesia. Yogyakarta: LKiS. Ilalang Arenna ‘Haji Bawakaraeng’… – Syamsurijal.

Rossler, Martin. 2001. ―Islamisasi Dan Pembentukan Ulang Identitas Di Desa Sulawesi Selatan.‖ In Islam Di Era Negara Bangsa ; Politik Dan Kebangkitan Agama Muslim Asia Tenggara, edited by Robert. W. Hefner and Patricia Horvatich. Yogyakarta.

Safri. 2002. ―Tinjauan Historis Tradisi ‗Naik Haji‘ Di Gunung Bawakaraeng Kecamatan Tinggimoncong Kabaupaten Gowa 1987-2002.‖ Skripsi. Makassar: Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.

Stets, Jan E, and Peter J Burke. 2000. 274 ―Identity Theory and Social Identity Theory.‖ Social Psychology Quarterly 63 (3): 224–37.

Syamsurijal. 2019. ―Politik Identitas Dayak Dan Babak Baru Toleransi Beragama.‖ In Kekuasaan, Agama Dan Identitas: Potret Gerakan Politik Lokal Di Indonesia Timur, edited by Wahyuddin Halim, 1– 234. Yogyakarta: Lintas Nalar.

———. 2020. Aji Ugi; Ketika Orang Bugis Naik Haji. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Syamsurijal, and M. Fadlan L. Nasurung. 2019. ―Eliminating Local Religion: Reason of Violence in the Regulation Which Regulate Towani-Tolotang Belief.‖ In Proceeding International Seminar on Conflict and Violence: Historical Reconstructions and Cultural Resolutions. Makassar: Faculty of Cultural Sciences UNHAS. https://doi.org/https://doi.org/10.3 405/ssihss.v0i1.7483.

Syariati, Ali. 1995. Haji. Bandung: Penerbit Pustaka.

Taufiq, Muhammad. 2019. ―Bacukiki Sebagai Kiblat Komunitas Towani Tolotang Di Parepare.‖ Https://Kaisarfibuh.Wordpress.Co m/. 2019.

Thamaona, Syamsurijal Ijhal. 2019. ―‗Haji Bawakaraeng‘: Sekudung Cerita Dari Orang-Orang Kaki Langit.‖ Kompasiana.Com. 2019. 275

Woodward, Kathryn. 1997a. ―Concepts of Identity and Diference.‖ In Identity and Difference: Culture, Media and Identities, edited by Kathryn Woodward, 7–62. London: SAGE Publication Ltd.

———. 1997b. ―Introduction.‖ In Identity and Diference: Culture, Media and Identities, edited by Kathryn Woodward, 1–6. London: SAGE Publication Ltd.
Published
2022-11-01